[PRESS RELEASE] RADIASI 1 HMTK FT UNS 2021

 


RADIASI I kali ini dilaksanakan pada Sabtu, 29 Mei 2021. Acara yang dimulai pada pukul 09.01 WIB dan berakhir pada pukul 11.53 WIB ini diselenggarakan melalui platform Zoom dan disiarkan secara live streaming di akun Youtube HMTK UNS. RADIASI I ini dihadiri oleh sekitar 130 peserta dari berbagai macam instansi.

Materi RADIASI I pada kali ini mengangkat tema Journey Become A Better Me “Kebiasaan Menunda : Beban Menumpuk, Semangat Meredup” yang disampaikan oleh 2 pembicara. Kedua pembicara tersebut adalah Dr. Tri Rejeki Andayani, S.Psi., M.Si. dan Putu Yunita Dewi, M.Psi. Acara ini dimoderatori oleh Muhammad Aji Athoriq.

Rangkaian acara pada RADIASI I ini yaitu pembukaan, sambutan pembina HMTK, penyampaian CV pembicara oleh moderator, penyampaian materi menghadapi stress akademik di masa pandemi oleh pembicara 1, Dr. Tri Rejeki Andayani, S.Psi., M.Si. dan dilanjutkan dengan penyampaian materi prokrastinasi dan stress akademik oleh pembicara 2, Putu Yunita Dewi, M.Psi.

Screenshot (13) (1).pngScreenshot (340).png

Materi 1 berisi tentang cara mengenali sumber stress, cara menyikapi tuntuan akademik, mengidentifikasi sumber daya (komentar orang lain), dan membangun ketangguhan (hardy coping, hardy social interaction, hardy-self care). Materi 2 berisi tentang pengertian prokrastinasi, faktor-faktor prokrastinasi, penjelasan tentang kehadiran prokrastinasi, dampak prokrastinasi, hubungan antara prokrastinasi dengan stress di akademik, cara mengatasi prokrastinasi, dan contoh-contoh menghadapi prokrastinasi. 

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan pembicara. Kemudian di akhir acara terdapat pembacaan kesimpulan materi dan pengumuman pemenang doorprize bagi peserta yang terpilih diikuti dengan penutupan RADIASI I. 

Dengan adanya RADIASI I 2021 yang membahas tentang “Kebiasaan Menunda : Beban Menumpuk, Semangat Meredup”, diharapkan peserta dapat memperluas pengetahuan mengenai gangguan kesehatan mental yang berpotensi dialami mahasiswa, mengetahui lebih dalam tentang apa dan bagaimana gangguan kesehatan mental tersebut, dan mendapatkan kesempatan untuk sharing dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang sedang dialami. 

Screenshot (13) (1).png


Share:

[PRESS RELEASE] Sosialisasi Penelitian HMTK FT UNS 2021

 

        Penelitian merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi jurusan Teknik Kimia UNS dengan bobot 3 SKS. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk menambah informasi mahasiswa mengenai penelitian. Sosialisasi penelitian kali ini memiliki tema “Get to Know Research in Chemical Engineering”. Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Mei 2021 pada pukul 09.00 - 11.47 WIB Via Zoom. Acara ini dimoderatori oleh Ramanda Ayu Damayanthy dan diikuti oleh 103 peserta. Tiga pembicara dari angkatan 2017 yang mengisi acara ini antara lain adalah Ahmad Jihad dengan topik Li-Ion Battery, Thufeil 'Ammar dengan topik Energi Terbarukan, dan Dewi Rachma Widowati dengan topik Teknologi Bahan Pangan.


      

      Pembicara pertama, Ahmad Jihad memiliki penelitian berjudul “Pengaruh Doping Zn, Cu, dan Mg terhadap Karakteristik Struktur LiNi0,6 Mn0,2 Co0,2 O2 (NMC622 )”. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Eng. Agus Purwanto, S.T., M.T. Pembicara memilih judul ini karena materi tentang baterai sangat jarang dibahas, sehingga pembicara tertarik mengambil penelitian mengenai baterai walaupun sempat ditakuti akan lama selesainya. Penelitian mengenai baterai Li-ion ini bisa menggunakan 2 laboratorium, yaitu di Laboratorium Material Maju (Gd. VI FT UNS) dan Laboratorium 2 berada di Pusbangnis UNS Purwosari.



        Pembicara kedua adalah Thufeil ‘Ammar dengan judul penelitian “Pengaruh TBHQ terhadap Ketahanan Oksidasi Biodiesel dari Minyak Jelantah” yang dibimbing oleh Dr. Dwi Ardiana Setyawardhani, S.T., M.T. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebab cadangan minyak bumi dan gas bumi diperkirakan akan habis beberapa tahun kedepan, sehingga diperlukan langkah solutif yang bisa dilakukan, seperti penghematan penggunaan bahan bakar fosil dan pengembangan sumber energi alternatif terbarukan. Indonesia merupakan negara pertama yang menggunakan B30 yaitu pencampuran 30% biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Thufeil adalah biodiesel dari minyak jelantah dengan penambahan variasi konsentrasi masih memenuhi SNI dan konsentrasi antioksidan TBHQ menunjukkan kinerja yang baik.


      

      Pembicara ketiga, Dewi Rachma Widowati, dibimbing oleh Dr. Joko Waluyo, S.T., M.T melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Kondisi Pengeringan terhadap Laju Pengeringan dan Karakterisitik Fisikokimia  Susu Bubuk Daun Kelor”. Dewi Rachma mengatakan, terdapat suka duka selama melakukan penelitian, sukanya adalah menambah ilmu, dan topik yang diambil lebih ringan dari penelitian lain. Sedangkan dukanya yaitu terdapat beberapa masalah yang dihadapi selama penelitian, seperti kandungan dari susu yang dibuat, cara mengubah daun kelor menjadi susu bubuk, merangkai alat yang cukup sulit, dan lainnya. Selain itu, penelitian yang dilakukan cukup lama karena banyak percobaan karena kadang data tidak sesuai dengan teori dan adanya pandemi. Dengan diadakannya sosialisasi penelitian ini, diharapkan mahasiswa teknik kimia UNS bisa mendapatkan wawasan dan gambaran tentang penelitian.



Share:

BUTENA Edisi 3 : Petasan

Petasan (juga dikenal sebagai mercon) adalah peledak berupa bubuk yang dikemas dalam beberapa lapis kertas, biasanya bersumbu, digunakan untuk memeriahkan berbagai peristiwa, seperti perayaan tahun baru, perkawinan, dan sebagainya. Benda ini berdaya ledak rendah atau low explosive. Bubuk yang digunakan sebagai isi petasan merupakan bahan peledak kimia yang membuatnya dapat meledak pada kondisi tertentu. 


  • Sejarah Petasan

Sejarah petasan bermula dari Tiongkok. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak secara tak sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yakni garam peter atau kalium nitrat, belerang, dan arang dari kayu (charcoal) yang berasal dari dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu mudah terbakar.

Jika ketiga bahan tersebut dimasukkan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya lalu dibakar, bambu tersebut akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan keras yang dipercaya dapat mengusir roh jahat. Dalam perkembangannya, petasan jenis ini dipercaya dipakai juga dalam perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan.

Pada zaman Dinasti Song, sebuah pabrik petasan didirikan. Kemudian menjadi dasar dari pembuatan kembang api karena lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di angkasa hingga akhirnya dibedakan. Tradisi petasan lalu menyebar ke seluruh pelosok dunia.

Di Indonesia, tradisi petasan dibawa sendiri oleh orang-orang Tiongkok. Seorang pengamat sejarah Betawi yaitu Alwi Shahab, meyakini bahwa tradisi pernikahan orang Betawi yang menggunakan petasan untuk memeriahkan suasana dengan meniru orang Tionghoa yang bermukim di sekitar mereka. Ada berbagai macam petasan yaitu petasan asap, petasan air mancur, sparklers, spinners/petasan gasing, petasan roket, petasan kincir, dll.


  • Komposisi

Beberapa komposisi pembuatan black powder/mesiu (bahan peledak kimia dengan daya ledak rendah) yang dikenal, antara lain:

  1. Campuran antara potasium nitrat (KNO3), belerang, dan serbuk aluminium 

  2. Campuran antara sodium nitrat (NaNO3), charcoal, dan belerang

  3. Campuran antara potasium nitrat dan charcoal (tanpa belerang)

  4. Pyrodex, merupakan campuran antara potasium nitrat, potasium perklorat (KClO4), charcoal, belerang, sianoguanidin, sodium benzoat, dan dekstrin.


  • Fakta Unik Petasan

  1. Cahaya yang dihasilkan merupakan perpaduan dari dua jenis

Jika diperhatikan kembang api yang meledak di atas langit memberikan 2 cahaya yang berbeda. Perlu diketahui bahwa cahaya yang diberikan berasal dari cahaya incadescence dan luminescence. Incandescence merupakan cahaya yang dihasilkan dari energi kalor, sedangkan luminescence berasal dari sumber energi yang lainnya selain kalor. Perpaduan dua cahaya ini menghasilkan warna yang berbeda setiap ledakannya. Warna yang keluar terlihat menakjubkan.



  1. Warna yang dihasilkan sesuai keinginan

Ketika menyaksikan perayaan tahun baru dengan memasang kembang api, tentunya akan melihat perpaduan warna yang diledakkan. Perpaduan warna yang berbeda ini berasal dari senyawa kimia. Senyawa kimia yang dapat menghasilkan warna-warna, yaitu warna merah didapatkan dari senyawa stronsium karbonat, warna orange berasal dari senyawa kalsium klorida, dan warna kuning bisa didapatkan dari senyawa sodium nitrat.



  1. Kembang api memiliki 3 komponen yang berbeda

Komponen dalam kembang api memiliki fungsi untuk meluncurkan isi ke langit. Ketiga komponen ini adalah fuel, oxidizer, dan binder dengan fungsi yang berbeda-beda. Fuel memiliki fungsi untuk membantu kembang api dalam membakar saat ingin digunakan. Oxidizer berfungsi sebagai penyediaan oksigen saat fuel dibakar. Binder berfungsi untuk merapatkan seluruh komponen yang berada di dalam kembang api.



  1. Asal suara ledakan kembang api

Suara ledakan atau dentuman yang ditimbulkan ketika memasang kembang api memang membuat kaget, namun momen itulah yang selalu dinantikan. Suara ledakan ini berasal dari hasil pelepasan energi di kembang api ke udara yang luas. Energi yang dikeluarkan akan menyebabkan udara mengembang secara cepat dari kecepatan suara yang diberikan.



  • Cara Kerja Petasan

Untuk zat pengoksidasi, seringkali digunakan garam perklorat atau nitrat, yang dapat melepaskan gas oksigen dan semburan api pada kembang api. Bahan bakar bereaksi dengan zat pengoksidasi untuk menciptakan gas. Sulfur dalam bubuk hitam akan terus mengintensifkan reaksi antara kedua bahan lainnya. Pyrotechnicians (ahli kembang api) sering menambahkan garam logam untuk campuran ini untuk membuat kembang api berwarna-warni. Di sinilah warna yang berasal dari atom hasil pemanasan pompa energi natrium, barium dan strontium dengan elektron mendesing di sekitar inti masing-masing. Elektron dengan energi besar menembak hingga ke lokasi yang lebih tinggi. Ketika jatuh kembali ke posisi sebelumnya, elektron kehilangan energi ekstra dan berubah sebagai cahaya tampak.
Jumlah energi yang dilepaskan selama proses ini tergantung pada elemennya - berkaitan dengan warna cahaya yang kita lihat. Energi yang lebih tinggi, seperti yang terbuat dari atom tembaga, sesuai dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya menuju cahaya spektrum biru. Cahaya merah dari atom strontium memiliki energi gelombang lebih rendah. (Proses yang sama terjadi pada lampu neon warna- Listrik memberi energi pada neon, karena adanya xenon atau argon di lampu). 

Ledakan keras berasal dari ledakan di dalam tabung, seperti granat. Gas berkembang lebih cepat dari kecepatan suara saat semburan, menciptakan ledakan sonik - keras. Untuk membuat Kembang api bersiul lebih rumit. Pyrotechnicians perlu menemukan bahan yang tepat sehingga pembakaran campuran senyawa kimia cukup untuk mendorong udara keluar dari tabung nya - tetapi tidak meledak dengan keras. Pola semburan indah dari kembang api tergantung pada bagaimana desainer menempatkan peledak di dalam tabung/wadah.


Sumber :

www.id.m.wikipedia.org/wiki/Petasan#:~:text=campuran%20antara%20sodium%20nitrat%20 

www.popmama.com/amp/kid/4-5-years-old/monica-dameria-natasya/fakta-menarik-seputar-asal-usul-kembang-api#aoh=16211763464122&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s 

www.kaskus.co.id/thread/52ce4027fcca171177000274/cara-kerja-kembang-api-hingga-bisa-meledak 

www.jateng.tribunnews.com/2018/12/31/macam-macam-jenis-kembang-api-dan-petasan-biasa-memeriahkan-malam-tahun-baru?page=all


Share:

[PRESS RELEASE] Pelatihan Matlab HMTK FT UNS 2021

 

Pelatihan Matlab dilaksanakan selama dua hari yaitu pada hari Sabtu, 8 Mei 2021 dan Minggu, 9 Mei 2021. Acara yang diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting ini dimulai pada pukul 13.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.30 WIB. Pelatihan Matlab yang dimoderatori oleh Widya Astuti Nur Wachidah ini dihadiri oleh 81 peserta pada hari pertama dan 42 peserta pada hari kedua yang terdiri dari mahasiswa Teknik Kimia UNS.

Rangkaian acara pada pelatihan Matlab ini yaitu dimulai dengan pengisian absensi oleh para peserta, doa dan pembukaan oleh moderator, pembacaan biodata pemateri, pelatihan software Matlab, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab lalu diakhiri dokumentasi dan penutup. Materi pada pelatihan software Matlab ini dipaparkan oleh M. Rizki Murdowo sebagai Mahasiswa Teknik Kimia UNS 2018.


Pada hari pertama, materi yang disampaikan berisi pengertian Matlab, penggunaan Matlab pada berbagai bidang, bagian-bagian utama dalam Matlab, dan langkah-langkah percobaan (memulai Matlab, menentukan direktori tempat bekerja, memulai perintah sederhana, penggambaran grafik, meyusun program sederhana, dan menjelaskan fungsi dalam Matlab). Selanjutnya pada hari kedua, dijelaskan mengenai input, output (perintah disp dan fprint), serta persamaan linier (algoritma, desain, alur program, kode, dan running program). 

Dengan adanya pelatihan software keteknikkimiaan pada pelatihan Matlab ini diharapkan dapat berguna bagi para Mahasiswa Teknik Kimia UNS agar aktif dalam perkuliahan dan dapat menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 

Share:

[PRESS RELEASE] Sosialisasi Beasiswa HMTK FT UNS 2021

Sosialisasi beasiswa HMTK FT UNS 2021 dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 Mei 2021. Acara yang diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting ini dihadiri oleh 78 peserta yang terdiri dari mahasiswa Teknik Kimia UNS. Sosialisasi beasiswa ini dimulai pada pukul 09.31 WIB dan berakhir pada pukul 11.22 WIB dengan di moderatori oleh Widya Astuti Nur W.

Acara ini mengangkat tema “Bea – Talk : A Secret Weapon for Scholarship Hunters” yang disampaikan oleh 3 pembicara yaitu Harry Pramudya Rivelino sebagai Awardee Djarum Beasiswa Plus Angkatan 36, Ramanda Ayu Ramadayanthy sebagai Awardee YBM BRI Smart Scholarship Batch 2, dan pembicara yang terakhir yaitu Kalimaya Qolbi Sani sebagai Awardee Beasiswa Unggulan Tahun 2020. Sebelum melangkah lebih lanjut, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai “Bea-Talk”. “Bea-Talk” merupakan wadah bagi mahasiswa Teknik Kimia untuk mendapatkan informasi dan edukasi mengenai berbagai macam beasiswa yang ada.

Acara yang diselenggarakan oleh HMTK FT UNS 2021 ini dimulai dengan pembukaan oleh moderator, lalu dilanjut pembacaan CV pembicara 1 dan penyampaian materi oleh pembicara pertama, setelah penyampaian materi pembicara pertama, disambung dengan pembacaan CV pembicara 2 dan penyampaian materi oleh pembicara kedua, kemudian diteruskan dengan pembacaan CV pembicara 3 dan penyampaian materi oleh pembicara ketiga,




Acara sosialisasi beasiswa ini membahas tentang regulasi dan tahap-tahap dalam pengajuan beasiswa serta sharing session tentang kiat-kiat sukses dalam mendapatkan beasiswa berdasarkan pengalaman dari para pembicara. Materi pembicara pertama secara garis besar berisi pengenalan beasiswa Djarum Foundation, rangkaian seleksi, tips and trick dalam pengisian tes tertulis dan pembuatan essay beasiswa, contoh pertanyaan dalam interview pada beasiswa Djarum Foundation serta program – program dalam Beswan Djarum yang dapat membantu mengasah softskill. Materi pembicara kedua berisi pengenalan beasiswa Smart Scholarship YBM BRI, fasilitas yang diperoleh, tahapan seleksi, serta tips and trick untuk lolos Smart Scholarship YBM BRI. Terakhir yaitu materi oleh pembicara ketiga berisi tentang pengenalan Beasiswa Unggulan, persyaratan umum dan persyaratan khusus pendaftaran, tips and trick lolos Beasiswa Unggulan, tips pembuatan essay dan proposal, serta kiat-kiat yang harus dipersiapkan saat seleksi wawancara.

Setelah pemaparan materi oleh ketiga pembicara selesai, disambung dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan pembicara dan dilanjut pengumuman doorprize untuk peserta yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pembicara 1. Kemudian sesi penyampaian pesan untuk peserta dari ketiga pembicara dan yang terakhir penutupan acara oleh moderator.

Dengan adanya Sosialisasi Beasiswa 2021 untuk mahasiswa S1 Program Studi Teknik Kimia yang membahas mengenai informasi beasiswa serta menyediakan informasi alur mengikuti beasiswa, diharapkan dapat menambah informasi mengenai beasiswa yang sudah disosialisasikan serta menambah pemahaman mengenai alur beasiswa bagi mahasiswa Teknik Kimia UNS.




Share:

Postingan Populer

Arsip Blog