[Press Release] KULIAH UMUM I

KULIAH UMUM I

              Kuliah Umum I dilaksanakan secara hybrid pada hari Sabtu, 26 Maret 2022 dengan mengusung tema “Baterai Lithium Ion sebagai Teknologi Penyimpanan Energi   Baru Terbarukan  menuju Net-Zero Emission (NZE) 2060”. Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.15 WIB dengan dimoderatori oleh Sinta Kristiana Putri.

              Acara dibuka oleh moderator pada pukul 08.46 WIB dengan pembukaan dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Setelahnya moderator membacakan tata tertib acara kemudian dilanjut dengan pemaparan materi dari para pembicara.




              Pembicara pertama pada Kuliah Umum I kali ini yaitu Prof. Dr.rer.nat. Envy Kartini yang merupakan Founder dari National Battery Research Institute. Beliau memaparkan beberapa keunggulan menjadi seorang peneliti dan penjelasan mengenai NBRI. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang Sustainable Development Goals (SDGs), Net-Zero Emission dan seberapa pentingnya baterai lithium pada masa kini.

  Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab untuk pembicara pertama. Sesi tanya jawab dipimpin oleh moderator dan diikuti oleh para peserta Kuliah Umum I dengan antusiasme yang tinggi.


  Acara yang selanjutnya adalah penyampaian materi dari pembicara kedua yaitu Dimas Yunianto Putro, B.Eng., MBA. yang merupakan seorang battery researcher di Nano Energy Lab (NEL) Chonnam National University. Dalam penyampaiannya, beliau membahas tentang kebijakan pembangunan rendah karbon yang dapat mendukung NZE. Selain itu juga disampaikan  mengapa kita membutuhkan baterai sebagai sumber energi. 

  Setelah penyampaian oleh pembicara kedua, acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pertanyaan dari peserta kepada pembicara yang dipimpin oleh moderator.


 

  Pada akhir acara moderator menyampaikan kesimpulan dari kedua pembicara yang telah menyampaikan materi. Setelahnya acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang doorprize dan tata tertib quiz yang diberikan setelah acara berakhir. Kemudian acara diakhiri dengan dokumentasi dan penutupan oleh moderator.


 

Share:

[Press Release] Rapat Kerja Terbuka

                                                             Rapat Kerja Terbuka

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia telah menyelenggarakan Rapat Kerja Terbuka (RKT) HMTK FT UNS 2022 yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2022 secara daring melalui Zoom Meeting. RKT ini dihadiri lebih dari 90% pengurus. Tidak hanya pengurus yang hadir, rapat ini juga dihadiri oleh anggota HMTK FT UNS. Acara ini dibuka pada pukul 09.15 WIB oleh pembawa acara yaitu Anisa Resa Junita dan berakhir pada pukul 18.03 WIB.

Acara ini membahas tentang program kerja masing-masing bidang, mulai dari Sekretaris, Bendahara, PMB, Akademis, Humas, KWU, POSDM, Medinfo, Chem-E-Car, CERC, dan yang terakhir adalah pemaparan dari Ecodays. Di rapat ini, anggota HMTK memberikan masukan, kritik, dan pertanyaan untuk program kerja yang akan dilaksanakan setiap bidang. Pemaparan program kerja tersebut berjalan dengan lancar. 

Dengan dilaksanakannya RKT ini diharapkan dapat menjadi wadah aspirasi serta menjadi salah satu bentuk sosialisasi untuk pengurus maupun anggota mengenai program kerja yang akan dilaksanakan HMTK FT UNS satu periode ke depan. Diharapkan juga program kerja yang dirancang setiap bidang bisa lebih matang pelaksanaannya agar keberjalanan organisasi bisa berlangsung lancar dan lebih baik dari periode sebelumnya.



Share:

BUTENA EDISI 2 : Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia

 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia

Nikel adalah logam transisi yang berwarna putih keperak-perakan dengan sedikit semburat keemasan. Unsur kimia ini memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan logam lain. Selain tergolong dalam logam besi-kobalt yang dapat menghasilkan paduan yang sangat berharga, nikel yang kita kenal dengan simbol Ni dan nomor atom 28 ternyata merupakan salah satu komoditas strategis yang penting bagi perekonomian. 

Nikel sebenarnya bukanlah benda asing bagi kita. Beberapa kegunaan nikel antara lain untuk stainless steel seperti garpu dan sendok, pembuatan baja bermutu tinggi, pembuatan koin, campuran monel, katalis industri, dan barang logam lainnya di beberapa sektor termasuk pembangkit listrik, telekomunikasi, peralatan makanan, dan mesin medis. Adapun kegunaan nikel yang sedang naik daun saat ini adalah sebagai bahan baku untuk produksi baterai berbagai peralatan elektronik, termasuk untuk mobil listrik yang trennya kian menguat di skala global. 

Tingginya konsumsi nikel dunia menciptakan peluang bagi negara penghasil nikel untuk memaksimalkan produksinya bersamaan dengan meningkatnya permintaan komoditas tambang ini. Mengutip data dari badan survei geologis Amerika Serikat (AS) atau United States Geological Survey (USGS), berikut 3 negara penghasil nikel terbesar di dunia tahun 2021.

  1. Rusia

Meski menjadi negara produsen nikel urutan ketiga, Rusia sempat mengalami penurunan produksi pada tahun 2020 ke tahun 2021. Rupanya pada tahun sebelumnya Rusia juga mengalami penurunan produksi. Berawal dari 272.000 MT di tahun 2018 hingga turun menjadi 270.000 MT di tahun 2019. Tetapi menurut Norilsk Nickel yang merupakan produsen nikel terbesar di Rusia, dilaporkan memproduksi nikel tidak dengan produktivitas yang baik. Laporan tersebut menyatakan bahwa total produksi nikel tahun lalu selalu bertumbuh 5% dari tahun ke tahunnya.

  1. Filipina

Filipina memang terkenal sebagai salah satu negara top produsen nikel. Apalagi jaraknya yang cukup dekat dengan China dan total 30 tempat pertambangan, membuat proses ekspor nikel menjadi sangat ideal bagi Filipina. Walaupun sempat mengalami penurunan produksi di tahun 2020, Filipina berhasil meningkatkan produksinya menjadi 370.000 MT pada tahun 2021.


  1. Indonesia

Indonesia dikenal sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Menurut data USGS, produksi nikel Tanah Air mencapai 1 juta metrik ton pada 2021 atau menyumbang 37,04% nikel dunia. USGS juga mengatakan bahwa produksi nikel tambang di Indonesia meningkat sekitar 30%, yang difasilitasi oleh pelaksanaan proyek Nickel Pig Iron dan Stainless Steel yang sedang berlangsung.

Selama ini Indonesia dijadikan sebagai tolak ukur oleh banyak pihak mengenai keseriusan sebuah negara untuk terjun ke tren nikel. Pada tahun 2019, penghasilan nikel mampu melampaui produksi minyak kelapa sawit yang merupakan komoditas kedua terbanyak untuk bisa diekspor. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020, cadangan nikel di Indonesia bahkan mencapai 72 juta ton alias 52% cadangan nikel dunia. Sebanyak 90% cadangan nikel Tanah Air tersebar di beberapa wilayah yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Tercatat dalam data ESDM, ada lima daftar perusahaan dengan produksi bijih nikel terbesar di Indonesia saat ini, yaitu PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bintang Delapan Mineral, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Makmur Lestari Primatama, dan PT Citra Silika Mallawa.

Seperti halnya Filipina yang memiliki jarak cukup terjangkau dengan China sebagai negara pemimpin dalam produksi manufaktur kendaraan elektronik, menjadikan proses ekspor komoditas nikel menjadi sangat ideal pula bagi Indonesia. Dengan begitulah, China menjadi negara tujuan pertama Indonesia untuk mengekspor nikel menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2015. Kemudian disusul oleh Jepang, Australia, dan Yunani. 

Potensi besar yang Indonesia miliki dalam komoditas nikel menjadikan nama Indonesia terdepan di mata dunia. Namun pada 1 Januari 2020, Presiden Jokowi resmi melarang ekspor bijih nikel dengan tujuan menjaga cadangan dan memfokuskan pemanfaatan nikel untuk kebutuhan dalam negeri, seperti industri mobil listrik yang tengah dilirik pasar global. Riset Markets and Markets memperkirakan penjualan mobil listrik mencapai 27 juta unit atau memiliki laju pertumbuhan rata-rata 21,1% per tahun hingga tahun 2030. Tentu sebagai penghasil nikel terbesar di dunia, Indonesia tidak mau ketinggalan mengejar tren mobil listrik. Bahkan Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Indonesia akan menjadi produsen terbesar baterai kendaraan listrik dunia pada 2025. Cara untuk mencapai rencana tersebut adalah dengan membangun industri pengolahan dan pemurnian nikel dalam negeri. Pengolahan nikel dinilai tidak hanya mendatangkan banyak pendapatan, tetapi juga menyerap tenaga kerja dalam industri.









Sumber :

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/17/indonesia-produsen-nikel-terbesar-dunia-pada-2021 

https://www.kitco.com/news/2022-02-03/Global-nickel-production-up-8-in-2021-as-Indonesia-solidifies-its-top-nickel-producer-status.html 

https://celebessi.co.id/ 

https://ekbis.sindonews.com/read/679931/34/4-negara-tujuan-ekspor-nikel-indonesia-china-paling-besar-1644289344 

https://nikel.co.id/sepuluh-negara-penghasil-nikel-terbesar-ini-siapa-yang-mampu-ambil-momentum-di-era-mobil-listrik/ 

https://www.cnbcindonesia.com/news/20190903175739-4-96863/dari-sendok-sampai-mobil-listrik-ini-dia-kegunaan-nikel/2 


Share:

[PRESS RELEASE] PELANTIKAN PENGURUS HMTK 2022

 PELANTIKAN PENGURUS HMTK 2022

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia telah menyelenggarakan kegiatan “Pelantikan Pengurus HMTK FT UNS Periode 2022” yang  dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Maret 2022 secara daring melalui Zoom Meeting. Acara ini dihadiri oleh calon pengurus HMTK FT UNS Periode 2022, Kepala Prodi Teknik Kimia, Wakil Dekan, perwakilan Ormawa FT UNS, perwakilan BEM FT UNS, perwakilan DEMA FT UNS, dan demisioner HMTK FT UNS. Acara dibuka dengan doa yang dipimpin oleh MC yaitu Rizky Ardiansyah serta dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars HMTK.

Acara selanjutnya berisi beberapa sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Nikmal Kevin Witjaksono selaku Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2021 yang berisi ucapan selamat kepada kepengurusan HMTK Periode 2022 serta berbagai masukan untuk HMTK yang lebih baik ke depannya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan, Prof. Dody Ariawan, S.T., M.T., Ph.D., yang berisi ucapan terima kasih terhadap HMTK Periode 2021 dan ucapan selamat bekerja bagi kepengurusan HMTK Periode 2022 serta beberapa harapan dan saran untuk kepengurusan HMTK yang baru. 

Acara dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari Nikmal Kevin Witjaksono selaku Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2021 kepada Arvian Raditya Airlangga selaku Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2022. Setelah penyerahan jabatan, dilanjutkan dengan kesan dan pesan oleh Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2021. Selanjutnya dilaksanakan pelantikan Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2022 oleh Presiden BEM FT UNS 2022 yaitu Dimas Nurbani Harefah. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan SK Pelantikan Pengurus oleh Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2022, dengan dibacakannya SK Pelantikan Pengurus  ini maka telah resmi dilantiknya 108 pengurus HMTK FT UNS Periode 2022. Selanjutnya memasuki acara pembacaan sumpah dan janji pengurus HMTK FT UNS Periode 2022 yang dibacakan oleh Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2022 dan diikuti oleh semua pengurus HMTK FT UNS Periode  2022. 

Memasuki penghujung acara maka dilakukan pembacaan berita acara Pelantikan Pengurus HMTK Periode 2022 dan sambutan oleh Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2022. Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh M. Ghozy Izzulhaq serta sesi foto bersama seluruh tamu undangan dan pengurus.

Dengan dilantiknya pengurus HMTK FT UNS Periode 2022 diharapkan akan membawa perubahan bagi masyarakat sekitar dan Program Studi S-1 Teknik Kimia FT UNS untuk menjadi lebih baik ke depannya, melalui HMTK diharapkan mahasiswa S-1 Teknik Kimia FT UNS mampu menyalurkan minat, bakat, serta menambah pengalaman dalam berorganisasi. Semua program atau kegiatan tidak akan berjalan baik tanpa dukungan dari semua pihak khususnya mahasiswa S-1 Teknik Kimia itu sendiri. Oleh karena itu, sesuai tagline HMTK 2022, #AsthaWangsa, semua pihak bisa Astha (konsisten, seimbang, dan hubungan yang tidak terputus) serta  Wangsa (bersinergi)  demi  Teknik Kimia UNS yang lebih baik.


Share:

Postingan Populer

Arsip Blog