[BUTENA 8] Pertimbangan Pemilihan Bahan Peledak

         Bahan peledak adalah suatu zat yang berbentuk padat, cair, gas atau dapat berupa campuran kimia. Apabila zat ini dikenai suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan maka akan berubah secara kimiawi menjadi zat-zat lain yang sebagian besar berbentuk gas. Perubahan ini berlangsung dalam waktu singkat disertai dengan efek panas bertekanan tinggi, sehingga terbentuklah ledakan. Ketika bahan peledak diinisiasi (dipicu), reaksi ini menghasilkan gas dalam jumlah besar yang mengembang dengan sangat cepat hingga tercipta tekanan yang sangat tinggi. Tekanan inilah yang menyebabkan ledakan dan efek destruktifnya.

Berikut beberapa kegunaan bahan peledak:

  1. Bahan peledak digunakan untuk memecah batuan keras menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dalam penambangan, sehingga memudahkan proses pengangkutan dan pengolahan mineral.

  2. Bahan peledak digunakan dalam pengeboran minyak dan gas untuk melakukan well stimulation dan membuka jalur baru bagi minyak atau gas untuk keluar dari formasi batuan.

  3. Pada proyek-proyek konstruksi besar, bahan peledak digunakan untuk membongkar bangunan atau struktur yang sudah tidak terpakai.

  4. Membuat terowongan dalam proyek infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, atau bendungan.

  5. Bahan peledak merupakan komponen utama dalam berbagai jenis senjata, mulai dari granat hingga rudal.

Bahan peledak dibagi menjadi berbagai jenis sesuai dengan kebutuhannya, antara lain:

  1. Black Powder

  
    Gambar 1. Black Powder

Black Powder merupakan bahan peledak yang terbuat dari campuran Belerang, Arang, dan Kalium nitrat, yang membakar sangat cepat dan bahan pendorong pada senjata api dan kembang api. Black powder terdiri dari tiga bahan utama:

Kalium Nitrat (KNO₃) Berfungsi sebagai oksidator. Kalium nitrat adalah komponen utama dalam black powder yang menyediakan oksigen untuk reaksi pembakaran. Biasanya menyusun sekitar 75% dari campuran black powder.

Kapur (CaCO₃) atau Belerang (S) berfungsi sebagai bahan bakar dan juga membantu dalam pengaturan kecepatan pembakaran. Belerang juga meningkatkan kecepatan reaksi kimia dan membuat campuran lebih mudah terbakar, menyusun sekitar 15% dari campuran black powder.

Arang (C) memberikan karbon yang diperlukan untuk reaksi kimia dan menyusun sekitar 10% dari campuran black powder.

        Bubuk mesiu diklasifikasikan sebagai bahan peledak yang lemah karena daya ledaknya yang rendah. Black powder memiliki energi ledak yang relatif rendah dibandingkan dengan bahan peledak modern seperti TNT atau ammonium nitrate-based explosives, yaitu sekitar 3000-4000 kJ/kg. Harga black powder umumnya berkisar antara Rp50.000,00 hingga Rp200.000,00 per kg. Produk ini dapat dibeli di PT. Dyno Nobel Indonesia atau PT. Explosive Materials Indonesia.

2. Dynamite

                                                                            Gambar 2. Dynamite

Dynamite adalah sebuah bahan peledak yang sangat kuat dan sering digunakan dalam berbagai industri dan aktivitas konstruksi. Dynamite terdiri dari nitroglycerin, yang merupakan senyawa dengan kekuatan ledakan yang tinggi, yang dicampur dengan bahan pengikat seperti tanah liat atau serbuk gergaji.

Dynamite memiliki energi ledak yang tinggi, umumnya berkisar antara 4.500 hingga 6.500 kJ/kg. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan dengan black powder dan memberikan daya ledak yang kuat dan konsisten. Dynamite memiliki kecepatan ledak yang tinggi, yang berarti ia dapat memproduksi gelombang tekanan dan gas yang sangat besar dalam waktu singkat. Ini menjadikannya efektif untuk aplikasi yang memerlukan kekuatan peledakan besar, seperti dalam peledakan batuan dan pemusnahan struktur.

Dayaprime Booster, dinamit buatan PT Dahana (Persero) menjadi distributor utama dinamit ke berbagai perusahaan tambang di Indonesia. Perusahaan tambang batu bara ternama seperti Adaro dan Berau Coal menjadi pembeli tetap dinamit buatan Dahana. Ukuran dinamit ini tergolong mungil hanya sepanjang 15 cm dengan diameter 6 cm dapat dihargai Rp15.000,00 per batangnya. Dinamit buatan Dahana bisa melubangi tanah hingga kedalaman 10 meter. Untuk memastikan keselamatan penggunaan dalam proses peledakan, area sekitar ledakan pun harus dipastikan bersih sejauh 500 meter. Para pekerja dan alat proyek harus disingkirkan terlebih dahulu hingga jarak 500 meter. 

3. Dry Blasting Agent (ANFO)

Gambar 3.1 Dry Blasting Agent (ANFO)

        ANFO adalah singkatan dari Ammonium Nitrate Fuel Oil yang terdiri dari campuran Amonium nitrat (AN) dan bahan bakar minyak (Feul Oil/solar). Bahan-bahan campuran tersebut tidak termasuk bahan yang dapat diklasifikasikan sebagai bahan peledak, namun harus dicampurkan untuk dijadikan bahan peledak. AN (ammonium nitrate) dengan berat bersih per sak yaitu 25 kilogram. Kemudian, AN dicampur dengan FO (fuel oil) yang telah diberi pewarna merah muda (oker) akan menjadi bahan peledak kuat (high explosive) dengan perbandingan AN  94,5% dan FO  5,5%.  Pemberian pewarna pada FO bertujuan untuk melihat proporsi pencampuran antara AN dan FO benar-benar bercampur dengan baik.

        
Gambar 3.2 Komposisi ANFO yang Sering Digunakan

        Energi dari ANFO dalam satu ton dapat setara dengan sekitar 1.000-1.500 ton TNT. Dibandingkan dengan bahan baku peledak lainnya, ANFO tergolong peledakan berbasis kering dan sangat aman baik pada peledakan bawah tanah maupun peledakan terbuka dengan diameter 1 sampai 12 inci atau lebih. ANFO cenderung kurang efisien dalam lingkungan basah atau lembab, karena Amonium nitrat sangat mudah larut dalam air, yang dapat mengurangi efektivitas peledakan. Oleh karena itu, ANFO biasanya digunakan dalam kondisi kering atau dalam kemasan yang melindungi dari kelembaban. ANFO dijual terpisah, yang dapat dibeli di PT. Multi Nitrotama Kimia dengan harga Rp4.500.000,00 hingga Rp9.000.000,00 per ton.

4. Slurry-Emulsion-Watergel Blasting Agent

Gambar 4. Slurry-Emulsion-Watergel Blasting Agent

Campuran oksidator (NaNO3, NHNO3), fuel sensitizer, dan sekitar 15-20% air kmd ditambah bahan pengikat (gelling agent) yang menyebabkan slurry tahan terhadap air. Peledak jenis ini juga tidak terlalu peka terhadap gesekan api maupun gesekan mekanis lainnya. Berbeda dengan Dry Blasting Agent (ANFO) untuk kondisi kering, Slurry-Emulsion-Watergel Blasting Agent dapat digunakan untuk kondisi basah.

Slurry Explosives memiliki daya ledak yang baik dengan energi tinggi, sering kali digunakan untuk peledakan dalam kondisi basah. Energi ledaknya bervariasi tergantung pada komposisi, tetapi umumnya dapat mencapai sekitar 800-9000 kJ/kg. Emulsion Explosives menggunakan emulsi antara Ammonium nitrate dan Hydrocarbon fuel. Energi ledak sekitar 3000-8000 kJ/kg, stabil dan efektif dalam kelembapan tinggi. Sedangkan, Watergel Explosives mengandung ammonium nitrate dan gelling agents dengan energi ledak sekitar 8000 kJ/kg. 

Harga Slurry-Emulsion-Watergel Blasting Agent berkisar antara Rp.25.000- Rp.60.000 per kg. Produk ini dapat didapatkan di PT. Bumi Resources Tbk, PT. Kaltim Prima Coal (KPC), PT. Explosive Materials Indonesia, PT. Dyno Nobel Indonesia, dan PT. Astra International Tbk.

5. Permissible Explosive


Gambar 5. Permissible Explosive

Peledak bawah tanah dengan komposisi Ammonium gelatine dynamite ditambah flame depressant memiliki kelebihan diantaranya temperature peledakan rendah, volume gas sedikit, serta penyalaan singkat yang bertujuan untuk mencegah kemungkinan ledakan sekunder dari gas methane atau debu batubara.

Umumnya, energi ledak mereka dapat berkisar antara 2000-4000 kJ/kg. Permissible explosives dirancang untuk memberikan kinerja ledakan yang efektif dalam kondisi di mana gas berbahaya atau debu mungkin ada. Hal ini berarti tingkat energi ledak yang cukup untuk aplikasi pertambangan, tetapi formulasi dan kontrol kualitasnya diatur untuk mencegah ledakan yang tidak terduga.

Biasanya, Permissible Explosive dijual dengan kisaran antara IDR 20.000 - IDR 60.000 per kg. Produk ini dapat didapatkan di PT. Bumi Resources, PT. Explosive Materials Indonesia, PT. Dyno Nobel Indonesia, dan PT. Austindo Nusantara Jaya (ANJ)


DAFTAR PUSTAKA

Harfianto. 2007. Memainkan Si Bubuk Hitam. Cerita Pagi. Diakses 8 September 2024 dari https://orangmiskin.wordpress.com/2007/11/10/memainkan-si-bubuk-hitam/.

Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembinaan dan Pengembangan Industri Bahan Peledak. (2016). Diakses 8 September 2024 dari https://www.kemhan.go.id/pothan/wp-content/uploads /2024/02/Permenhan-Handak-Nomor-5-Tahun-2016-ttg-Pembinaan-DanPeng embangan-Industri-Bahan-Peledak.pdf.

Chandra, A. A. (2016). Kecil Cabai Rawit, Dinamit Made In Subang Bisa Bikin Lubang Sedalam 10 Meter. detikFinance. Diakses pada 8 September 2024 dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3336489/kecil-cabai-rawit-dinamit-i-made-in-i-subang-bisa-bikin-lubang-sedalam-10-meter.

 Udin, S., Saputra, R., Indah, B, P. (2021). Analisa Penggunaan ANFO Sebagai Bahan Peledak Untuk Mencapai Sasaran Produksi Batuan Gamping Di PT.Semen Baturaja (Persero) Tbk. Jurnal Kotamo, 2(3). file:///C:/Users/ASUS/Downloads/kotamovol2no3-rendisaputra.pdf.




Share:

[PRESS RELEASE] RAPAT KOORDINASI 3

Pada hari Sabtu, 14 September 2024 telah dilaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi 3 yang dilaksanakan di Ruang 1313 dan 1314 Gedung 1 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Kegiatan Rapat Koordinasi 3 diikuti oleh 91 orang pengurus HMTK FT UNS. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 s.d 10.30 WIB. Pada kegiatan ini, dilakukan pembahasan mengenai peninjauan ulang program kerja yang akan dilaksanakan oleh HMTK FT UNS.

Kegiatan diawali dengan penayangan video Safety Induction dan dilanjutkan pembukaan oleh moderator, Anandya Fatin Nabila. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Pemutaran lagu Indonesia Raya dan Mars HMTK. Selanjutnya, dilanjutkan dengan acara sesi pembahasan tiap bidang. Rapat Koordinasi 3 dipimpin oleh Muhammad Rizqi selaku Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2024. Sesi pertama yaitu sesi bidang Akademis dilaksanakan pukul 08.51-09.10. Lalu, sesi bidang PMB dilaksanakan pukul 09.10-09.36. Terakhir, dilanjutkan sesi bidang Kewirausahaan pada pukul 09.36-10.23.

Hal-hal penting yang dibahas pada rapat koordinasi 3 yaitu peninjauan ulang mengenai progam kerja yang dirasa sudah tidak relevan untuk dilaksanakan pada periode ini. Progam-progam kerja itu diantaranya, progam kerja Sharing Is Caring (SIC), Gema Melodi Teknik (GMT), dan Kuliah Umum Kewirausaan. Ketiga progam kerja ini ditiadakan pada periode ini karena sudah tidak relevan dan tujuan dari pelaksanaan progam kerja tersebut sudah dapat terpenuhi melalui progam kerja lainnya. Progam kerja SIC dari bidang Akademis sudah terlaksana dalam progam kerja Kuliah Umum 1 dan 2. Sedangkan, progam kerja GMT dari bidang PMB telah digantikan dengan Super Copa Chemical (SCC) dengan tujuan yang sama yaitu membawa nama HMTK ke masyarakat luar. Progam kerja Kuliah Umum Kewirausahaan ditiadakan pada periode ini dan akan dilaksanakan pada peride berikutnya, tepatnya pada awal semester genap menyesuaikan dengan adanya Mata Kuliah Kewirausahaan di kurikulum baru. 

Dengan diselenggarakan Rapat Koordinasi 3, diharapkan saran dan masukan untuk program kerja HMTK dapat membuat HMTK FT UNS lebih baik lagi kedepannya dan menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan progam kerja di periode berikutnya.



Share:

[PRESS RELEASE] Wisuda Prodi Periode Agustus 2024

 Wisuda Prodi Periode Agustus 2024

        Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia dan Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret telah menyelenggarakan Wisuda Prodi yang bertujuan untuk memberikan apresiasi dan juga sambutan kepada wisudawan dan wisudawati Program Studi S-1 Teknik Kimia FT UNS. Wisuda Prodi Periode Agustus telah dilaksanakan pada Jumat, 30 Agustus 2024 pukul 14.30 s.d. 16.10 WIB di Ruang Multimedia Gedung 4 Fakultas Teknik UNS. Acara ini dihadiri oleh Kepala Program Studi, para wisudawan, dan Mahasiswa Aktif S-1 Teknik Kimia dari angkatan 2020 hingga angkatan 2024. Acara diawali dengan pembukaan dan doa yang dipimpin oleh Vanesa Saghita Putri selaku moderator, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HMTK. Selanjutnya, sambutan oleh Ketua HMTK 2024 (Muhammad Rizqi) dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Program Studi S-1 Teknik Kimia (Dr. Joko Waluyo, S.T., M.T.). Lalu, diakhiri dengan sambutan yang disampaikan oleh perwakilan Wisudawan (Ibnu Tryansar Purba S.T.).

Acara dilanjutkan dengan pelepasan wisudawan dan wisudawati dengan menampilkan foto, nama, dan kartu alumni. Wisudawan Program Studi Periode Juli dan Agustus ini berjumlah sembilan orang, yaitu: 

  1. Asa Alfain, S.T.

  2. Muhammad Yusron Mubarok, S.T. 

  3. Sukma Budi Utomo Albuni, S.T. 

  4. Nabil Fahmi, S.T. 

  5. Jeremiah Mark Karsten, S.T. 

  6. Faraisya Virdhana Khoirinisa, S.T. 

  7. Ibnu Tryansar Purba, S.T. 

  8. Rizal Lutfi Hendi Yulianto, S.T. 

  9. Sabela Sanata Ramadhani, S.T. 

        Setelah pelepasan wisudawan, dilanjutkan dengan kesan dan pesan mahasiswa dari angkatan 2023 oleh Antonius Dari Padua Nathanael Suluh, angkatan 2022 diwakilkan oleh Muhammad Nabil Afaf Farahi, angkatan 2021 oleh Yulia Tri Septiani, serta angkatan 2020 oleh Deni Kurniawan. Kemudian, acara dilanjutkan dengan persembahan dari SOC oleh Muslih Eriyad angkatan 2023 dan Theresia Fransisca Djie angkatan 2023. Acara Wisuda Prodi Periode Agustus 2024 ini diakhiri dengan penutupan kegiatan oleh moderator.
Share:

[BUTENA 07] Baterai Litium-Ion: Evolusi Baterai dalam Era Mobil Listrik

 Baterai Litium-Ion: Evolusi Baterai dalam Era Mobil Listrik


        Seiring dengan semakin populernya kendaraan listrik (EV), permintaan Baterai Lithium-Ion (LIB) juga peningkat. Hal ini terutama disebabkan oleh rasio kepadatan energi terhadap berat yang mengesankan (berkisar 120–220 Wh kg−1), yang memungkinkan baterai ini mengungguli teknologi baterai lain seperti baterai Timbal-Asam (PbAB) dan baterai Nikel Metal Hidrida (NiMH). Beroperasi melalui sistem anoda dan katoda standar, kemudahan pengisian dan pengosongan elektron dari ion Li+ memungkinkan pembangkitan energi dalam jumlah besar.

        LIB memiliki keunggulan struktur yang telah terbukti menjadi sumber energi yang paling banyak digunakan dan dapat diandalkan untuk kendaraan listrik (EV). Bukti ini dapat dilihat pada skala industri, karena berbagai produsen otomotif (seperti, Tesla Motors) yang telah banyak menggunakan baterai tersebut. LIB memiliki kapasitas kepadatan energi yang sangat baik. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kemampuan katoda-ke-anoda untuk menyimpan listrik dalam jumlah besar (3842 mAh listrik per 1g Li). Dibandingkan dengan baterai lain (misalnya, baterai Asam Timbal, baterai Nikel-Kadmium (Ni-Cd), dan baterai Natrium-Sulfur (Na-S)), LIB jauh mengungguli mereka.

     Prinsip kerja Baterai Lithium-Ion yaitu memanfaatkan reduksi dan oksidasi untuk menghasilkan listrik pada kedua elektrodanya. Baterai Lithium-Ion menggunakan komposit yang berstruktur layer, dimana Lithium Cobalt Oxide (LICoO2) sebagai katodanya dan material karbon (sisipan diantara lapisan karbon) sebagai anoda. Jika anoda dan katoda terhubung, maka elektron akan mengalir dari anoda menuju katoda yang menghasilkan listrik. Dibagian dalam baterai terjadi sebuah proses pelepasan ion Lithium pada anoda, kemudian ion tersebut akan berpindah menuju katoda melalui Elektrolit. Dibagian katoda bilangan oksidasi Kobalt akan berubah dari 4 menjadi 3.  Hal ini dikarenakan adanya elektron dan ion Lithium yang masuk dari anoda.

        Pada proses pengisian LIB, terjadi Internal Combustion engine (ICE). ICE merupakan penyalaan dan pembakaran bahan bakar yang terjadi di dalam mesin itu sendiri. Mesin kemudian mengubah sebagian energi dari pembakaran menjadi kerja. Gas hasil pembakaran yang mengembang mendorong piston, yang selanjutnya memutar poros engkol. Akhirnya, melalui sistem roda gigi di sistem penggerak, gerakan ini menggerakkan roda kendaraan.

        Baterai Lithium-Ion terdiri dari Katoda, Anoda, Elektrolit, dan Separator. Komponen anoda merupakan elektroda yang berfungsi sebagai pengumpul ion Lithium dan dapat berperan sebagai material aktif. Anoda memiliki karakteristik tertentu, antara lain memiliki kapasitas energi yang besar, memiliki kemampuan menyimpan dan melepas muatan/ion yang bagus, memiliki tingkat siklus pemakaian yang lama, mudah untuk diproses/dibuat, dan aman dalam pemakaian (tidak beracun). Salah satu material yang dapat berperan sebagai anoda adalah material yang berbasis carbon seperti LiC6 atau grafit.

        Sedangkan, komponen katoda merupakan elektroda yang fungsinya sama seperti anoda, tetapi bermuatan positif dengan karakteristik, antara lain material tersebut terdiri dari ion yang mudah melakukan reaksi reduksi dan oksidasi, memiliki konduktivitas yang tinggi seperti logam, memiliki kerapatan energi yang tinggi, memiliki kapasitas energi yang tinggi, memiliki kestabilan yang tinggi (tidak mudah berubah strukturnya atau terdegradasi baik saat pemakaian maupun pengisian ulang), harganya murah dan ramah lingkungan.

        Selain itu, komponen elektrolit adalah bagian yang berfungsi sebagai penghantar ion lithium dari anoda ke katoda atau sebaliknya. Terakhir, komponen separator adalah suatu material berpori yang terletak di antara anoda dan katoda berfungsi untuk mencegah agar tidak terjadi hubungan singkat dan kontak antara katoda dan anoda. Tidak hanya sebagai pembatas antar elektroda, separator memiliki peranan penting dalam proses penghasilan listrik, pengisian ulang, dan tentunya keamanan pada baterai litium ion sendiri.

Gambar 1. Komponen-Komponen dalam Baterai Litium-Ion

Kelebihan dan kekurangan baterai Litium-Ion dapat dilihat pada table berikut.

Kelebihan

Kekurangan

Kepadatan energi spesifik tertinggi (hingga 220 Wh/kg) dari semua baterai yang ada.

Cenderung memiliki biaya yang relatif tinggi.

Masa pakai siklus terlama dari semua baterai yang ada

pada 2000 siklus.

Kurangnya ketersediaan material secara umum, dibandingkan dengan baterai lainnya.

Tidak memerlukan perawatan berkala.

Potensi thermal runaway dapat terjadi

akibat panas berlebih.



Gambar 2. Proses Pembuatan Baterai Litium-Ion

SUMBER

Perdana, Fengky. (2021). Baterai Lithium. INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA. 9. 113. 10.20961/inkuiri.v9i2.50082.

Ralls, Alessandro M et al. “The Role of Lithium-Ion Batteries in the Growing Trend of Electric Vehicles.” Materials (Basel, Switzerland) vol. 16,17 6063. 4 Sep. 2023, doi:10.3390/ma16176063

https://solusibattery.com/jasa-pemasangan-listrik-tenaga-surya-paket-panel-surya-murah-biaya-pasang-panel-surya-di-rumah-instalasi-panel-surya-untuk-rumah/

https://www.energy.gov/eere/vehicles/articles/internal-combustion-engine-basics#:~:text=In%20an%20internal%20combustion%20engine,cylinder%20and%20a%20moving%20piston.

Share:

[PRESS RELEASE] Sarasehan Teknik Kimia 2024

Sarasehan Teknik Kimia 2024
        Sarasehan merupakan salah satu program kerja dari bidang Hubungan Masyarakat HMTK FT UNS. Sarasehan kali ini dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Agustus 2024 secara hybrid di Ruang Sidang Utama Gedung 3 Fakultas Teknik UNS dan via Zoom Meeting dengan bertemakan “Sosialisasi Pengenalan Kurikulum Baru”. Materi ini dipaparkan oleh Dr. Joko Waluyo, S.T., M.T. selaku Kepala Prodi S-1 Teknik Kimia FT UNS dan Windu Griyasti Suci, S.T., M.T. selaku Kepala Prodi D-3 Teknik Kimia FT UNS.
        Sarasehan dimulai pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB yang dihadiri oleh mahasiswa S-1 dan D-3 serta beberapa dosen. Acara ini dimoderatori oleh Nesya Nazma Anjani (Mahasiswa S-1 Teknik Kimia UNS). Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh moderator, pemutaran video safety induction, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan sambutan oleh Ketua HMTK FT UNS (Muhammad Rizqi) serta Ketua KADIKA SV UNS (Dhimas Aufathan Anam). Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi, sesi tanya jawab, penyampaian aspirasi, dan diakhiri dengan sesi dokumentasi dan penutup.
        Materi yang disampaikan oleh Dr. Joko Waluyo, S.T., M.T. mengenai masa transisi kurikulum baru hanya 1 tahun dimana untuk angkatan 2020 dan 2021 masih diperbolehkan menyelesaikan studi dengan total SKS sebanyak 144, tetapi bagi angkatan 2022 dan 2023 dibebankan dengan total 146 SKS. Angkatan 2023 harus mengambil dua mata kuliah tambahan yaitu Matematika: Aljabar dan Geometri serta Teknologi Informasi di semester 3. Sedangkan, semester 4 ditambahkan dua mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Untuk Mata Kuliah Prasyarat boleh diambil jika masih memungkinkan.
        Terdapat penggabungan mata kuliah Utilitas Air dan Utilitas Bahan Bakar menjadi Sistem Utilitas sebanyak 3 sks untuk angkatan 2022. Walaupun begitu, fokus pembelajarannya ke Utilitas Bahan Bakar. Pada semester 5 mahasiswa harus mengambil mata kuliah Kinetika Reaksi Kimia dan di semester 6 mata kuliah yang harus diambil yaitu Reaktor Kimia. Sedangkan, untuk mata kuliah Teknologi Informasi tidak harus diambil dan boleh diganti dengan mata kuliah pilihan yang lain.
        Bagi angkatan 2021, yang membedakan adalah jumlah SKS-nya, Jumlah SKS dari PAP dan PPK berkurang 1 SKS. Tetapi, KKN dan Kerja Praktik naik menjadi 3 sks. Mahasiswa semester 7 harus mengambil mata kuliah BKTK yang sudah diubah menjadi BKPK. Penelitian akan dipindah di semester 8 walaupun dalam pelaksanaannya boleh melakukan penelitian mulai dari semester 6. Jadi, ketika mengambil Metodologi Penelitian sudah sekaligus melakukan penelitian.
        Kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat mejadikan Teknik Kimia sebagai lembaga pendidikan tinggi yang unggul dalam bidang industri kimia berbasis sumber daya alam di tingkat internasional berlandaskan nilai-nilai luhur budaya nasional pada tahun 2030. Mahasiswa diharapkan mengumpulkan formulir ekuivalensi MK yang berisikan mata kuliah yang telah diambil dan beban mata kuliah yang akan diambil kepada Pembimbing Akademik dan ditanda tangani saat konsultasi KRS.

Share:

Postingan Populer

Arsip Blog