Warna-Warni Kembang Api
Kembang api menurut American Pyrotechnics Safety and Education Foundation, sekitar tahun 800 M, ahli kimia di Tiongkok mencampurkan kalium nitrat, sulfur, arang, dan berhasil membuat mesiu mentah. Untuk menciptakan resep kehidupan abadi, mereka membungkus mesiu ke dalam tunas bambu lalu melemparkannya ke dalam api. Setelah itu, kembang api berevolusi. Kembang api pertama di Kerajaan Inggris dinyalakan untuk merayakan pesta pernikahan Henry VII pada tahun 1486 M. Peter the Great, yang merupakan Tsar Rusia, menyelenggarakan pertunjukkan kembang api selama lima jam saat kelahiran putranya.
Kembang api dibuat menggunakan beberapa komponen utama, yaitu :
Mortar merupakan silinder tinggi yang menahan cangkang sampai diluncurkan
Shell merupakan bagian bawah kembang api yang sering datang dalam bentuk bola kertas yang dikemas menjadi dua bagian.
Fuse ini membawa panas untuk mengaktifkan bubuk hitam.
Lift Charge terletak di bagian bawah shell, muatan ini terbuat dari bubuk hitam. Saat dinyalakan, ia meluncurkan shell dari mortar ke langit.
Bubuk hitam diciptakan di Cina lebih dari 1000 tahun yang lalu, yang terbuat dari 75% potasium nitrat, 15% arang, dan 10% belerang.
Timed fuse berfungsi untuk mengaktifkan muatan ledakan di dalam kembang api.
Burst charge terletak di tengah shell, ini menyulut stars di dalam kembang
Komponen paling penting dari kembang api adalah bubuk mesiu atau 'bubuk hitam' yang ditemukan secara kebetulan oleh para alkemis Cina. Kombinasi belerang dan sendawa (kalium nitrat) tiba-tiba akan meledak menjadi api saat dipanaskan. Bubuk hitam modern memiliki rasio berat sendawa dan arang terhadap belerang 75:15:10. Pembakaran bubuk hitam tidak terjadi sebagai reaksi tunggal sehingga produknya bisa agak rumit. Hal yang paling dekat dengan persamaan representatif untuk proses ditunjukkan di bawah ini, dengan arang dirujuk dengan rumus empirisnya:
6KNO3 + C7H4O + 2S → K2CO3 + K2SO4 + K2S + 4CO2 + 2CO + 2H2O + 3N2
Variasi ukuran pelet bubuk mesiu dan jumlah uap air dapat digunakan untuk meningkatkan waktu pembakaran secara signifikan untuk keperluan kembang api. Warna dalam kembang api berasal dari berbagai macam senyawa logam - terutama garam logam. Stars yang terkandung di dalam badan roket mengandung bubuk logam atau garam yang memberi warna pada kembang api. Logam yang berbeda akan memiliki celah energi yang berbeda antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasinya, yang menyebabkan emisi warna yang berbeda.