KALENDER AKADEMIK HMTK FT UNS 2024

 KALENDER AKADEMIK HMTK FT UNS 2024



>

Share:

[PRESS RELEASE] DESA BINAAN Sosialisasi Pembuatan Pelet Bahan Bakar dan Briket dari Limbah Tepung Aren

Pada hari Minggu, 7 Juli 2024, telah diadakan sosialisasi dalam rangka menjalankan kegiatan desa binaan yang bertempat di Balai Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Topik yang dibahas pada sosialisasi ini adalah cara memanfaatkan limbah aren menjadi suatu produk yang lebih fungsional, yaitu dengan mengolahnya mejadi pelet bahan bakar dan briket. Peserta yang hadir pada kegiatan sosialisasi ini terdiri dari 15 orang warga Desa Daleman.

 

Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB yang diawali dengan demonstrasi pembuatan briket. Selanjutnya sosialisasi dibuka oleh Savina Anisa Syafa'at selaku MC pada pukul 09.15 WIB, yang dilanjutkan dengan pemberian sambutan dan pemaparan materi dari tim desa binaan. Terdapat dua bahasan yang dijelaskan dalam sosialisasi ini, yaitu cara mengolah limbah aren menjadi pelet bahan bakar dan cara mengolah limbah aren menjadi briket. Rangkaian acara selanjutnya adalah demonstrasi pembuatan briket untuk memberikan gambaran kepada masyarakat bagaimana cara yang tepat dalam mengolah limbah tersebut.

Acara kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab terkait materi sosialisasi dari warga Desa Daleman kepada tim desa binaan. Dari adanya sosialisasi ini, diharapkan warga Desa Daleman dapat memahami cara untuk mengatasi permasalahan limbah aren yang ada di Desa Daleman. Selain itu, diharapkan juga sosialisasi ini dapat memberikan wawasan baru terkait inovasi dalam pengolahan limbah aren. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Daleman dapat mulai memanfaatkan limbah aren menjadi produk fungsional seperti pelet bahan bakar dan briket. Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar dan berakhir pada pukul 10.30 WIB.

Share:

[PRESS RELEASE] UPGRADING PENGURUS HMTK FT UNS 2024

Upgrading Pengurus HMTK FT UNS 2024 merupakan acara yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun oleh bidang POSDM HMTK FT UNS. Pada Upgrading tahun ini, acara dilaksanakan selama 2 hari secara offline di Kemuning Resort & Camp, Karanganyar. Acara ini dihadiri oleh 92 pengurus HMTK FT UNS 2024 dan 26 demisioner yang terdiri dari angkatan 2020 dan 2019. Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan/mengupgrade dalam hal keakraban antar pengurus, koordinasi  antaranggota, semangat menjalankan program kerja, problem solving , team work, dan yang terpenting diawali dengan individu. 


Rangkaian acara dimulai pada hari pertama yaitu Rabu, 26 Juni 2024 yang dimulai dengan keberangkatan menuju Kemuning Resort & Camp di Kabupaten Karanganyar. Pengurus dibagi menjadi 2 kloter bus. Acara dilanjutkan dengan istirahat hingga pukul 13.00 WIB yang akan diteruskan dengan sesi sambutan dan materi dengan tema “Upgrading” dari pembicara, Dr. Sunu Herwi Pranolo, S.T., M.Sc. Setelah sesi materi dari pembicara, acara selanjutnya yaitu sesi materi oleh demisioner yang dilaksanakan dari pukul 16.15 WIB sampai 17.30 WIB dengan tema “Keorganisasian”. Setelah sesi materi, pengurus HMTK FT UNS 2024  istirahat untuk makan dan keperluan lainnya. Kemudian pada pukul 19.00 WIB, dilaksanakan acara Focus Group Discussion bersama dengan demisioner. Acara di hari pertama diakhiri dengan malam keakraban hingga pukul 22.00 WIB.

Pada hari kedua yaitu Kamis, 27 Juni 2024, acara diawali dengan senam bersama pada pukul 05.30 WIB dan dilanjutkan dengan sarapan. Pukul 07.00 WIB, acara upgrading memasuki acara utama, yaitu outbound guna meningkatkan rasa kekeluargaan di antara pengurus HMTK FT UNS 2024. Pada sesi outbound ini, seluruh pengurus dibagi ke dalam 10 kelompok dan terdiri dari 5 kloter, dimana masing-masing kloter terdiri dari 2 kelompok. Kelima kloter tersebut diwajibkan mencari 5 pos di sekitar resort yang dijaga oleh demisioner dan menyelesaikan tugas di setiap posnya. Selesainya kegiatan outbound menandai berakhirnya acara Upgrading Pengurus HMTK FT UNS 2024. Pukul 11.45 WIB, pengurus bersiap untuk check out dan kemudian berfoto bersama.

Serangkaian kegiatan Upgrading pengurus ini diharapkan dapat dapat meningkatkan kualitas diri, baik dalam hubungan antar pengurus, semangat dalam menjalankan program kerja dan perkuliahan, serta mampu mengevaluasi diri sendiri agar lebih baik kedepannya. Agar seorang individu dapat mengupgrade diri, maka diperlukan persiapan yang  matang, menjalankannya dengan baik, mengevaluasi diri, dan sadar akan kekurangan diri (SWOT). Selain itu, harus ada kesadaran bahwasannya kemampuan harus diupgrade setiap saat dan jangan pernah berhenti usaha.


Share:

[BUTENA 5] Pengembangan Sel Surya Perovskite yang Lebih Efisien dan Lebih Murah Dibandingkan dengan Sel Surya Silikon Konvensional


Material perovskite merupakan senyawa organik-inorganik halida berstruktur ABX3 dimana A merupakan inorganik kation, B merupakan logan kation dan X adalah anion. Struktur senyawa perovskite ini menghasilkan energi band gap yang kecil sehingga dapat dijadikan sebagai penyerap cahaya matahari (absorber). Bagian yang paling berperan penting dalam konversi cahaya matahari menjadi energi listrik pada sel surya adalah absorber atau lapisan aktif. Absorber berperan sebagai penyerap atau pengumpul foton-foton dari cahaya matahari. Untuk mencapai efisiensi yang tinggi pada sel surya maka dibutuhkan absorber yang mampu menyerap foton cahaya matahari sebanyak mungkin. Hal ini dapat dicapai salah satunya dengan penggunaan material dengan celah pita energi rendah seperti MAPbI3 (Ma & Li, 2018).  MAPbI3 merupakan material perovskite organik-anorganik halida yang memiliki potensi sebagai bahan absorber pada sel surya (Choi et al., 2014). Selain itu, material seperti CaTiO3 adalah material dengan struktur perovskite yang dapat digunakan pula.

Basis teknologi sel surya perovskite ini adalah sel surya padat (solid-state) yang merupakan pengembangan dari sel surya DSSC yang pertama kali dilaporkan oleh O'Regan dan Grätzel pada tahun 1991 (Park, 2015). Pada 2019, Kojima menggunakan MAPbI3 (CH3NH3PbI3) untuk menggantikan pewarna organik pada DSSC untuk pertama kalinya dan menghasilkan efisiensi konversi daya sebesar 3,8%. Oleh karena itu, dengan melihat potensi yang dimiliki oleh material perovskite maka MAPbI3 dan CaTiO3 dapat digunakan sebagai material absorber pada aplikasi sel surya.




Gambar 1. Gambar Sel Surya Perovskite

Mekanisme kerja sel surya perovskite melibatkan absorpsi cahaya, fotoeksitasi elektron (proses 1), generasi pembawa muatan, ekstraksi pembawa muatan (transfer dan transport pembawa muatan, (proses 2), dan pengumpulan pembawa muatan (proses 3) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 (Xu et al., 2015). Ketika deviasi sel surya perovskite disinari dengan cahaya matahari, maka absorber akan menyerap cahaya tersebut (proses absorpsi cahaya). Selanjutnya elektron pada absorber yang mendapatkan energi yang cukup dari foton akan tereksitasi dari pita valensi absorber ke pita konduksi absorber (fotoeksitasi elektron) dan diikuti dengan proses pembentukan pembawa muatan elektron dan hole (generasi pembawa muatan).


Gambar 2. Skema mekanisme kerja sel surya perovskite

Selanjutnya elektron akan ditransfer ke pita konduksi ETL dan kemudian dikumpulkan di elektroda negatif/katoda (koleksi pembawa muatan). Sementara hole akan ditransfer ke pita valensi HTL dan dikumpulkan di elektroda positif/anoda.  Pengumpulan pembawa muatan negatif di katoda dan pembawa muatan positif di anoda ini menyebabkan level Fermi katoda dan fungsi kerja anoda mengalami pergeseran dan mengakibatkan beda potensial yang signifikan antara kedua elektroda tersebut.  Oleh karena adanya beda potensial ini, maka elektron akan mengalir ke rangkaian luar menjadi arus listrik.  Jika tidak ada rekombinasi pasangan elektron lubang, injeksi muatan dari lapisan absorber perovskite ke material penghantar   elektron dan hole akan berlangsung pada antar muka absorber/ETL dan absorber/HTL (Sharmoukh et al., 2020).

Berikut disajikan data perbedaan antara sel perovskite dibanding sel surya silikon.

Fitur

Sel Surya Perovskite

Sel Surya Silikon

Material

Tersusun dari campuran bahan organik dan anorganik, seperti metilammonium timah iodida (MAPbI3).

Terutama menggunakan silikon sebagai material semikonduktor.

Cara Kerja

Menyerap cahaya dan menghasilkan arus listrik melalui proses fotovoltaik hibrida, yang melibatkan interaksi antara bahan organik dan anorganik.

Menyerap cahaya dan menghasilkan arus listrik melalui proses eksitonik, di mana elektron dan lubang terikat dalam silikon terlepas dan menghasilkan muatan bebas.

Efisiensi Konversi Energi

Potensi lebih tinggi (>25%)

Tinggi (hingga 25%)

Biaya Produksi

Berpotensi lebih murah

Relatif mahal

Stabilitas dan Ketahanan Lama

Masih dalam pengembangan, perlu penelitian lebih lanjut

Sudah teruji dan tahan lama

Skalabilitas dan Produksi Massal

Belum diproduksi massal

Sudah diproduksi massal

Keramahan Lingkungan

Tergantung pada material yang digunakan

Silikon merupakan material yang berlimpah

Fleksibilitas dan Aplikasi

Berpotensi lebih fleksibel dan ringan

Kaku dan berat

 



Tabel 1. Data Perbedaan Antara Sel Perovskite Dibanding Sel Surya Silikon


Keunggulan sel surya perovskite sebagai generasi ketiga yaitu lebih tinggi dibanding generasi pertama dan generasi kedua. Sel surya perovskite bekerja lebih baik pada temperatur tinggi karena mobilitas muatan meningkat ketika temperatur sel surya lebih tinggi. Karena sifatnya yang ringan dan lentur maka penerapannya lebih luas dan bisa diterapkan untuk kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh sel surya silikon. Efisiensi dari sel surya perovskite sebesar 26% lebih tinggi dibanding generasi pertama yang masih memiliki efisiensi sebesar 6% dan generasi kedua efisiensinya sekitar 17% (Setyawan, L., B.,2018)..

Material perovskite organik-inorganik halida ini juga memiliki koefisien absorbsi yang lebih besar dibanding sel surya lain sehingga dapat menyerap lebih banyak cahaya matahari. Panjang difusi yang besar dan energi ikat yang rendah juga menjadi kelebihan lain dari sel surya perovskite ini (Saraswati, E., M., D., dkk,2015).

Langkah awal sintesis sel surya perovskite, yaitu pembuatan sampel yang terdiri dari sintesis TiO2 (TTIP) sebagai ETL, TTIP ke atas kaca ITO dengan menggunakan metode spin coating, pembuatan perovskite sebagai lapisan absorber, pembuatan Spiro-OMeTAD sebagai HTL, penyusunan sel surya perovskite, dan karakterisasi.

Gambar 3. Lapisan Sel Surya yang Dibentuk oleh Prosedur Pembuatan Sampel

 

1.             1. Sintesis TiO2 (TTIP)

    Pembuatan TiO2 ini dibuat menggunakan precursor titanium tetraisopropoxide (TTIP), propanol, asam asetat (CH3COOH), dan Triton X-100. Tahapan dalam proses ini dibagi menjadi 2. Tahap satu dengan pencampuran titanium tetraisopropoxide (TTIP) 10 ml dengan propanol 40 ml lalu diaduk menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan putaran sebesar 5000 rpm selama 30 menit. Tahap dua dimulai dengan pencampuran asam asetat (CH3COOH) sebanyak 5 ml dengan propanol sebanyak 10 mL dan diteteskan oleh Triton x-100 sebanyak 15 tetes dan diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 30 menit. Selanjutnya menggabungkan hasil dari tahap 1 ke tahap 2 dengan pengadukan menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan putaran sebesar 5000 rpm selama 120 menit sampai berbentuk pasta.

2.             2. Deposisi Lapisan Film Tipis TiO2

    Pasta TiO2 yang telah disiapkan kemudian dioleskan pada bagian atas substrat ITO sampai tersebar merata pada permukaan subtrat, digunakan metode spin coating. Ketebalan divariasikan menggunakan metode ini dengan memvariasikan banyaknya nilai putaran rpm yang digunakan pada setiap sampel. Setelahnya, dilakukan tahap sintering menggunakan furnace yang dipanaskan pada suhu 4000°C selama 30 menit. Film tipis TiO2 yang sudah selesai di sintering kemudian diukur menggunakan mikrometer sekrup digital untuk diukur ketebalannya.

3.                3. Sintesis Perovskite CH3NH3PbI3

    Pembuatan perovskite ini dibuat menggunakan bahan Methylammonium Iodide (MAI), lead (II) Iodide (PbI2), Dimetil Formide (DMF), dan Dimetil Sulfokside (DMSO). Tahapan yang dilakukan adalah dengan menimbang bahan kering Methylammonium Iodide (MAI) sebanyak 190,7 mg dan PbI2 sebanyak 553,2 mg kemudian ditambahkan bahan pelarut yaitu Dimetil Formide (DMF) sebanyak 100 μl dan Dimetil Sulfokside (DMSO) sebanyak 900 μl ke dalam botol sampel. Lalu, diaduk menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan putaran sebesar 5000 rpm selama 2 jam sampai terlarut.

4.     \        4. Preparasi Pembuatan Sel Surya Perovskite

    Film tipis TiO2 yang sudah selesai di sintering kemudian ditempelkan selotip heat resistant tape dengan ukuran 1x1 cm2 di atas substrat ITO untuk melakukan deposisi perovskite. Meneteskan 1 tetes (8 μl) perovskite ke atas film tipis TiO2 menggunakan metode spin coating dua langkah, dengan langkah pertama adalah 40 detik dengan putaran 2000 rpm dan tahap spin coating kedua selama 20 detik dengan putaran 6000 rpm. Lalu, di sintering menggunakan oven pada suhu 1000°C selama 10 menit lalu diamkan. Setelah itu melakukan deposisi untuk lapisan Spiro-OMeTAD dengan meneteskan 1 tetes (8 μl) Spiro-OMeTAD ke atas film tipis ITO-TiO2-perovskite, menggunakan metode spin coating dua langkah, lalu di sintering menggunakan oven pada suhu 100°C selama 10 menit untuk selanjutnya dilakukan karakterisasi (Rastiadi, H., A., Suhendi, E., & Prima, E., C.,2023).

Sel surya perovskite memiliki potensi besar untuk menjadi solusi utama dalam pemanfaatan energi terbarukan di masa depan. Dengan efisiensi konversi energi yang sudah mencapai lebih dari 25%, teknologi ini menjanjikan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan dengan sel surya silikon konvensional. Selain itu, biaya produksi yang lebih rendah dan nyaman dalam aplikasi memungkinkan sel surya perovskit untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan, termasuk perangkat elektronik portabel dan instalasi di permukaan yang tidak konvensional. Dalam jangka panjang, dengan peningkatan stabilitas dan ketahanan material melalui penelitian dan pengembangan lebih lanjut, sel surya perovskit diharapkan dapat diproduksi secara massal dan menjadi komponen kunci dalam transisi global menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Peningkatan kemampuan produksi dan penurunan biaya akan membuat teknologi ini semakin terjangkau dan menarik bagi masyarakat luas, membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi karbon secara signifikan.


Share:

[PRESS RELEASE] Rapat Koordinasi 2 2024

 


Pada hari Selasa, 25 Juni 2024, HMTK FT UNS melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi 2 yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama Gedung 3 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Kegiatan ini diikuti oleh 94 peserta, yang terdiri dari 93 orang pengurus HMTK FT UNS dan 1 orang BSO HMTK. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 10.03 hingga 12.55 WIB.

Rapat koordinasi 2 diawali dengan penayangan video Safety Induction yang kemudian dilanjutkan pembukaan oleh MC, Nesya Nazma Anjani. Acara dilanjutkan dengan Pemutaran lagu Indonesia Raya dan Mars HMTK. Selanjutnya diteruskan acara sesi pembahasan tiap bidang. Sesi berikutnya dari Rapat Koordinasi 2, yaitu sesi pembahasan tiap bidang yang dipimpin oleh Muhammad Rizqi selaku Ketua Umum HMTK FT UNS Periode 2024. Sesi pertama adalah Sesi Ketua Umum, dilaksanakan pada pukul 10.14-10.22 WIB. Sesi berikutnya adalah sesi tiap-tiap bidang yang berisi pembahasan mengenai proker yang akan dijalankan setengah periode kedepan. Bidang Sekretaris dilaksanakan pukul 10.22-10.40 WIB, lalu bidang Medinfo yang dilaksanakan pukul 10.40-11.00 WIB. Setelah itu, sesi dilanjutkan oleh bidang Bendahara pada pukul 11.00-11.08 WIB. Pada pukul 11.08-11.20 WIB, dilanjutkan sesi bidang Humas kemudian pada pukul 11.20–11.42 WIB dilanjutkan bidang POSDM. Lalu, dilanjutkan kembali pada pukul 11.46-12.00 WIB yaitu  pemaparan bidang PMB. Kemudian, pukul 12.00-12.22 WIB berisi pemaparan bidang Kewirausahaan yang dilanjutkan bidang dari HMTK yang terakhir yaitu Akademis pada pukul 12.22-12.40 WIB. Setelah sesi dari tiap-tiap bidang di HMTK dipaparkan, sesi dilanjutkan dengan pembahasan terkait BSO yaitu BSO ECODAYS pada pukul 12.43-12.51 WIB. Terakhir, acara ditutup dengan sesi dokumentasi. 

Dengan diselenggarakan Rapat Koordinasi 2, diharapkan saran dan masukan mengenai proker dan nonproker yang telah disampaikan dapat dilaksanakan kedepannya.


Share:

CHEMAGZ 2024 Edisi 1

CHEMAGZ 2024 1st Edition




Share:

Postingan Populer

Arsip Blog