CHEMAGZ Edisi 1 HMTK FT UNS 2021

Share:

[PRESS RELEASE] Rapat Pleno Tengah HMTK FT UNS 2021


Rapat Pleno Tengah adalah program kerja yang diadakan oleh bidang sekretaris yang membahas mengenai program kerja setengah periode ke depan. Rapat ini dilaksanakan pada hari Minggu, 25 Juli 2021 via Zoom Meeting yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 19.28 WIB. Rapat ini dapat dilaksanakan bila dihadiri oleh demisioner dan minimal 90% pengurus HMTK 2021. Acara ini dimoderatori oleh Dhita Ayu Pramesthi dari pengurus HMTK 2021.

Acara diawali dengan pembukaan serta pemutaran mars HMTK FT UNS, yang disambung dengan pemaparan kerja oleh Ketua Umum, dilanjutkan dengan pemaparan bidang lain secara berurutan mulai dari kesekretariatan, akademis, kebendaharaan, POSDM, PMB, Humas, KWU, dan yang terakhir adalah pemaparan dari Medinfo. Baik Demisioner maupun pengurus HMTK memberikan evaluasi berupa masukan, kritik, dan pertanyaan untuk program kerja yang dilaksanakan setiap bidang. Acara ini ditutup dengan sesi dokumentasi dan penutupan.

Output yang diharapkan dalam acara ini yakni pengurus HMTK mendapatkan saran dalam menjalankan program kerja setengah periode berikutnya. Selain itu, pengurus juga mendapatkan evaluasi mengenai program kerja yang sudah terlaksana. Harapannya program kerja HMTK yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik sesuai yang direncanakan dan kinerja pengurus ke depannya juga menjadi lebih baik.


Share:

[PRESS RELEASE] Talkshow CHEDC HMTK FT UNS 2021

 

Talkshow ChEDC 2021 dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Juli 2021 Acara ini dilaksanakan melalui platform Zoom dari pukul 13.10 sampai pukul 14.50. Talkshow ini dihadiri oleh 147 peserta yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas. Moderator dari talkshow ini adalah Muhammad Zufar Awliya selaku MC. 

Rangkaian acara pada Talkshow ChEDC 2021 ini diawali dengan pengisian absensi oleh peserta, lalu dilanjutkan dengan salam pembuka serta doa pembuka oleh moderator. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembacaan rundown acara oleh moderator. Selanjutnya, talkshow dibuka dengan sambutan dan pesan dari Ketua HMTK FT UNS yaitu Nikmal Kevin Witjaksono serta pembacaan tata tertib. Acara dilanjutkan dengan pembacaan dan pembahasan CV dari dua pembicara dari talkshow yaitu Intan Ilaiha dan Annisa Apriliani. Lalu, acara masuk pada sesi utama yaitu pemberian materi  dan sesi diskusi dari moderator dan pembicara. Setelah materi dipaparkan, acara masuk pada sesi tanya jawab materi. Acara diakhiri dengan dokumentasi, pengumuman doorprize, Open Recruitment ChEDC, serta penutup. 


Pada sesi diskusi antara moderator dan pembicara, moderator berdiskusi tentang pengalaman dari pemateri. Diawali dengan motivasi pembicara untuk terjun ke dunia debat, experience pertama dunia debat, pengaruh perdebatan bagi kehidupan pembicara, tips menghadapi mosi-mosi susah, serta tips untuk meningkatkan kemampuan debat. Dalam sesi tanya jawab, cukup banyak pertanyaan yang disampaikan peserta untuk pembicara, seperti peningkatan personal branding, tips menjadi moderator oleh Zikri, pembiasaan public speaking oleh Abdallah, tips menghadapi kegugupan oleh Hana, hal yang dihindari dalam public speaking oleh Nadilla, penyampaian materi yang baik oleh Natanael, serta pemeliharaan kebiasaan pola pikir kritis oleh Theresa. 


Dengan adanya Talkshow ChEDC 2021 ini diharapkan dapat berguna bagi para mahasiswa aktif dalam dunia public speaking dan dapat meningkatkan minat-minat mahasiswa dalam menyelami dunia debat dan public speaking.


Share:

Transparansi Pleno Tengah HMTK FT UNS 2021

    Sesuai dengan program kerja bidang bendahara, pada periode pleno tengah ini diadakan tranparansi keuangan kas HMTK 2021. Transparansi keuangan bertujuan untuk memberikan keterbukaan antara pengurus dan anggota atas dana kas HMTK, serta mengurangi kesalahan komunikasi baik antar pengurus maupun dengan anggota. 

       

    Kelengkapan transparansi dapat dilihat dalam drive sebagai berikut:

https://bit.ly/TRANSPARANSIPLENOTENGAHHMTK2021 . Informasi yang ditampilkan adalah cashflow keuangan kas HMTK dan diagram pemasukan dan pengeluaran masing – masing bidang HMTK.

 

Share:

[PRESS RELEASE] CHETERING HMTK FT UNS 2021

 

CHETERING (Chemical Engineering Gathering) merupakan acara yang diadakan sebagai ajang berkumpulnya mahasiswa aktif Teknik Kimia UNS dan dilaksanakan melalui platform Zoom Meeting. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Juli 2021 dan dihadiri oleh 162 peserta yang terdiri dari mahasiswa Teknik Kimia UNS angkatan 2017, 2018, 2019, dan 2020. Acara yang dimoderatori oleh Handhianto Mustofa dan Aprilista Kristie dari Teknik Kimia UNS angkatan 2019 ini dimulai pada pukul 19.45 WIB hingga pukul 22.39 WIB. 

Acara diawali dengan pembukaan oleh moderator dan dilanjutkan perkenalan dari seluruh mahasiswa Teknik Kimia UNS angkatan 2017, 2018, 2019, dan 2020 yang hadir pada Zoom Meeting. Selanjutnya, diadakan games di dalam main room yang diikuti oleh seluruh peserta. Games tersebut merupakan games tebak VB (Virtual Background). Lalu, games dilanjutkan di dalam breakout room. Pada sesi ini, semua peserta dibagi ke dalam 6 breakout room yang sudah disediakan panitia. Games yang diadakan antara lain werewolf, Gartic.io, tebak lagu, dan “Never Have I Ever”. Acara diakhiri dengan penutupan dan foto bersama.

Dengan adanya acara CHETERING ini, diharapkan mahasiswa aktif Teknik Kimia UNS dapat saling mengenal, mempererat, dan meningkatkan rasa kekeluargaan satu sama lain.

Share:

BUTENA Edisi 5 : Varian Baru Virus Corona

 

Pandemi COVID-19 telah menjadi perhatian berbagai negara di dunia sejak kemunculannya pada awal Desember tahun 2019 di Wuhan, China. Virus corona yang dimaksud yaitu SARS-CoV-2, sedangkan COVID-19 merupakan kependekan dari corona virus disease-19. Menurut laman covid19.go.id, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Indonesia pada awal Juli 2021 adalah sekitar 2,4 juta dengan 14,9% kasus aktif, 82,5% sembuh, dan 2,6% meninggal. Angka kasus terkonfirmasi positif ini terus tumbuh semakin tinggi akhir-akhir ini. Hal tersebut diduga karena mobilitas pergerakan masyarakat dan adanya mutasi varian baru dari virus corona (SARS-CoV-2).

Pada dasarnya, semua virus, termasuk virus corona atau SARS-CoV-2, memang bisa berubah dan mengalami mutasi seiring berjalannya waktu. Mutasi gen merupakan perubahan gen secara spontan dan bersifat turun temurun dari partikel virus induk ke partikel virus anakannya (Parwanto, 2021). Mutasi ini juga merupakan salah satu bentuk pertahanan dari virus agar bisa terus berkembang biak. Menurut laman www.who.int, ketika virus menyebar luas dalam suatu populasi dan menyebabkan banyak infeksi, kemungkinan virus untuk bermutasi meningkat. Semakin banyak peluang virus menyebar, maka semakin banyak replikasi dan semakin banyak peluang untuk berubah. Kebanyakan mutasi virus sedikit atau bahkan tidak memiliki dampak pada kemampuan virus untuk menyebabkan infeksi dan penyakit. Letak perubahan pada materi genetik virus dapat mempengaruhi sifat virus, seperti penularan (lebih mudah atau kurang mudah menyebar) atau tingkat keparahan (lebih buruk atau lebih ringan). Semakin banyak mutasi gen pada virus corona, semakin banyak varian dari SARS-CoV-2. Mutasi gen virus corona menjadi populer semenjak ditemukannya varian SARS-CoV-2 di Inggris, Afrika Selatan, Brazil, Amerika Serikat, dan negara lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya pemberian nama-nama baru bagi varian virus corona yang telah terdeteksi di sejumlah negara. Penamaan ini dilakukan setelah sejumlah pertimbangan serta adanya konsultasi luas dan tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial. WHO memutuskan memberikan nama-nama baru bagi varian virus corona yang tidak terkait dengan suatu negara, namun masih tetap mudah diingat. Nama tersebut menggunakan alfabet Yunani. Berikut ini penamaan baru untuk sepuluh varian baru virus corona:

 

1.      Varian virus corona Inggris B.1.1.7 (Alpha)

B.1.1.7 merupakan varian virus corona yang pertama kali muncul di Inggris pada Desember 2020. Studi awal mengenai varian baru virus corona tersebut menunjukkan potensi peningkatan penularan dan rawat inap. Adapun sejumlah gejala dari varian baru virus corona Alpha ini, yakni demam, batuk, sulit bernapas, menurunnya fungsi indra pengecap dan penciuman, serta keluhan pada saluran pencernaan. Menurut databoks.katadata.co.id, varian B.1.1.7 ini diketahui memiliki tingkat penularan sekitar 29% lebih tinggi dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya. Varian B.1.1.7 saat ini merupakan varian yang paling banyak dilaporkan oleh orang dari berbagai negara. WHO mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49% varian B.1.1.7 yang bersirkulasi di Asia Tenggara.

 

2.      Varian virus corona Afrika Selatan B.1.351 (Beta)

Virus corona varian B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada Mei 2020. Varian virus corona B.1.351 bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibodi. Varian ini juga diketahui lebih mudah menular antar manusia. Gejala infeksi virus corona varian ini umumnya mirip dengan gejala COVID-19 secara umum, tetapi varian Beta diketahui lebih kebal terhadap beberapa jenis pengobatan. Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa gejala COVID-19 varian Beta cenderung lebih ringan pada orang yang telah mendapatkan vaksin COVID-19, seperti vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, sebelumnya mengatakan diduga varian virus corona Beta ini mempengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19. Varian virus corona Beta ini juga memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat dan berpotensi mengakibatkan kematian yang tinggi. Tingkat penularan varian Beta (B.1.351) diketahui lebih tinggi 25% dari virus aslinya.

 

3.      Varian virus corona Brazil P.1 (Gamma)

Virus corona varian P.1 merupakan varian virus corona yang ditemukan di Brazil pada November 2020. Varian virus corona Gamma ini juga sama dengan varian B.1.352 yang ditemukan lolos dari netralisasi saat diinkubasi dengan antibodi yang dihasilkan sebagai respons terhadap gelombang pertama pandemi. Selain itu, varian ini juga menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang berpotensi membuatnya lebih mudah menular dan resisten terhadap vaksin. Tingkat penularan varian Gamma (P.1) tercatat lebih tinggi 38% dari virus aslinya.

 

4.      Varian India B.1.617.2 (Delta)

Virus corona varian B.1.617.2 merupakan varian virus corona yang ditemukan di India pada Oktober 2020. Virus corona varian B.1.617 merupakan varian baru dari mutasi ganda E484Q dan L452R. E484Q mirip dengan E484K, yang merupakan mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan, B.1.351 dan pada varian Brazil, P.1. Adapun L452R juga terdeteksi dalam varian virus California, B.1.429. Menurut databoks.katadata.co.id, hasil studi tim peneliti gabungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), London School of Hygiene and Tropical Medicine, dan Imperial College London menunjukkan, virus corona COVID-19 varian Delta (B.1.617.2) mempunyai tingkat penularan lebih tinggi 97% dibandingkan varian aslinya. Tingkat penularan itu sekaligus menjadi yang tertinggi dibandingkan varian baru corona lainnya. Dikutip dari indonesiabaik.id, beberapa gejala yang ditimbulkan varian Delta antara lain sakit kepala, sakit tenggorokan, flu parah, demam, batuk, hilangnya selera makan, mual dan muntah, nyeri sendi, diare, dan sakit perut. Varian virus baru ini juga telah bermutasi menjadi varian virus Delta Plus (AY.1 dan AY.2).

 

5.      Varian Amerika Serikat B.1.427 atau B.1.429 (Epsilon)

Varian virus corona baru ini merupakan varian California yang ditemukan pada Juli 2020. Varian virus corona Epsilon ini diperkirakan menyumbang 52% kasus Covid di California, 41% di Nevada, dan 25% di Arizona. CDC juga telah mengklasifikasikan varian virus corona Epsilon ini sebagai varian kekhawatiran yang berarti ada bukti bahwa varian ini mengarah pada peningkatan penularan dan penyakit yang lebih parah.

 

6.      Varian virus corona Brazil P.2 (Zeta)

Varian P.2 adalah varian virus corona lain selain varian P.1 yang terdeteksi lebih dulu di Brazil. Varian virus corona Zeta ini juga telah terdeteksi lebih dahulu di Inggris dan dilaporkan menyebar di Rio de Janeiro.Varian virus corona Zeta ini meskipun mengandung E484K namun dianggap tak cukup untuk menetapkannya masuk sebagai varian kekhawatiran. Varian virus corona Zeta tidak mengandung mutasi penting lain sebagaimana yang dibawa varian P.1.


7.      Varian B.1.525 (Eta)

Virus corona varian B.1.525 adalah varian yang baru-baru ini diidentifikasi di Inggris. Para ilmuwan mengawasi varian virus corona Eta ini karena memiliki beberapa mutasi pada gen protein lonjakan. Mutasi tersebut termasuk adanya E484K. Meski demikian, sejauh ini tak ada bukti bahwa virus corona Eta lebih menular atau mengarah ke penyakit yang lebih parah.

 

8.      Varian Filipina P.3 (Theta)

Varian virus corona asal Filipina ini dideteksi di Filipina pada 13 Maret 2021 dan ditemukan pada sampel lokal Filipina. Meskipun belum ada cukup bukti mengenai dampak varian virus corona Theta pada kesehatan masyarakat, namun tetap ada kemungkinan virus lebih menular dibandingkan versi asli SARS-CoV-2.

 

9.      Varian Amerika Serikat B.1.526 (Iota)

Virus corona varian B.1526 mulai ditemukan pada sampel yang dikumpulkan di New York pada bulan November 2020. Belum diketahui apakah varian virus corona Iota lebih menular dibandingkan virus aslinya. Virus corona Iota juga belum tersebar luas, namun tampaknya menyebar cukup efisien melalui wilayah metropolitan New York dan sekitarnya.

 

10.   Varian India B.1.617.1 (Kappa)

Varian virus corona Kappa merupakan varian baru yang terdiri dari mutasi ganda. Virus ini pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020. Di India, dilaporkan ada lebih dari 2,7 juta kasus infeksi, sub-garis keturunan B.1617.1 dan B.1617.2 ditemukan masing-masing pada 21% dan 7% dari semua sampel. B.1617.1 dan B.1617.2 terbukti resisten terhadap antibodi Bamlanivimab yang digunakan untuk pengobatan COVID-19, dan berkurangnya kerentanan terhadap antibodi netralisasi untuk B.1617.1. Tingkat penularan varian Kappa (B.1.617.1) lebih tinggi 48% dibandingkan varian asli corona.

 

Dari beberapa varian virus corona jenis baru, terdapat tiga varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Varian baru tersebut antara lain B.1.1.7 (Alpha), B.1.351 (Beta), dan B.1.617.2 (Delta). Ketiga varian tersebut juga merupakan varian yang digolongkan ke dalam “Variant of Concern“ yang perlu diwaspadai. Kementerian Kesehatan mengidentifikasi keberadaannya sejak awal Mei 2021. Dari ketiga varian tersebut, varian Delta menjadi varian yang paling banyak ditemukan di Indonesia. 

Menurut laman www.who.int, langkah-langkah saat ini untuk mengurangi penularan adalah sering mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak fisik, ventilasi yang baik, dan menghindari tempat-tempat ramai atau tempat tertutup. Dengan mengurangi jumlah penularan virus, maka akan mengurangi peluang virus untuk bermutasi. Meningkatkan produksi vaksin dan meluncurkan vaksin secepat dan seluas mungkin juga akan menjadi cara penting untuk melindungi orang sebelum mereka terpapar virus dan risiko varian baru. Prioritas harus diberikan untuk memvaksinasi kelompok berisiko tinggi di mana saja untuk memaksimalkan perlindungan global terhadap varian baru dan meminimalkan risiko penularan. Selain itu, memastikan akses yang adil ke vaksin COVID-19 juga penting untuk mengatasi pandemi yang berkembang. Karena semakin banyak orang yang divaksinasi, diperkirakan sirkulasi virus akan menurun, yang kemudian akan menyebabkan lebih sedikit mutasi.

Dengan demikian, terdapat sepuluh varian virus corona jenis baru yang diumumkan WHO dan tiga di antaranya telah ada di Indonesia. Mutasi virus corona bisa diminimalkan dengan mengurangi penularan penyebaran virus. Pencegahan penularannya adalah dengan menjalankan protokol kesehatan antara lain memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menjalani vaksinasi.




DAFTAR PUSTAKA


Parwanto, M. E. (2021). Virus Corona (SARS CoV-2) penyebab COVID-19 kini telah bermutasi. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 4(2), 47-49.

Sumber website :

http://www.databoks.katadata.co.id/

http://www.indonesiabaik.id/

https://covid19.go.id/

https://kesehatan.kontan.co.id/

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/

https://www.freepik.com/

https://www.pixabay.com/

https://www.who.int/


Share:

[PRESS RELEASE] Pelatihan Adobe Premiere HMTK FT UNS 2021

 

Telah dilaksanakan Pelatihan Software Desain Adobe Premiere pada hari Rabu, 14 Juli 2021. Pelatihan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting. Pelatihan yang dimulai pada pukul 13.23 WIB dan berakhir pada pukul 15.34 WIB ini dimoderatori oleh Ibnu Tryansar Purba dari Teknik Kimia Angkatan 2020 dengan pembicara Akif Mahrus Ali dari Teknik Kimia Angkatan 2019.

Acara dimulai dengan registrasi peserta, pembukaan oleh moderator, kemudian dilanjutkan dengan acara inti yaitu pelatihan software sesi satu oleh pemateri. Pada sesi pertama, pemateri menjelaskan tentang apa itu Adobe Premiere, fungsinya, dan beberapa fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi Adobe Premiere. Setelah itu, pembicara memeragakan langkah-langkah untuk editing video dalam Adobe Premiere.

Setelah pemaparan sesi satu oleh pembicara, acara dilanjutkan dengan sesi ice breaking yang dipimpin oleh panitia. Sesi ice breaking diisi dengan game yaitu “One Object Random” dimana panitia akan menampilkan beberapa clue kemudian peserta harus menebak benda apa yang dimaksud pada clue. Setelah sesi ice breaking, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi sesi kedua oleh pembicara. Pada sesi ini pemateri melanjutkan materi lanjutan dari sesi pertama. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipimpin oleh moderator. Setelahnya dilakukan sesi dokumentasi oleh panitia dan penutup oleh moderator.

Dengan adanya Pelatihan Software Desain Adobe Premiere ini diharapkan dapat berguna bagi Mahasiswa Teknik Kimia UNS dalam hal untuk melatih skill editing video dan berkreasi dalam membuat video tersebut. Juga dapat menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari – hari yang berhubungan dengan editing video.


Share:

[PRESS RELEASE] Silaturahmi KMTK FT UGM x HMTK FT UNS 2021


Pada tanggal 9 Juli 2021, HMTK mengadakan silaturahmi dengan KMTK (Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia) Universitas Gadjah Mada (UGM). Silaturahmi ini dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 11.20 WIB via Zoom Meeting dan diikuti oleh 205 peserta yang terdiri dari pengurus HMTK FT UNS dan KMTK FT UGM. Acara ini dimoderatori oleh Widya Astuti Nur Wachidah dari HMTK FT UNS dan Hanifah Susilaningtyas dari KMTK FT UGM


Acara diawali dengan doa bersama serta pemutaran mars KMTK FT UGM dan HMTK FT UNS disambung dengan sambutan yang disampaikan oleh perwakilan masing-masing himpunan, yaitu Nikmal Kevin Witjaksono sebagai ketua dari HMTK FT UNS dan M. H. Zaidan sebagai ketua dari KMTK FT UGM. Lalu, dilanjutkan dengan pembahasan isu mengenai PPKM dan diakhiri pembacaan kesimpulan terkait isu oleh moderator. Kemudian masing-masing himpunan memperkenalkan diri dan dilanjut dengan penyerahan vendel dari KMTK FT UGM dan HMTK FT UNS. Setelah itu, dilanjutkan dengan acara inti yaitu focus group discussion. Pada sesi ini, disediakan room khusus untuk diskusi ketua beserta sekretaris dan bendahara dari kedua belah pihak sedangkan untuk bidang/divisi lainnya disediakan tujuh breakout room yang terbagi sebagai berikut: 

  • Bidang DKW (KMTK) – KWU (HMTK)

  • Bidang Medin (KMTK) – Medinfo (HMTK)

  • Bidang Hopin (KMTK) – Kesma Hublu (HMTK)

  • Bidang Kalitbang (KMTK) – POSDM (HMTK)

  • Bidang Pendikpenwas (KMTK) – Akademis (HMTK)

  • Bidang Olsen (KMTK) – PMB (HMTK)

  • Bidang Kesdim (KMTK) – Sosma (HMTK)


Waktu diskusi ditentukan berdasarkan kesepakatan bidang pada masing-masing breakout room dengan batas waktu maksimal sampai pukul 11.20 WIB dan setelah itu dilanjutkan sesi foto bersama dan penutupan pada breakout room tersebut.


Dengan adanya silaturahmi ini, diharapkan dapat meningkatkan ikatan persaudaraan antara kedua himpunan, saling mempelajari kelebihan dan kekurangan masing-masing himpunan, serta  memperluas pemikiran mengenai struktur dan program kerja dari setiap bidang/divisi pada masing-masing himpunan.


Share:

[PRESS RELEASE] Silaturahmi HMTK UNS x IMTK UI 2021

 Pada tanggal 7 Juni 2021, HMTK mengadakan silaturahmi dengan IMTK (Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia) Universitas Indonesia (UI). Studi banding ini dilaksanakan mulai pukul 19.15 WIB dan berakhir pukul 21.30 WIB via Zoom Meeting dan diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari HMTK FT UNS dan IMTK UI. Acara ini dimoderatori oleh Widya Astuti Nur Wachidah dari HMTK FT UNS dan Maudy dari IMTK UI

Acara diawali dengan doa bersama serta sambutan yang disampaikan oleh pemimpin masing-masing himpunan, yaitu Nikmal Kevin Witjaksono sebagai ketua dari HMTK FT UNS, Ryan Rafi R. sebagai ketua dari IMTK UI, dan Mardiawan Nurcahya sebagai wakil ketua dari IMTK UI. Lalu, masing-masing himpunan memperkenalkan diri dan dilanjutkan dengan pemutaran video profil IMTK UI. Setelah itu dilanjutkan dengan acara inti yaitu sesi diskusi masing-masing bidang/divisi. Pada sesi ini, disediakan room khusus untuk diskusi ketua dari kedua belah pihak sedangkan untuk bidang/divisi lainnya disediakan delapan breakout room yang terbagi sebagai berikut: 

  • Bidang Sekretaris (HMTK) – Kestari (IMTK)

  • Bidang Bendahara dan Bidang KWU (HMTK) – Keuangan (IMTK)

  • Bidang PMB (HMTK) – Siwa (IMTK)

  • Divisi Sosma dan Divisi Kesma (HMTK) – Sosma dan Rokim (IMTK)

  • Divisi Hublu, Divisi Media, dan Divisi Informasi  (HMTK) – Humas dan Rokim (IMTK)

  • Bidang Akademis dan Divisi P3L (HMTK) – Akpro dan Iptek (IMTK)

  • Divisi PSDM (HMTK) – Kema, Kastrat, dan Rokim (IMTK)

  • Divisi PO (HMTK) – Litbang (IMTK)

Waktu diskusi ditentukan berdasarkan kesepakatan divisi pada masing-masing breakout room dan setelah itu dilanjutkan sesi foto bersama dan penutupan pada breakout room tersebut.


Dengan adanya silaturahmi ini, diharapkan dapat meningkatkan ikatan persaudaraan antara kedua himpunan, saling mempelajari kelebihan dan kekurangan masing-masing himpunan, serta  memperluas pemikiran mengenai struktur dan program kerja dari setiap bidang/divisi pada masing-masing himpunan.
Share:

Postingan Populer

Arsip Blog