RACUN ARSEN
Tiga orang sekeluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak pertama di Mertoyudan, Magelang tewas diracun anak kedua. Polisi menyebut racun yang digunakan untuk membunuh ketiga korban adalah racun arsenik. Racun apa itu?
"Zat kimia sama dengan yang sudah kita temukan kemarin, yakni ada sisa arsenik," kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun usai olah TKP di rumah korban di Prajen, Mertoyudan, Magelang, Selasa (29/11/2022). Lalu apa sebenarnya ARSEN itu?
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy. Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
Arsenik sendiri merupakan senyawa kimia yang dihasilkan secara alami dalam kerak bumi. Zat ini dapat ditemukan dalam air, udara, dan tanah secara alami. Itu sebabnya arsenik juga ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti makanan laut, susu, hingga daging. Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah. Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan organik. Diperkirakan sekitar 57 juta orang meminum air tanah yang terkontaminasi arsen berlebih, sehingga berpotensi meracun. Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Banyak negara lain di Asia, seperti Vietnam, Kamboja, Indonesia, dan Tibet, diduga memiliki lingkungan geologi yang serupa dan kondusif untuk menghasilkan air tanah yang mengandung arsenik dalam kadar yang tinggi. Tanaman yang ditanam di atas tanah yang mengandung arsenik dapat diserap oleh tanaman dan meninggalkan residu pada hasil pertanian.
Sama seperti racun sianida, racun arsenik merupakan racun yang mematikan. Sulit terdeteksi lantaran tidak berbau, berwarna, dan tidak memiliki rasa ketika tertelan, menjadikan racun arsenik sangat berbahaya. Jika racun tersebut masuk ke dalam tubuh, maka seseorang dapat mengalami keracunan. Dari sejumlah studi, dilaporkan bahwa orang yang lama terpapar racun arsenik dalam dosis sedang juga berisiko mengalami komplikasi, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Meski diketahui sebagai racun yang sangat berbahaya, arsenik ternyata memiliki sisi positif, terutama manfaatnya dalam dunia medis. Arsenik dalam dosis tertentu pernah digunakan mengobati beberapa penyakit, seperti psoriasis, sifilis, ulkus kulit, dan penyakit persendian.
Beberapa gejala jika sesorang terkena racun ARSEN adalah Kulit merah atau bengkak,Perubahan kulit, seperti kutil atau lesi baru, Sakit perut, Mual dan muntah, Diare, Irama jantung yang tidak normal, Kram otot dan Kesemutan jari tangan dan kaki. Paparan jangka panjang terhadap arsenik bisa menyebabkan gejala yang lebih parah. Segera mencari bantuan darurat jika mengalami gejala berikut; Kulit yang menggelap, Sakit tenggorokan konstan, Masalah pencernaan yang terus-menerus
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, gejala jangka panjang keracunan arsenik cenderung muncul di kulit terlebih dulu, dan dapat muncul dalam waktu lima tahun setelah terpapar. Kasus keracunan ekstrem dapat menyebabkan kematian.
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terpapar racun arsenik, di antaranya:
Minum air tanah yang tercemar racun arsenik
Mengonsumsi makanan dari hasil tanaman yang ditanam di tanah atau dialiri air yang tercemar racun arsenik
Merokok, terutama rokok dari tanaman tembakau yang tercemar racun arsenik
Menghirup udara yang tercemar racun arsenik, karena bekerja atau tinggal di lingkungan area pertambangan dan pabrik pengguna racun arsenik
Meski arsenik dianggap sebagai racun yang mematikan namun keberadaan arsenik juga dianggap sebagai elemen penting pada beberapa jenis hewan tertentu. Bahkan manusia, meski asupan yang diperlukan hanya 0,01 mg per hari. Arsenik merupakan unsur yang memiliki sifat mobile dalam arti konsentrasi besar mungkin tidak akan ditemukan pada suatu tempat tertentu. Keberadaan arsenik tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari- hari manusia, karena ternyata arsenik juga memiliki banyak kegunaan. Senyawa arsenik banyak digunakan untuk membuat kaca jenis khusus dan bisa pula digunakan sebagai pengawet kayu. Tidak berhenti disitu saja, keberadaan arsenik juga banyak digunakan untuk keperluan mengabag semikonduktor galium arsenade yang memiliki kemampuan untuk mengubah arus listrik menjadi sinar laser. Bahkan selama abad 18, 19 dan 20, sejumlah senyawa arsenik mulai banyak digunakan untuk kepentingan pembuatan obat. Beberepa manfaat arsen lainnya yaitu:
Sebagai pengawet kayu
Agen doping solid state
Kayu pres
Menyemakan kulit dan bahan pengeras timbal