Sampah plastik, adalah salah satu jenis sampah yang paling banyak ditemukan dan mulai mengancam ekosistem. Tidak hanya merusak lingkungan saja, tetapi juga menjadi penyebab kematian banyak hewan di dunia. Untuk mengatasinya, banyak masyarakat yang memilih untuk membakar sampah plastik daripada membuangnya ke tempat pembuangan akhir.
Namun, apakah hal ini adalah penyelesaian yang tepat?
Ternyata tidak, loh! Sebab, sampah plastik yang dibakar justru menjadi masalah baru yang bisa membahayakan lingkungan dan kesehatan. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, DR. Emil Budianto. Menurutnya, sampah plastik dalam jumlah banyak mengandung karbon dan hidrogen. Zat tersebut kemudian akan berkumpul dengan zat lain yang berasal dari sisa makanan, seperti klorida. Ketika sampah tersebut dibakar, maka campuran zat tersebut akan melepaskan zat lain yang berbahaya bagi manusia, yaitu dioksin dan furan.
Meskipun dalam dosis kecil, kedua zat tersebut sangatlah berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Padahal, saat sampah plastik dibakar, jumlah zat yang dilepaskan cukup besar. Ketika terhirup oleh manusia, maka akan menimbulkn reaksi seperti batuk, sesak napas, dan pusing. Ketiga reaksi tersebut, merupakan respon tubuh ketika terpapar oleh zat berbahaya.
Tidak hanya membahayakan kesehatan, pembakaran sampah juga dapat mencemari udara karena menghasilkan emisi karbondioksida. Hal ini akan menyebabkan lapisan ozon semakin menipis. Akibatnya, pemanasan global semakin parah dan bisa meningkatkan suhu di bumi. Jika dibiarkan terus menerus, maka kondisi tersebut akan mempercepat pencairan es di kutub.
Sebenarnya, kita bisa membakar sampah tanpa menghasilkan zat berbahaya, yaitu dengan membakar pada suhu 1.000 derajat celcius. Sayangnya, hal ini sangat sulit untuk dilakukan, apalagi oleh masyarakat biasa. Sebab, untuk mencapai suhu setinggi ini, dibutuhkan mesin incinerator.
Lalu, bagaimana caranya jika kita ingin bantu menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik?
Caranya sangat sederhana, yaitu dengan mengurangi penggunaan plastik. Misalnya dengan membawa tas sendiri saat akan berbelanja sehingga tidak perlu menggunakan plastik untuk pembungkusnya, membawa botol minum sendiri saat bepergian, dan beberapa cara lainnya. Menghindari penggunaan plastik secara total mungkin sulit untuk dilakukan, tetapi dengan mengurangi penggunaannya, kita sudah bisa menyelamatkan lingkungan.