BUTENA Edisi 16 : Tips dan Trik Bercocok Tanam di Era Pandemi

Pandemi membuat kita semua harus menahan diri untuk selalu di rumah aja. Pastinya akan gabut ya kan? Eits, tenang dulu, ada berbagai hal yang bisa dilakukan biar kegiatan kita selama di rumah produktif loh. Salah satunya adalah bercocok tanam di rumah. “Tak ada rotan, akar pun jadi” seperti pepatah tersebut, tidak bisa beraktivitas di luar rumah, aktivitas di dalam rumah pun jadi. Kini kegiatan bercocok tanam di rumah mulai digandrungi oleh masyarakat. Gimana sih cara bercocok tanam di rumah? Mudah kok, yuk simak tips dan trik berikut.

Yang pertama, kita harus kenal dulu dong metode bercocok tanam yang pas untuk dilakukan di rumah. Ada 4 metode, yaitu:

1. Tabulampot


Merupakan akronim dari tanam buah dalam pot. Untuk melakukan metode ini kita hanya membutuhkan media tanam berupa campuran tanah, kompos, dan sekam dengan komposisi 1:1:1. Wadah atau pot bisa terbuat dari plastik (polybag) atau dari tanah liat. Pemupukan tabulampot bisa dilakukan setelah satu bulan pascatanam dan selanjutnya 3-4 bulan sekali. Untuk penyiramannya kondisional tergantung jenis tanaman. Contoh tanaman tabulampot antara lain jeruk, belimbing, semangka, stroberi, dan tomat.

2. Hidroponik

Tentunya kalian sudah sering mendengar istilah tersebut, yaitu metode bercocok tanam yang menggunakan air sebagai media tanam. Untuk menggantikan nutrisi dari tanah, air yang digunakan sebagai media tanam harus diberi unsur hara yang mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan tanaman.

Jika ingin melakukan metode ini di rumah, kalian bisa menggunakan botol bekas yang sudah dilubangi bagian lehernya sebagai wadah penanaman. Biasanya tanaman yang dibudidayakan dengan metode ini lebih baik dari tanaman yang dibudidayakan di tanah. Untuk memulai budi daya, kalian bisa menggunakan tanaman holtikultura yang meliputi tanaman sayur, buah, dan obat-obatan.

3. Vertikultur

Namanya berasal dari gabungan kata vertical (berdiri) dan culture (budaya) yang jika digabungkan berarti budaya bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat atau vertikal. Karena bentuknya ini, vertikultur sangat cocok untuk diterapkan pada lahan sempit. Kalian bisa menggunakan berbagai penopang tanaman pengganti pot, seperti rak susun, rak gantung, pipa, botol bekas, dan pot bekas. Contoh tanaman vertikultura bisa untuk segala sayuran , sepertu kangkung, seledri, sawi, dan tomat.

4. Aeroponik

Merupakan metode bercocok tanam dengan udara sebagai media tanam utama dengan akar yang hanya menggantung di udara. Metode ini juga memanfaatkan air, tetapi tidak mencelupkan tanaman ke air secara terus menerus seperti hidroponik. Biasanya metode ini menggunakan styrofoam sebagai media tanam. Akar-akarnya dibiarkan menggantung dan nutrisinya diberikan dengan langsung menyemprotkan  ke akarnya. Oleh karena itu, ada jam-jam tertentu untuk melakukan penyemprotan. Meskipun budi daya dengan metode ini memiliki keuntungan lebih cepat panen dan mampu menghasilkan tanaman berkualitas lebih baik, biaya metode ini cukup tinggi dan memerlukan lebih banyak tenaga.


Lalu bagaimana tips dan trik bercocok tanam di rumah yang baik?

1. Membudidayakan tanaman yang mudah ditanam, seperti sayur-sayuran atau buah-buahan

2. Menentukan metode yang sesuai dengan kondisi rumah dan tanaman

3. Menyiapkan media tanam yang baik

4. Menggunakan bibit yang berkualitas

5. Memilih lahan yang siklus udara yang lancar dan sinar matahari yang cukup

6. Menjaga suhu dan kelembapan yang pas

7. Hindari pupuk kimia

8. Menyiram tanaman dengan teknik yang tepat

9. Potong tanaman yang kering atau mati untuk menghindari penyakit dan hama

10. Memberi nutrisi vital pertumbuhan tanaman secara berkala

Sumber : 
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Postingan Populer

Arsip Blog