Hutan hujan Amazon di Brasil disebut sebagai paru-paru dari planet bumi
karena peran pentingnya menyerap karbon dioksida (CO2) dan
menghasilkan oksigen (O2). Karbon dioksida termasuk gas rumah kaca
yang merupakan salah satu penyebab global warming. World Wildlife Fund (WWF)
mengatakan, hutan di wilayah Amerika Latin tersebut dapat menyerap antara 90
sampai 140 miliar ton karbon dioksida dan menyuplai 20% oksigen bumi. Hal ini
turut membantu keseimbangan ekosistem bumi dan menjaga kestabilan iklim serta
cuaca. Selain itu terdapat kurang lebih 3 juta spesies flora dan fauna pada
hutan hujan ini.
Sebab Kebakaran
Hutan Amazon
Kebakaran liar bukan hal yang
jarang di hutan Amazon, namun peneliti mengungkapkan kegiatan manusia seperti
bercocok tanam dan pertambangan adalah penyebab utama dari kebakaran hutan. Hal
ini karena para petani seringkali secara sengaja membakar hutan sebagai cara
yang cepat untuk membuka lahan. Ditambah iklim panas, tentu api akan menyebar
secara tidak terkendali.
#Presiden Brazil Mendapat Kritik?
Kritik serta kecaman publik banyak terarah kepada presiden dan
pemerintah Brazil. Mengapa hal ini terjadi? Kritik tersebut muncul dikarenakan
Bolsonaro mengeluarkan beberapa peraturan yang seolah-olah mendukung dilakukannya
perluasan lahan demi kemajuan ekonomi dan bisnis di daerah-daerah.
Akibat Kebakaran
Hutan Amazon
1. Perubahan
iklim global
2. Karbon
monoksida pada atmosfer bumi yang berdampak buruk
pada kesehatan
3. Hilangnya
tempat tinggal suku-suku di Amazon
4. Dieback
pada hutan Amazon, yaitu kondisi dimana pohon dan tumbuhan akan mati
dikarenakan keadaan lingkungan yang tidak mendukung
Upaya yang Dapat Kita Lakukan
Cara yang bisa kita lakukan untuk membantu hutan hujan
Amazon:
1. Membantu berbagai
komunitas dalam mengurangi dampak kebakaran hutan amazon dengan melakukan donasi.
2. Menunjukan kepedulian kita
dengan mempromosikan donasi, menandatangani petisi atau menyebarkan edukasi
pentingnya menjaga kelestarian hutan.
3. Melakukan langkah kecil
menyelamatkan bumi dengan menanam pohon, menghemat energi, melakukan 3R (reduce,
reuse, dan recycle) sampah plastik, dll.
Sumber :
- worldwildlife.org
- businessinsider.sg
- liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.