[PRESS RELEASE] Rapat Pleno Akhir

Rapat Pleno Akhir HMTK FT UNS 2025 merupakan kegiatan evaluasi akhir kepengurusan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia. Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan dan mengevaluasi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) seluruh pengurus HMTK dan BSO HMTK sebagai bentuk refleksi atas pelaksanaan program kerja selama satu periode. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Jumat, 28 November 2025 s.d. Sabtu, 29 November 2025 di Ruang Sidang Utama Gedung 3 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Pada pukul 18.00 WIB acara dibuka oleh MC, Elvia Fauziyah, kemudian dilanjutkan dengan registrasi peserta dan pemutaran materi pembuka seperti Safety Induction dan Indonesia Raya. Setelah pembukaan, kegiatan berlanjut ke sesi pemaparan LPJ yang disampaikan secara berurutan oleh Ketua HMTK periode 2025, Dimas Nabil Fii Sabilillah. Kemudian dilanjutkan pemaparan LPJ bidang PSP, Sekretaris, Humas, Bendahara, KWU, dan MEDINFO. Setelah bidang-bidang selesai, pemaparan dilanjutkan oleh BSO AIChE dan ECODAYS. Setiap pemaparan LPJ meliputi pendahuluan kepengurusan, susunan dan pembagian tugas, rangkuman program kerja beserta tujuan dan realisasinya, kendala serta tindak lanjut, kegiatan nonprogram, dan penutup.

Press Release Rapat Pleno Akhir

Rapat Pleno Akhir HMTK FT UNS 2025 merupakan kegiatan evaluasi akhir kepengurusan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia. Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan dan mengevaluasi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) seluruh pengurus HMTK dan BSO HMTK sebagai bentuk refleksi atas pelaksanaan program kerja selama satu periode.

Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Jumat, 28 November 2025 s.d. Sabtu, 29 November 2025 di Ruang Sidang Utama Gedung 3 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Pada pukul 18.00 WIB acara dibuka oleh MC, Elvia Fauziyah, kemudian dilanjutkan dengan registrasi peserta dan pemutaran materi pembuka seperti Safety Induction dan Indonesia Raya. Setelah pembukaan, kegiatan berlanjut ke sesi pemaparan LPJ yang disampaikan secara berurutan oleh Ketua HMTK periode 2025, Dimas Nabil Fii Sabilillah. Kemudian dilanjutkan pemaparan LPJ bidang PSP, Sekretaris, Humas, Bendahara, KWU, dan MEDINFO. Setelah bidang-bidang selesai, pemaparan dilanjutkan oleh BSO AIChE dan ECODAYS. Setiap pemaparan LPJ meliputi pendahuluan kepengurusan, susunan dan pembagian tugas, rangkuman program kerja beserta tujuan dan realisasinya, kendala serta tindak lanjut, kegiatan nonprogram, dan penutup.

Pemaparan LPJ pada hari pertama mencakup beberapa bidang dan BSO, kemudian dilanjutkan pada hari kedua dengan bidang yang tersisa yaitu Bidang PMB dan POSDM. Setelah seluruh LPJ selesai dipaparkan dan dibahas, kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi.

Kegiatan Rapat Pleno Akhir ini diharapkan dapat memberikan evaluasi yang komprehensif, memperjelas capaian program kerja selama satu periode, serta menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi acuan untuk peningkatan kinerja pada periode selanjutnya.


Share:

[PRESS RELEASE] KATALISATOR 2025

Kegiatan Katalisator merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan untuk mempererat kebersamaan, membangun karakter, serta meningkatkan kerja sama antar mahasiswa Teknik Kimia. Program ini dirancang agar peserta tidak hanya memperoleh pengalaman tidak terlupakan, tetapi juga mendapatkan manfaat berupa kedisiplinan, kekompakan, dan rasa memiliki terhadap organisasi. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu, 22 November 2025 hingga Minggu, 23 November 2025.

KATALISATOR 2025

Kegiatan Katalisator merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan untuk mempererat kebersamaan, membangun karakter, serta meningkatkan kerja sama antar mahasiswa Teknik Kimia. Program ini dirancang agar peserta tidak hanya memperoleh pengalaman tidak terlupakan, tetapi juga mendapatkan manfaat berupa kedisiplinan, kekompakan, dan rasa memiliki terhadap organisasi. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu, 22 November 2025 hingga Minggu, 23 November 2025.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana, ketua HMTK, serta pembina HMTK. Setelah sesi sambutan, kegiatan berlanjut dengan penyampaian materi singkat serta permainan interaktif yang dipandu oleh ketua pelaksana. Setelah itu, peserta diarahkan untuk beristirahat dan menikmati makan malam bersama sebagai jeda kegiatan.

Setelah makan malam, peserta mengikuti permainan yang berfungsi sebagai pengantar pembentukan kelompok pentas seni. Setiap kelompok beranggotakan delapan orang dan diberikan konsep penampilan yang harus dikembangkan. Kegiatan pada hari pertama ditutup dengan sesi sharing session, yang menjadi wadah berbagi pengalaman, harapan, dan refleksi. Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan peserta mulai membangun rasa saling mengenal dan saling mendukung dalam kelompok.

Kegiatan hari kedua diawali dengan pembagian snack kepada seluruh peserta. Dilanjutkan senam pagi yang dipandu oleh beberapa peserta. Selanjutnya, dilakukan briefing outbound sekaligus pembagian kelompok menjadi sepuluh tim untuk mengikuti berbagai tantangan. Outbound terdiri dari enam pos kegiatan dengan konsep kerja sama dan strategi. Pos pertama adalah sundul balon, dimana peserta menjaga balon tetap mengambang dengan sundulan kepala sambil bergerak menuju garis akhir. Pos kedua, yaitu estafet nampan, menuntut peserta mengoper gelas berisi air di atas nampan tanpa tumpah. Pos ketiga adalah tes chemistry, di mana tim harus menyusun kata acak menjadi satu kalimat yang sama secara kompak. Pada pos keempat, peserta mengikuti permainan estafet sarung dan lempar sandal, dilakukan dengan bergandengan tangan sambil mengoper sarung hingga peserta terakhir yang bertugas merobohkan susunan sandal. Pos kelima adalah memasukkan pensil dalam botol, yaitu tantangan koordinasi gerakan untuk memasukkan pensil yang diikat tali ke dalam botol. Tantangan terakhir adalah voli sarung, di mana bola harus dilempar dan ditangkap menggunakan sarung dengan kerja sama tim hingga garis tujuan.

Setelah seluruh kegiatan outbound selesai, acara dilanjutkan dengan sarapan bersama. Peserta kemudian diberi waktu untuk beristirahat dan bersih-bersih sebelum memasuki sesi penutupan. Pada sesi terakhir, peserta diberi kesempatan menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan. Acara resmi berakhir dengan sesi foto bersama sambil membawa banner sebagai bentuk dokumentasi dan kenangan.

Melalui kegiatan Katalisator ini, diharapkan peserta dapat memperoleh pengalaman berharga, memperkuat hubungan antar anggota, serta menumbuhkan rasa kebersamaan dalam organisasi. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan belajar dan berorganisasi yang solid, saling mendukung, serta penuh semangat dalam menjalani setiap program HMTK FT UNS ke depan.



Share:

[BUTENA 10] Bensin Dicampur Etanol 10% : Mesin Senang atau Ngambek?

Bioetanol merupakan senyawa alkohol golongan biofuel yang diproduksi melalui fermentasi polisakarida dari tanaman seperti tebu, jagung, atau selulosa. Sebagai bahan bakar, bioetanol dapat digunakan sebagai campuran gasoline (E10, E20, atau E85), atau dalam bentuk murni pada mesin khusus. Rumus kimia bioetanol adalah C2H6O, juga sering ditulis sebagai C2H5OH atau CH3CH2OH. Secara fisik, bioetanol berwujud cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar. Bioetanol memiliki titik didih pada 78,4°C, titik leleh pada -114,1 °C dan titik nyala pada 13°C. Senyawa ini mengandung oksigen sekitar 34,7%, larut sempurna dalam air, dan dapat teroksidasi menjadi asam asetat.

Bensin Dicampur Etanol 10% : Mesin Senang atau Ngambek?

Gambar Bensin Mengandung 10% Etanol

Sumber: https://ekoin.co/presiden-prabowo-setujui-mandatori-10-etanol-untuk-bensin/

Bioetanol merupakan senyawa alkohol golongan biofuel yang diproduksi melalui fermentasi polisakarida dari tanaman seperti tebu, jagung, atau selulosa. Sebagai bahan bakar, bioetanol dapat digunakan sebagai campuran gasoline (E10, E20, atau E85), atau dalam bentuk murni pada mesin khusus. Rumus kimia bioetanol adalah C2H6O, juga sering ditulis sebagai C2H5OH atau CH3CH2OH. Secara fisik, bioetanol berwujud cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar. Bioetanol memiliki titik didih pada 78,4°C, titik leleh pada -114,1 °C dan titik nyala pada 13°C. Senyawa ini mengandung oksigen sekitar 34,7%, larut sempurna dalam air, dan dapat teroksidasi menjadi asam asetat.

Penggunaan gasoline E10 sebagai alternatif bahan bakar fosil ini menawarkan keunggulan teknis dan lingkungan. Secara teknis, angka oktan (AKI) E10 lebih tinggi (86.2) dibanding gasoline (84.4) mengurangi knocking pada mesin kendaraan. Sebuah studi yang menguji mesin SI (Spark Ignition) menemukan bahwa E10 menghasilkan peningkatan tenaga rata-rata sebesar 1,64% dan peningkatan torsi rata-rata sebesar 1,74%. Durasi pembakaran yang lebih singkat (sekitar 2,42% lebih cepat) dan pelepasan panas (Heat Release Rate) yang terjadi lebih awal serta lebih tinggi pada RPM tinggi. Kandungan oksigen pada bioetanol mengurangi emisi Karbon Monoksida (CO), yaitu berkurang sebesar 6% pada E10 dan 5,76% pada E15 Selain itu, penggunaan bioetanol (termasuk E10) sebagai alternatif bahan bakar dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar turunan minyak bumi yang sifatnya terbatas.

Perbandingan torsi dan durasi pembakaran dari data rata-rata untuk bahan bakar E0 dan E10

Namun, penggunaan bioetanol memiliki beberapa dampak negatif. E10 memiliki kandungan energi (LHV) yang lebih rendah (41.282 kJ/kg) dibanding gasoline (43.000 kJ/kg), sehingga SFC (Specific Fuel Consumption) yang sedikit meningkat. Bioetanol juga dapat larut sempurna dengan air. Jika bahan bakar E10 terkontaminasi air campuran tersebut dapat mengalami demixing. Bahan bakar akan terpisah menjadi dua lapisan: lapisan bawah (campuran air/etanol) dan lapisan atas (bensin). Jika ini terjadi, mesin akan menyedot bensin yang telah kehilangan komponen peningkat oktannya, yang dapat merusak mesin secara serius. Selain itu, penambahan 10% bioetanol dapat meningkatkan tekanan uap (RVP) bahan bakar sehingga mempercepat evaporative losses.

Hasil konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) yang diperoleh: (a) secara analitis; (b) pengujian mesin 2 di bawah kondisi stabil (steady-state); dan (c) kendaraan karburator dan fuel-injected di bawah kondisi stabil pada beban penuh pada dinamometer sasis setelah 72.000 km beroperasi

Sumber: https://www.mdpi.com/1996-1073/11/1/221

Di sisi lain, pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar fosil terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan energi rendah emisi. Bioetanol dipandang sebagai biofuel potensial karena beberapa keunggulan utama. Pertama, sebagai bahan bakar terbarukan dari biomassa seperti tebu, jagung, atau limbah pertanian, bioetanol memberikan solusi atas menipisnya cadangan minyak fosil dan mendukung kemandirian energi. Penelitian “Potentiality of Ethanol as a Fuel for Dedicated Engine” menunjukkan biomassa menghasilkan keseimbangan emisi CO₂ lebih baik melalui prinsip well-to-wheel sehingga menurunkan gas rumah kaca kendaraan. Kedua, bioetanol memiliki angka oktan tinggi dan panas laten penguapan besar yang memungkinkan pembakaran lebih sempurna, meminimalkan knocking, serta meningkatkan efisiensi termal dan performa mesin secara signifikan pada dedicated engine. Ketiga, sebagai oksigenator alami, bioetanol membawa kandungan oksigen dalam molekulnya yang membantu atomisasi campuran udara-bahan bakar, menghasilkan pembakaran lebih sempurna dan menekan emisi CO serta HC sebagaimana terbukti dalam berbagai penelitian mesin sepeda motor di Indonesia. Pengembangan bioetanol juga mendukung kemandirian ekonomi lokal negara agraris dengan mengurangi ketergantungan impor minyak melalui pemanfaatan limbah pertanian.

Dibanding gasoline, penambahan bioetanol mempengaruhi karakteristik pembakaran. Meski bensin murni memiliki nilai kalor lebih tinggi, campuran bioetanol mampu meningkatkan intensitas nyala, mempercepat laju pembakaran, dan menggeser puncak pelepasan panas ke posisi yang lebih menguntungkan dalam siklus mesin. Studi Sonawane dkk. menunjukkan bahwa pada E10, pembakaran berlangsung lebih cepat sehingga energi lebih efektif diubah menjadi kerja mekanik, walaupun nilai kalornya lebih rendah. Dampaknya terlihat pada performa mesin. Pada motor 150 cc, campuran 10% etanol 90% pertalite menghasilkan daya dan torsi lebih tinggi daripada bensin murni, khususnya pada putaran menengah hingga tinggi, dengan hasil dynotest mencapai 0,72 kW dan 0,75 Nm di titik optimal. Pada motor 4-tak 125 cc dengan sistem injeksi, campuran E20 tercatat paling efisien, memberikan penghematan bahan bakar hingga 14% serta menurunkan emisi HC, CO, dan CO₂ pada kondisi idle maupun variasi putaran mesin, sejalan dengan efek oksigenasi bioetanol yang meningkatkan kualitas pembakaran.

Dari sisi emisi, seluruh penelitian menunjukkan pola serupa: campuran etanol menghasilkan CO dan HC lebih rendah dibanding bensin murni. Bahkan pada kadar bioetanol 15%, penurunan CO dapat melebihi 25% pada putaran tinggi, menandakan pembakaran semakin mendekati kondisi stoikiometris.

Berdasarkan berbagai keunggulannya, bioetanol menjadi salah satu opsi biofuel yang paling siap diintegrasikan pada kendaraan bermotor masa kini, baik melalui penggunaan campuran rendah (E10–E20) maupun pada mesin yang didedikasikan secara khusus untuk bioetanol. Secara keseluruhan, gasoline masih unggul dalam nilai kalor, tetapi ketika ditinjau dari performa dinamis mesin dan dampak ekologis, campuran bioetanol terbukti memberikan kombinasi paling ideal antara efisiensi, tenaga, dan emisi rendah. Oleh karena itu, integrasi bioetanol dalam bahan bakar kendaraan menjadi strategi transisi energi yang realistis dan berdampak positif.



Daftar Pustaka

Tibaquirá, Juan E., José I. Huertas, Sebastián Ospina, Luis F. Quirama, and José E. Niño. 2018. The Effect of Using Ethanol-Gasoline Blends on the Mechanical, Energy and Environmental Performance of In-Use Vehicles. Energies 11, no. 1: 221.

Sonawane , S. ., Sekhar, R., Warke , A. ., Thipse, S., & Varma, C.(2023. Forecasting of Engine Performance for Gasoline-Ethanol Blends using Machine Learning. Journal of Engineering and Technological Sciences, Vol. 55,No 3 pp. 340-355. Bandung: Insitut Teknologi Bandung.

Suhartoyo. 2021. PENGARUH PENAMBAHAN ETANOL DI BAHAN BAKAR TERHADAP PRESTASI MESIN 4 TAK, Vol. 6, No. 2. Jurnal Kajian Teknik Mesin (JKTM).







Share:

[PRESS RELEASE] WISUDA PRODI PERIODE NOVEMBER 2025

Wisuda Prodi periode November 2025 ini, terdapat 23 wisudawan dengan rata-rata lulus 4 tahun. Acara Wisuda Prodi kali ini dibuka oleh MC yaitu Septia Okta Fiana, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HMTK. Rangkaian acara selanjutnya yaitu sambutan dari Ketua HMTK, Dimas Nabil Fii Sabilillah, serta sambutan dari Kepala Program Studi S-1 Teknik Kimia, Dr. Ir. Joko Waluyo, S.T., M.T. Dalam pesannya, beliau menekankan agar kita tidak mudah menyerah karena selalu ada jalan alternatif yang dapat ditempuh. Beliau juga mengingatkan pentingnya memiliki tujuan serta cita-cita untuk masa depan. Selain itu, beliau menganjurkan agar kita menuliskan cita-cita tersebut dan menjadikannya sebagai acuan dalam melangkah ke depan, sehingga dapat menjadi sugesti positif bagi diri kita. Selain itu, juga dihimbau agar kita tidak membiarkan diri menganggur, tetapi terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan keterampilan yang kita miliki.

WISUDA PRODI PERIODE NOVEMBER 2025

Kegiatan Wisuda Prodi diadakan kembali oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik (HMTK) Universitas Sebelas Maret bertujuan memberikan apresiasi serta sambutan kepada Wisudawan dan Wisudawati Program Studi S-1 Teknik Kimia. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 November 2025 di Ruang Sidang Utama Gedung 3 FT UNS pada pukul 15.00 s.d. 16.57 WIB.

Wisuda Prodi periode November 2025 ini, terdapat 23 wisudawan dengan rata-rata lulus 4 tahun. Acara Wisuda Prodi kali ini dibuka oleh MC yaitu Septia Okta Fiana, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HMTK. Rangkaian acara selanjutnya yaitu sambutan dari Ketua HMTK, Dimas Nabil Fii Sabilillah, serta sambutan dari Kepala Program Studi S-1 Teknik Kimia, Dr. Ir. Joko Waluyo, S.T., M.T. Dalam pesannya, beliau menekankan agar kita tidak mudah menyerah karena selalu ada jalan alternatif yang dapat ditempuh. Beliau juga mengingatkan pentingnya memiliki tujuan serta cita-cita untuk masa depan. Selain itu, beliau menganjurkan agar kita menuliskan cita-cita tersebut dan menjadikannya sebagai acuan dalam melangkah ke depan, sehingga dapat menjadi sugesti positif bagi diri kita. Selain itu, juga dihimbau agar kita tidak membiarkan diri menganggur, tetapi terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan keterampilan yang kita miliki.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Wisudawan, Muhammad Ghozy Izzulhaq, S.T. Setelah itu, acara diisi dengan penyampaian kesan dan pesan dari tiap angkatan, dimulai dari angkatan 2025 yang diwakili oleh Ridwan Fadillah, angkatan 2024 oleh Davyn Darma Andi Lolo, angkatan 2023 oleh Antonius Dari Padua Nathanael Suluh, kemudian angkatan 2022 oleh Muhammad Sadewo Prakoso, serta angkatan 2021 oleh Jungkung Laksito Adi.

Wisuda Prodi periode November kali ini diakhiri dengan persembahan oleh Sound of Chemica (SOC) yang dibawakan oleh Aidil Fitrah Ramadhani dan Khansa Khaulah Fatimah. Lalu, terdapat sesi dokumentasi yang menjadi penutup kegiatan. Dengan terlaksananya Wisuda Prodi November 2025, diharapkan acara ini dapat menjadi apresiasi dan dukungan bagi para wisudawan yang telah menyelesaikan studi di Program Studi S-1 Teknik Kimia UNS agar terus termotivasi untuk berkarya, belajar, dan mewujudkan cita-cita di masa depan.



Share:

[PRESS RELEASE] Sharing is Caring 2025

HMTK FT UNS kembali melaksanakan Sharing is Caring pada Minggu, 16 November 2025. Kali ini acara dilaksanakan di Ruang Studio Perencanaan Wilayah dan Kota Lantai 3 Gedung II FT UNS pada pukul 09.00 s.d 11.45 WIB. Sharing is Caring atau biasa disebut SIC kali ini mengusung tema “Exploring Careers in Chemical Engineering with Insight and Experiences” yang dibawakan oleh Alfian Fathony, S.T., Alumni S-1 Teknik Kimia UNS 2012 sekaligus Mahasiswa S-2 Teknik Kimia UNS sampai sekarang. Berikut materi-materi yang dibawakan oleh pembicara:

Sharing is Caring 2025

HMTK FT UNS kembali melaksanakan Sharing is Caring pada Minggu, 16 November 2025. Kali ini acara dilaksanakan di Ruang Studio Perencanaan Wilayah dan Kota Lantai 3 Gedung II FT UNS pada pukul 09.00 s.d 11.45 WIB. Sharing is Caring atau biasa disebut SIC kali ini mengusung tema “Exploring Careers in Chemical Engineering with Insight and Experiences” yang dibawakan oleh Alfian Fathony, S.T., Alumni S-1 Teknik Kimia UNS 2012 sekaligus Mahasiswa S-2 Teknik Kimia UNS sampai sekarang. Berikut materi-materi yang dibawakan oleh pembicara:

Ruang lingkup pembahasan:

  1. Karier Teknik Kimia

  2. Kesenjangan antara dunia akademis dan industri

  3. Strategi meraih cita-cita

  4. Cara menerapkan dan mengembangkan ilmu Teknik Kimia

A. Karier Fresh Graduate dalam Bidang Teknik Kimia

  1. Pabrik (oil&gas, pupuk, farmasi, semen, dan lain-lain). Pekerjaan yang paling umum diambil lulusan Teknik Kimia adalah Process Engineer, yang bertugas melakukan optimasi dan monitoring proses produksi. Selain itu, lulusan Teknik Kimia juga dapat berkarier di bidang pemasaran, business development, dan tidak selalu harus bertugas sebagai process engineer.

  2. Perusahaan Engineering/EPC (Engineering, Procurement, and Construction). Bekerja pada sektor EPC selama kurang lebih lima tahun dapat membuka peluang lebih besar untuk bergabung ke industri besar seperti Pertamina dan perusahaan besar lainnya.

  3. Perusahaan Jasa (Service Company)

  4. Perusahaan Teknologi (Technology Company) yang mengembangkan teknologi terkait lisensi maupun non-lisensi, serta terlibat dalam desain reaktor.

  5. Riset/penelitian di laboratorium.

  6. Akademisi yang bekerja sebagai dosen.

  7. Regulator yang bekerja sebagai ASN, misalnya di SKK Migas.

  8. Lain-lain (di luar rumpun teknik kimia)

Diharapkan mahasiswa mengetahui arah karier yang ingin dituju sebelum lulus, serta mempersiapkan proses wawancara dan memahami alur proses industri.
Pertimbangan setelah lulus meliputi aspek finansial, relasi, pengalaman, ilmu, dan jarak dengan keluarga.

B. Kesenjangan antara Akademis dan Industri

  1. Ilmu yang dipelajari di kampus akan diterapkan di dunia kerja. Teknik Kimia UNS mengajarkan kompetensi yang dapat masuk dalam delapan kategori pekerjaan yang telah dijelaskan. Sekitar 20% aktivitas perkuliahan memiliki pengaruh jangka panjang terhadap kehidupan profesional.

  2. Fluida merupakan materi yang sangat penting karena pertemuan dengan berbagai jenis fluida pasti terjadi di dunia industri.

  3. Penerapan materi di industri umumnya lebih sederhana dibandingkan teori di perkuliahan; di pabrik sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan memasukkan data yang sudah tersedia.

  4. Least Cost Routing (LCR) diterapkan di beberapa pabrik.

  5. Di industri, penurunan rumus jarang dilakukan, namun hal tersebut merupakan bagian penting dalam dunia akademis.

  6. Perancangan pabrik pada tugas akhir menjadi indikator nyata kesenjangan akademis–industri, karena saat wawancara kerja biasanya akan ditanyakan mengenai perancangan pabrik dan proses yang berjalan.

C. Strategi untuk Meraih Cita-Cita

  1. Mengidentifikasi kebutuhan perusahaan untuk menunjang pekerjaan di industri yang dituju.

  2. Mendalami materi kuliah, misalnya proses kontrol, agar memiliki gambaran mengenai penerapannya di dunia kerja.

  3. Mengembangkan keterampilan non-teknis. Tidak hanya mengejar IPK, tetapi juga membangun communication skill yang sangat penting saat wawancara.

  4. Melatih kemampuan bahasa Inggris, terutama karena dalam proyek industri sering bekerja sama dengan pihak internasional; serta mempelajari ilmu perancangan.

  5. Mengumpulkan informasi mengenai pabrik dari segi peluang dan gaji untuk menentukan arah karier.

  6. Peka terhadap kondisi ekonomi, baik global maupun nasional.

  7. Menyadari bahwa persaingan kerja ketat karena adanya kompetisi dengan lulusan kampus besar. Mencari peluang kecil tetap penting untuk pengembangan diri.

  8. Pro hearing adalah lowongan kerja yang hanya diketahui oleh orang dalam.
    Open hearing adalah lowongan terbuka dengan persaingan lebih ketat.

  9. Setelah lulus, tidak perlu terlalu berfokus pada aspek finansial; tetapi mencari pengalaman kerja sesuai bidang sangat dianjurkan.

D. Cara Menerapkan dan Mengembangkan Ilmu Teknik Kimia agar Menjadi Engineer yang Baik

  1. Saat bekerja sebagai process engineer, akan diperoleh ilmu baru seperti desain alat, perancangan, serta pengoperasian alat industri. Pengetahuan tersebut dapat dipelajari dari senior yang berpengalaman dan selanjutnya dapat diterapkan serta dikembangkan untuk berinovasi.

  2. Continuous learning adalah kunci untuk menjadi ahli. Jangan terlalu nyaman pada satu jenis pekerjaan; terus mencari pengalaman dan ilmu baru agar tidak tertinggal dari perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan.

  3. Tetap optimis dan mampu membaca peluang. Hindari ego berlebihan. Pendapatan terbesar umumnya berasal dari wirausaha.

SIC membantu mahasiswa menentukan rencana setelah lulus. Mahasiswa perlu dipersiapkan sebagai human capital yang harus siap bekerja, bersungguh-sungguh belajar, memahami materi perkuliahan secara mendalam, dan terus mengembangkan diri.









Share:

[PRESS RELEASE] Kunjungan Industri 2025

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret telah melaksanakan kegiatan salah satu program kerja dari bidang PSP yaitu Kunjungan Industri. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 13 November 2025 yang bertempat di PT Semen Gresik Rembang. Kunjungan ini dilakukan oleh Mahasiswa Baru S-1 Teknik Kimia yang bertujuan untuk memperkenalkan para mahasiswa baru terhadap penerapan ilmu Teknik Kimia dalam dunia industri. Kegiatan diawali dengan penayangan video safety induction PT Semen Gresik Rembang yang menjelaskan prosedur keselamatan kerja, mulai dari pemeriksaan kendaraan, penggunaan alat pelindung diri, hingga potensi bahaya yang perlu diperhatikan seperti debu, suara bising, peralatan berputar, listrik bertegangan tinggi, dan paparan panas.

Kunjungan Industri


Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret telah melaksanakan kegiatan salah satu program kerja dari bidang PSP yaitu Kunjungan Industri. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 13 November 2025 yang bertempat di PT Semen Gresik Rembang. Kunjungan ini dilakukan oleh Mahasiswa Baru S-1 Teknik Kimia yang bertujuan untuk memperkenalkan para mahasiswa baru terhadap penerapan ilmu Teknik Kimia dalam dunia industri.

Kegiatan diawali dengan penayangan video safety induction PT Semen Gresik Rembang yang menjelaskan prosedur keselamatan kerja, mulai dari pemeriksaan kendaraan, penggunaan alat pelindung diri, hingga potensi bahaya yang perlu diperhatikan seperti debu, suara bising, peralatan berputar, listrik bertegangan tinggi, dan paparan panas.

Memasuki sesi pemaparan materi, PT Semen Gresik memaparkan profil perusahaan yang berdiri sejak 10 Januari 2014 sebagai salah satu bagian dari Semen Indonesia Group (SIG). Pabrik Semen Rembang memiliki kapasitas produksi sekitar tiga juta ton per tahun, dengan fasilitas utama mulai dari quarry, crusher, raw mill, preheater, rotary kiln, clinker cooler, cement mill, packing plant, dan shipping. Produk yang dihasilkan pada pabrik ini meliputi Semen PCC, Semen OPC, dan klinker.

Materi selanjutnya, narasumber memperkenalkan alur lengkap mengenai proses produksi semen dari bahan mentah hingga menjadi produk siap pakai. Proses produksi di PT Semen Gresik dimulai dari tahap penambangan, ketika batu kapur, tanah liat, dan berbagai bahan baku alternatif diambil dari area tambang untuk kemudian diangkut ke pabrik sebagai sumber utama CaCO₃ dan material silikat. Material tersebut selanjutnya memasuki tahap persiapan bahan baku, yaitu dihancurkan melalui limestone hammer crusher dan clay crusher, kemudian dicampur dengan pasir silika dan pasir besi sebelum digiling di vertical raw mill hingga menjadi raw meal yang halus dan homogen. Raw meal ini lalu menjalani tahap pembakaran, dimulai dari preheater dan in-line calciner untuk pemanasan awal dan kalsinasi, sebelum akhirnya diproses dalam rotary kiln pada suhu tinggi hingga berubah menjadi klinker yang kemudian didinginkan melalui cross bar cooler. Setelah dingin, klinker digiling kembali di vertical cement mill bersama gypsum, trass, dan material pendukung lainnya hingga mencapai tingkat kehalusan tertentu dan menghasilkan semen siap pakai. Produk akhir tersebut disimpan di dalam silo dan dikemas melalui packer machine sesuai kebutuhan konsumen sebelum didistribusikan ke pasar.

Selain itu, dipaparkan mengenai peluang karier bagi lulusan Teknik Kimia di industri semen. Pada level operasional, posisi yang banyak dibutuhkan meliputi unit production support yang menangani utilitas dasar pabrik, serta unit produksi seperti CRM Operation, KCM Operation, FM Operation, dan Packer Operation yang memastikan proses penghancuran bahan baku, stabilitas kiln dan raw mill, kelancaran aliran material, hingga pengemasan berjalan tanpa hambatan. Peran process engineer juga menjadi posisi kunci karena bertanggung jawab menganalisis data operasi dan mendorong efisiensi proses. Di sisi perencanaan, unit Production Plan & Control membuka kesempatan pada bidang pengawasan proses melalui DCS/SCADA, penyusunan rencana produksi, serta quality assurance. Pada tingkatan manajerial, Department of Production and Maintenance memegang kendali terhadap koordinasi produksi dan pemeliharaan pabrik, sementara Operation Director menetapkan arah dan strategi operasional perusahaan. Seluruh posisi ini menuntut penguasaan technical skill yang solid serta soft skill seperti komunikasi, kerja sama, integritas, dan profesionalisme.


Dengan diadakannya acara Kunjungan Industri ini, kami berharap mahasiswa Teknik Kimia UNS dapat memahami gambaran nyata tentang bagaimana proses suatu industri dijalankan, mulai dari penerapan prinsip-prinsip keselamatan kerja hingga pengelolaan operasional di lapangan. Kegiatan ini diharapkan menjadi jembatan bagi para mahasiswa untuk mengenali berbagai peluang karier di sektor industri serta diharapkan dapat menumbuhkan kesiapan mereka dalam mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di perkuliahan ke dunia kerja yang sesungguhnya.



Share:

[PRESS RELEASE] C-NAR (Career Development Seminar) 2025

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret telah melaksanakan kegiatan salah satu program kerja dari bidang PSP yaitu C-Nar atau Career Development Seminar. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 2 November 2025 yang bertempat di Ruang Multimedia Gedung 4 Fakultas Teknik UNS.

C-NAR (Career Development Seminar)

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret telah melaksanakan kegiatan salah satu program kerja dari bidang PSP yaitu C-Nar atau Career Development Seminar. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 2 November 2025 yang bertempat di Ruang Multimedia Gedung 4 Fakultas Teknik UNS.

C-Nar (Career Development Seminar) kali ini menghadirkan narasumber hebat yang ahli di bidang Bahasa Inggris yaitu Distia Apriyandini, S.Pd., seorang English Instructor dari ELTI Gramedia Solo. Acara ini mengusung tema “TOEFL as A Competency Requirement in The Global Workplace”. Acara ini dipandu oleh Vanny Indah Permatasari selaku moderator.

C-Nar kali ini membahas mengenai TOEFL ITP yang merupakan salah satu tolak ukur kemampuan berbahasa Inggris yang diakui secara internasional dan sering kali menjadi syarat penting dalam dunia kerja. Melalui acara ini, para peserta tidak hanya mendapat gambaran umum mengenai struktur tes TOEFL, tetapi juga mendapatkan tips and trick dalam mengerjakan setiap bagian dari tes TOEFL agar dapat memperoleh skor yang optimal.

Narasumber menjelaskan bahwa TOEFL ITP terdiri atas tiga bagian utama, yaitu Listening Comprehension, Structure and Written Expression, serta Reading Comprehension. Setiap bagian memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri. Pada sesi Listening Comprehension, para peserta diuji kemampuan memahami percakapan pendek, dialog panjang, hingga monolog. Narasumber memberikan strategi pentingnya fokus pada dialog orang kedua, mengenali kata kunci, serta memahami idiom dan sinonim agar tidak terjebak dengan jawaban yang terdengar mirip.

Selanjutnya, pada bagian Structure and Written Expression, peserta dilatih untuk mengenali pola tata bahasa, struktur kalimat, serta penggunaan kata ganti yang tepat. Narasumber menegaskan bahwa pemahaman terhadap pola kalimat sederhana dan kompleks sangat penting karena banyak peserta sering kehilangan poin akibat kesalahan kecil dalam struktur kalimat. Sementara itu, pada bagian Reading Comprehension, kemampuan memahami teks akademik diuji melalui lima bacaan dengan topik yang beragam seperti sejarah, biografi, hingga sains dan teknologi. Strategi yang dianjurkan adalah melakukan skimming dan scanning agar waktu pengerjaan lebih efisien.

Dengan diadakannya acara ini, kami berharap para mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret dapat semakin termotivasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka, terutama untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian TOEFL yang saat ini menjadi salah satu kompetensi penting di dunia profesional. Melalui pemahaman strategi, latihan terarah, dan kesadaran akan pentingnya komunikasi global, diharapkan mahasiswa mampu mempersiapkan diri dengan lebih matang menghadapi tantangan karier di masa depan serta berkompetisi di tingkat internasional.

Share:

[PRESS RELEASE] SOSPENKP 2025

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Penelitian dan Kerja Praktik (SOSPENKP) pada Kamis, 23 Oktober 2025. Bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung 3 FT UNS, acara ini diikuti oleh mahasiswa Teknik Kimia yang tengah bersiap menghadapi Penelitian dan Kerja Praktik.

SOSPENKP 2025

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Penelitian dan Kerja Praktik (SOSPENKP) pada Kamis, 23 Oktober 2025. Bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung 3 FT UNS, acara ini diikuti oleh mahasiswa Teknik Kimia yang tengah bersiap menghadapi Penelitian dan Kerja Praktik.

Kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dari panitia, dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh dua narasumber utama, yaitu Ir. Anatta Wahyu Budiman, S.T., Ph.D. selaku Koordinator Penelitian, dan Prof. Dr. Ir. Dwi Ardiana Setyawardhani, S.T., M.T. selaku Koordinator Kerja Praktik.

Sesi pertama dibawakan oleh Ir. Anatta Wahyu Budiman, S.T., Ph.D. yang menekankan bahwa penelitian merupakan bagian penting dari perjalanan tugas akhir mahasiswa. Beliau mengingatkan pentingnya disiplin waktu dan komunikasi aktif dengan dosen pembimbing agar proses penelitian berjalan lancar. Mahasiswa juga diajak untuk mulai menentukan topik sesuai minat dan kelompok riset yang relevan sejak dini.

Dilanjutkan oleh Prof. Dwi Ardiana, sesi kedua membahas alur kerja praktik, mulai dari syarat SKS, pemilihan partner dan pabrik, hingga penyusunan laporan akhir. Beliau menekankan agar mahasiswa memilih industri yang benar-benar memiliki proses kimia yang kompleks agar pengalaman yang diperoleh lebih bermakna.

Sebagai penutup, Nur Khofifah Risa Putri, mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2021, turut berbagi pengalamannya selama menjalani penelitian di bidang Teknologi Material Maju dan kerja praktik di PT Lotte Chemical Titan Nusantara. Ia menceritakan tantangan yang dihadapi, mulai dari keterbatasan fasilitas hingga adaptasi di lingkungan industri, serta menekankan pentingnya persiapan, komunikasi, dan konsistensi.

Kegiatan SOSPENKP 2025 berjalan dengan lancar dan interaktif. Banyak mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan seputar teknis pelaksanaan hingga tips memilih dosen pembimbing. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Teknik Kimia UNS dapat memahami dengan lebih jelas tahapan penelitian dan kerja praktik, sekaligus termotivasi untuk menjalankannya dengan penuh kesiapan.

Share:

[BUTENA 9] Batu Bara Lebih dari Sekadar Bahan Bakar: Potensi Coal Chemical Kurangi Impor Besar-Besaran

Sebagai salah satu produsen terbesar di dunia, sangat disayangkan sebagian besar hasil produksi batu bara Indonesia hanya dijual sebagai bahan mentah sehingga daya jual produk cenderung kurang. Berkaca pada permasalahan tersebut, pemerintah bersama para stakeholder kini memulai langkah menggalakkan hilirisasi batu bara menuju industri coal chemical dimana mengolah batu bara menjadi bahan kimia berdaya jual tinggi. Program ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan negara terhadap impor bahan kimia dan memperkuat kemandirian sektor energi nasional.

[BUTENA 9]

Batu Bara Lebih dari Sekadar Bahan Bakar:

Potensi Coal Chemical Kurangi Impor Besar-Besaran

Sebagai salah satu produsen terbesar di dunia, sangat disayangkan sebagian besar hasil produksi batu bara Indonesia hanya dijual sebagai bahan mentah sehingga daya jual produk cenderung kurang. Berkaca pada permasalahan tersebut, pemerintah bersama para stakeholder kini memulai langkah menggalakkan hilirisasi batu bara menuju industri coal chemical dimana mengolah batu bara menjadi bahan kimia berdaya jual tinggi. Program ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan negara terhadap impor bahan kimia dan memperkuat kemandirian sektor energi nasional.

Hilirisasi batu bara merupakan program pemerintah dalam rangka mengubah batu bara dari bahan mentah menjadi produk turunan yang memiliki daya jual tinggi melalui serangkaian proses kimia. Kebijakan hilirisasi batu bara dilatarbelakangi oleh tingginya nilai impor bahan kimia di Indonesia dimana setiap tahun negara mengeluarkan miliaran dolar untuk memenuhi kebutuhan industri domestik. Produk-produk turunan hasil hilirisasi ini berpotensi besar untuk diekspor sehingga meningkatkan daya saing nasional. Kebijakan hilirisasi batu bara sejalan dengan amanat Kebijakan Energi Nasional yang menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah sumber daya energi di dalam negeri.

Proses hilirisasi batu bara dapat dilakukan melalui integrasi teknologi gasifikasi. Gasifikasi batu bara adalah proses konversi termokimia di mana batu bara padat diubah menjadi gas sintetik (syngas), yaitu campuran utama dari hidrogen (H₂), karbon monoksida (CO), sedikit metana (CH₄), serta karbon dioksida (CO₂). Proses ini dilakukan dengan mereaksikan batu bara dengan oksigen terbatas, uap air (steam), dan terkadang ditambah udara pada suhu tinggi sekitar 900–1.200°C di dalam reaktor bertekanan. Tujuan utama gasifikasi adalah untuk menghasilkan gas sintetis yang dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan bakar cair, bahan kimia dasar, atau energi listrik.

Tahap pertama dari gasifikasi batu bara adalah proses pengeringan (drying) untuk menguapkan air, diikuti pirolisis yang memecah batu bara menjadi gas ringan dan arang:

Cx​Hy​→CH₄​+H₂​+CO+char

Selanjutnya terjadi oksidasi parsial dan reduksi, menghasilkan gas sintetik melalui reaksi gasifikasi:

C+H₂​O→CO+H₂

CO+H₂​O↔CO₂​+H₂

Gas hasil kemudian dimurnikan dan digunakan sebagai bahan baku berbagai produk kimia melalui proses lanjutan. Proses gasifikasi batu bara menghasilkan berbagai produk turunan bernilai tinggi yang terbagi dalam bentuk gas, cair, dan padat. Produk utama adalah gas sintetik (syngas) yang mengandung karbon monoksida dan hidrogen, berfungsi sebagai bahan baku berbagai industri kimia. Dari syngas dapat dihasilkan metanol, yang digunakan untuk pembuatan plastik, pelarut dan formaldehida serta dapat dikonversi lebih lanjut menjadi olefin seperti etilena dan propilena sebagai bahan dasar industri petrokimia. Selain itu, gasifikasi juga menghasilkan SNG (Synthetic Natural Gas), gas metana sintetis yang dapat menggantikan gas alam konvensional sebagai sumber energi bersih. Pada sisi produk cair, terbentuk tar, yaitu campuran senyawa aromatik yang dimanfaatkan dalam pembuatan aspal, bahan pelapis, dan bahan kimia aromatik. Sedangkan dari hasil padatan dihasilkan kokas (char), residu karbon padat yang digunakan sebagai bahan bakar padat, karbon aktif, serta bahan reduktor dalam proses metalurgi. Seluruh produk ini menunjukkan bahwa gasifikasi batu bara merupakan teknologi yang mampu menghasilkan energi dan bahan kimia bernilai ekonomi tinggi secara terpadu dan efisien untuk mendukung kemandirian energi nasional.

Hilirisasi batu bara menuju industri coal chemical merupakan langkah strategis bagi Indonesia untuk bertransformasi dari negara pengekspor bahan mentah menjadi negara industri berbasis sumber daya energi. Dengan dukungan kebijakan pemerintah, penelitian terarah, dan penerapan teknologi efisien, Indonesia tidak hanya mampu mengurangi impor miliaran dolar per tahun, tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian energi yang berkelanjutan. Batu bara kini tidak lagi sekadar komoditas mentah, melainkan sumber inovasi industri yang dapat menggerakkan ekonomi nasional di masa depan.



Daftar Pustaka

Ciptaswara, R.F. & Sulistiowati. 2022. Implementasi Hilirisasi Mineral dan Batu Bara dalam Rangka Mewujudkan Kedaulatan Energi dan Daya Saing Industri Nasional. Mimbar Hukum, Vol. 34, No. 2, pp. 521–558. Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

Detik Finance. 2025. Hilirisasi Batu Bara ke Coal Chemical Bisa Kurangi Impor Miliaran Dolar.

Dry, M.E. (2002). Applied Catalysis A: General.

Gupta, R. & Wall, T.F. (2020). Coal Gasification: Chemistry and Engineering. Woodhead Publishing.

Higman, C. & van der Burgt, M. (2011). Gasification (2nd ed.). Gulf Professional Publishing.

Speight, J.G. (2013). The Chemistry and Technology of Coal. CRC Press.

U.S. DOE – NETL Reports (2019–2021).





Share:

[PRESS RELEASE] Wisuda Prodi Periode Oktober 2025

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret kembali melaksanakan kegiatan Wisuda Prodi yang bertujuan sebagai bentuk apresiasi serta sambutan kepada wisudawan dan wisudawati Program Studi S-1 Teknik Kimia FT UNS. Wisuda Prodi Periode Oktober ini telah dilaksanakan pada Jumat, 24 Oktober 2025 pukul 15.30 s.d. 17.00 WIB secara luring di Ruang Sidang Utama Gedung 3 Fakultas Teknik UNS.

Wisuda Prodi Periode Oktober 2025


Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret kembali melaksanakan kegiatan Wisuda Prodi yang bertujuan sebagai bentuk apresiasi serta sambutan kepada wisudawan dan wisudawati Program Studi S-1 Teknik Kimia FT UNS. Wisuda Prodi Periode Oktober ini telah dilaksanakan pada Jumat, 24 Oktober 2025 pukul 15.30 s.d. 17.00 WIB secara luring di Ruang Sidang Utama Gedung 3 Fakultas Teknik UNS.

Acara Wisuda Prodi dibuka oleh MC yaitu Sello Wahyu Jati Pramono dan Azahra Puspa Buana, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HMTK. Acara selanjutnya yaitu sambutan dari Koordinator Bidang Humas, Tri Rizki Ramadhan Zen, serta sambutan dari Perwakilan Dosen Program Studi S-1 Teknik Kimia, Dr. Iga Trisnawati S.T., M.ENG. Dalam pesannya, menekankan bahwa setelah wisuda tetap belajar dan terus mengembangkan potensi, namun saat sudah lepas dari masa kuliah sudah berbeda lagi, dimana kita sudah tidak lagi dibimbing namun kita mencari jalan sendiri, kita harus selalu mengingat tujuan kita. Selain itu beliau juga berpesan untuk tetap menjaga nama baik almamater ketika sudah lulus nanti. Pada periode Oktober 2025 ini, terdapat 27 wisudawan, dengan rata-rata lulus 4 tahun, diantaranya:

  1. Sesilia Bella Sembiring, S.T.

  2. Affina Ardiana Paramesti, S.T.

  3. Amelia Anggita Cahyani Putri, S.T.

  4. Anindhea Sitta Kusuma Wardhani, S.T.

  5. Anisa Resa Junita, S.T.

  6. Cavin Muhammad Putra Pradana, S.T.

  7. Dannia Firstia, S.T.

  8. Dhiah Cendikia Pradani, S.T.

  9. Ester Putri Novianty, S.T.

  10. Fachri Candra Abimanyu, S.T.

  11. Farida Dwi Rahmawati, S.T.

  12. Fikriyyah Nur Hidayati, S.T.

  13. Helvita Fajar Utami, S.T.

  14. Intan Iwahyuningtyas, S.T.

  15. Lintang Nur Cahyo, S.T.

  16. Mikail Gibraltar, S.T.

  17. Mutiara Risty Nurfitrianingtyas, S.T.

  18. Nabila Alifiani Azhar, S.T.

  19. Raihanah Faridah Chairul Anwar, S.T.

  20. Rizky Ardiandyah, S.T.

  21. Sabrina Yudha Santoso, S.T.

  22. Salsa Farella, S.T.

  23. Steven Setiawan Wibowo, S.T.

  24. Tasha Tashlihatul Amaliah, S.T.

  25. Tedy Ahmad Sanjaya, S.T.

  26. Werna Ramadhan, S.T.

  27. Yulia Tri Septiani, S.T.


Selanjutnya, acara diisi dengan kesan pesan dari tiap angkatan, dimulai dari angkatan 2022 diwakili oleh Muhammad Rizqi, angkatan 2023 diwakili oleh Antonius Dari Padua Nathanael Suluh, angkatan 2024 diwakili oleh Davyn Darma Andi Lolo, kemudian angkatan 2025 diwakili oleh Vincentius Eka Aryasatya dan ditutup dengan kesan pesan dari perwakilan wisudawan yaitu Fachri Candra Abimanyu, S.T.

Wisuda Prodi periode Oktober kali ini diakhiri dengan games dimana peserta yang kalah dalam games tersebut duet dengan Sound of Chemica (SOC) yang dibawakan oleh Hasby Wiyantsya Miracle Heriyanto dan Khansa Khaulah Fatimah. Lalu, terdapat sesi dokumentasi yang menjadi penutup kegiatan.



Dengan terlaksananya Wisuda Prodi Oktober 2025, diharapkan acara ini dapat menjadi apresiasi dan dukungan bagi para wisudawan yang telah menyelesaikan studi di Program Studi S-1 Teknik Kimia UNS. Diharapkan para wisudawan terus termotivasi untuk berkarya, belajar, dan mewujudkan cita-cita di masa depan.


Share:

[PRESS RELEASE] HMTK ROOMS 2025

HMTK FT UNS kembali melaksanakan HMTK ROOMS, salah satu progam kerja dari bidang POSDM, pada hari Minggu, 5 Oktober 2025. Acara ini menyusung tema ‘‘Unlock Your Leadership: Tentukan Arah, Wujudkan Langkah’’ yang dibawakan oleh Ahmad Nur Hidayat, selaku pembicara.

HMTK ROOMS 2025

UNLOCK YOUR LEADERSHIP: TENTUKAN ARAH, WUJUDKAN LANGKAH



HMTK FT UNS kembali melaksanakan HMTK ROOMS, salah satu progam kerja dari bidang POSDM, pada hari Minggu, 5 Oktober 2025. Acara ini menyusung tema ‘‘Unlock Your Leadership: Tentukan Arah, Wujudkan Langkah’’ yang dibawakan oleh Ahmad Nur Hidayat, selaku pembicara.

Kepemimpinan didefinisikan sebagai sebuah proses mempengaruhi dan membuat orang lain memahami apa yang harus diselesaikan serta bagaimana cara melakukannya, sekaligus memfasilitasi usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks organisasi, terdapat lima gaya kepemimpinan utama yang dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi tim. Pertama, gaya kepemimpinan otokratik bercirikan pemimpin yang mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan bawahan, cocok digunakan saat situasi darurat yang membutuhkan keputusan cepat. Gaya paternalistik menampilkan pemimpin yang berperan seperti ‘‘bapak’’ yang penuh perhatian dan protektif, ideal untuk tim yang masih baru dan membutuhkan arahan. Gaya kharismatik mengandalkan pengaruh kuat dari wibawa dan pesona pribadi pemimpin untuk membangkitkan semangat dan motivasi tim. Sementara itu, gaya laissez-faire memberikan kebebasan penuh kepada anggota tanpa banyak kontrol, efektif ketika anggota tim sudah ahli dan mandiri. Terakhir, gaya demokratik melibatkan anggota dalam diskusi dan pengambilan keputusan untuk membangun partisipasi serta rasa memiliki bersama.

Menjadi pemimpin yang efektif, seseorang perlu menguasai tiga aspek kepemimpinan utama. Pertama adalah self-leadership, yaitu kemampuan mengenal diri sendiri melalui self-awareness dan mengelola diri melalui self-management untuk mencapai tujuan hidup. Kedua adalah functional leadership yang berfokus pada bagaimana pemimpin berfungsi secara efektif dalam organisasi dengan mengoptimalkan sumber daya, mengelola proses, dan memastikan tujuan tercapai melalui komunikasi efektif dan kolaboratif. Ketiga adalah transformational leadership, gaya kepemimpinan yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan mempengaruhi pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi demi kepentingan bersama. Transformational leadership memiliki empat dimensi penting yang diadaptasi dari filosofi Ki Hajar Dewantara ‘‘Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayan’’. Dimensi pertama adalah idealized influence atau karisma, di mana pemimpin menjadi teladan dengan menunjukkan integritas dan nilai moral tinggi. Dimensi kedua adalah inspirational motivation, yaitu kemampuan mengkomunikasikan visi yang jelas dan inspiratif kepada tim. Dimensi ketiga adalah intellectual stimulation yang menciptakan lingkungan kerja yang mendorong pemikiran kritis dan solusi kreatif. Adapula dimensi individual consideration, di mana pemimpin memperhatikan dan menyesuaikan gaya kepemimpinan berdasarkan kebutuhan unik setiap anggota tim.

Dalam praktiknya, seorang pemimpin perlu mengenali karakteristik anggota timnya yang terbagi dalam empat tipe, yaitu mau dan mampu, mau tapi tidak mampu, mampu tapi tidak mau, serta tidak mau dan tidak mampu. Pemimpin juga perlu memprioritaskan tugas berdasarkan matriks penting dan mendesak. Untuk mengembangkan diri sebagai pemimpin, diperlukan personal development plan yang mencakup identifikasi kelebihan dan kelemahan, nilai-nilai hidup, komitmen mengatasi kelemahan, serta legacy atau warisan yang ingin ditinggalkan untuk tim dan organisasi. Pada akhirnya, kepemimpinan bukan tentang menunggu momen yang sempurna, tetapi tentang mengambil momen tersebut dan menjadikannya sempurna sambil menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, berbuat lebih, dan menjadi lebih baik.

Dengan diadakannya HMTK ROOMS yang bertemakan “Unlock Your Leadership: Tentukan Arah, Wujudkan Langkah”, diharapkan para mahasiswa baru dapat memahami pentingnya peran kepemimpinan dalam kehidupan akademik maupun organisasi. Ke depannya, diharapkan para peserta mampu menerapkan nilai-nilai kepemimpinan yang telah diperoleh, berani menentukan arah tujuan pribadi maupun kelompok, serta mampu mewujudkan langkah-langkah konkret untuk membawa perubahan positif di lingkungan kampus maupun di masyarakat.

Share:

Postingan Populer

Arsip Blog