[PRESS RELEASE] ARGENTA Edisi 1

 Ketidakstabilan Harga BBM

ARGENTA (Argumen Teknik Kimia) edisi pertama ini mengambil tema ‘Ketidakstabilan Harga BBM’ yang dilakukan melalui wawancara kepada Mahasiswa Teknik Kimia UNS angkatan 2019, 2020, 2021, dan 2022. Angkatan 2019 diwakili oleh Maulana Al Ghifari, 2020 diwakili oleh Harya Muhammad Wijaya, 2021 diwakili oleh Kevin Christian, dan 2022 diwakili oleh Anggun Triastuti Handayani. Dalam ARGENTA kali ini, para responden menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan dengan pendapat yang beragam dan menarik untuk disimak. Berikut ulasan mengenai hasil wawancara yang telah dilakukan. 

Membahas mengenai kenaikan harga BBM dan pengaruhnya, Maulana Al Ghifari berpendapat bahwa kenaikan harga BBM yang signifikan diakibatkan oleh ketidakstabilan politik negara-negara penguasa, seperti Amerika beserta sekutunya yang melakukan embargo (pelarangan ekspor) terhadap Rusia. Hal ini menyebabkan permintaan akan minyak bumi semakin meningkat dan tentu juga akan mempengaruhi harga minyak dunia. Berbicara mengenai pengaruhnya, semua narasumber berpendapat bahwa kenaikan BBM sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Anggun menjelaskan bahwa dampak bagi masyarakat adalah inflasi, harga pangan dan angkutan umum akan naik, dan penurunan daya beli. Kenaikan harga menyulitkan masyarakat karena pengeluarannya bertambah. Harga barang juga naik karena transportasi memerlukan BBM.

Menurut Harya, pemerintah menaikkan harga BBM dikarenakan subsidinya dikurangi. Subsidi BBM itu secara langsung merugikan buat keuangan negara meskipun secara tidak langsung menguntungkan negara. Pandemi juga memberi efek pada Indonesia, seperti pendapatan negara turun karena ekonomi terhambat, pengeluaran naik karena untuk kebutuhan vaksin, alat kesehatan, dan pemulihan ekonomi. Selain pengeluaran, negara juga mengalokasikan dana untuk dana darurat. Pemerintah bisa mengurangi subsidi yang lain dan membiarkan BBM, tetapi di perhitungannya pemerintah mengurangi subsidi BBM itu yang terbaik karena pengguna BBM subsidi lebih banyak pengguna yang non-target. Jadi ini merupakan pilihan yang merugikan untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

Nah, agar meminimalisir kebocoran atau penyelewengan penyaluran BBM, Kevin berpendapat bahwa cara yang dilakukan pemerintah sudah brilliant yaitu membuat aplikasi My Pertamina. Cukup dengan memaksimalkan fiturnya, keamanan data dan keamanan saat digunakan di SPBU. Menurut Harya, cara ini sudah bagus meskipun praktiknya kurang pas. Di SPBU jangan bermain ponsel. Masyarakat bisa diedukasi mengenai kendaraan apa yang boleh pakai BBM subsidi dan mana yang tidak boleh. Ghifari juga berpendapat bahwa pemerintah juga harus membuat aturan ataupun sistem yang jelas dalam upaya mencegah penimbunan dan penyelewengan BBM yang tidak tepat sasaran. Selain itu, integritas dari pelaku atau pelaksana aturan itu juga sangat penting agar tidak ada lagi penyelewengan BBM yang dapat merugikan negara dan masyarakat.

Sebagai masyarakat terkhusus anak muda, kita harus ikut serta dalam mengatasi ketidakstabilan harga BBM. Anggun berpendapat bahwa dalam skala kecil bisa dimulai dari memakai kendaraan umum, bersepeda, dan berjalan kaki. Selain itu, untuk dampak lebih besar, kita bisa mengembangkan teknologi yang tidak bergantung pada BBM untuk beroperasi. Indonesia perlu mendukung produksi teknologi seperti ini agar kebutuhan untuk BBM negeri ini menurun, sehingga ketidakstabilan harga BBM tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Pendapat dari Kevin dan Ghifari adalah lebih membatasi penggunaan BBM dan bisa beralih ke bahan bakar alternatif seperti listrik, karena sudah banyak kendaraan yang menggunakan tenaga listrik, lebih murah dan efisien. Ghifari juga menambahkan sebagai anak muda seperti kita bisa ikut menyuarakan aspirasi masyarakat kepada pemerintah terkait kebijakan kenaikan BBM. Kita juga  bisa membuat terobosan-terobosan baru, seperti membuat ataupun menggunakan alat yang hemat energi dan menggunakan energi alternatif. Di sisi lain, Harya menghimbau kepada masyarakat untuk membayar pajak tepat waktu.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Postingan Populer

Arsip Blog