Gas Alam Menjelma Cairan: Proses Pembuatan LNG yang Bikin Melongo
LNG (Liquefied Natural Gas) adalah gas alam yang dicairkan dengan cara didinginkan hingga suhu -162°C pada tekanan atmosfer. Proses pencairan ini bertujuan untuk mengurangi volume gas hingga 600 kali lipat, sehingga lebih mudah disimpan dan diangkut. LNG umumnya terdiri dari metana (CH₄) sebagai komponen utama, dengan sedikit campuran etana, propana, dan butana. LNG digunakan sebagai sumber energi bersih yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar minyak dan batu bara, serta lebih aman dalam transportasi dibandingkan gas alam bertekanan tinggi karena tidak mudah terbakar dalam bentuk cair.
Diagram alir proses pembuatan LNG
a. PLANT 1 (CO2 removal unit)
b. PLANT 2 (Dehydration and Mercury removal unit)
Setelah CO₂ dihilangkan, gas alam masih mengandung air dan merkuri yang harus dihilangkan sebelum proses pencairan. Air harus dihilangkan karena dapat membeku pada suhu 0°C (1 atm) dan berisiko menyumbat pipa, terutama karena proses pencairan LNG membutuhkan suhu di bawah -150°C. Proses dehidrasi dilakukan dengan molecular sieve, bahan penyerap khusus yang menyerupai silica gel.
Proses kedua pada plant ini adalah pembersihan merkuri. Merkuri yang terdapat dalam gas alam dapat merusak pipa aluminium dalam proses berikutnya. Oleh karena itu, gas dialirkan melalui filter berisi Sulphur Impregnated Activated Carbon (SIAC) yang mampu menyerap merkuri sebelum gas melanjutkan ke tahap pemisahan fraksi. Pada proses ini, merkuri (Hg) bereaksi dengan sulfur (S) yang terdapat pada SIAC membentuk merkuri sulfida (HgS). Reaksi kimia yang terjadi adalah:
c. PLANT 3 (Fractionation)
Pada Plant 3, gas alam dipisahkan berdasarkan komponen penyusunnya menggunakan proses distilasi bertingkat yang memanfaatkan perbedaan titik didih. Proses ini dilakukan dalam empat menara distilasi utama:
1. Scrub Column (Demethanizer) → Memisahkan metana dari hidrokarbon lainnya.
2. Deethanizer → Memisahkan etana dari hidrokarbon lainnya.
3. Depropanizer → Memisahkan propana dari hidrokarbon lainnya.
4. Debutanizer → Memisahkan butana dari pentana+.
Setelah proses ini, metana dialirkan ke Main Heat Exchanger (MHE) di Plant 5 untuk didinginkan dan dicairkan menjadi LNG. Etana dan sebagian propana digunakan sebagai pendingin dalam proses pencairan gas alam di Plant 4. Propana dan butana diproses lebih lanjut menjadi LPG, sementara pentana+ dijadikan kondensat yang dikirim kembali ke sumur di upstream untuk diolah menjadi bensin atau bahan bakar hidrokarbon berat lainnya.
d. PLANT 4 (Refrigeration System)
e. PLANT 5 (Liquefaction)
Perbedaan LNG dengan LPG
Aspek | LNG | LPG |
---|---|---|
Komposisi | Utamanya metana (CH4) | Propana dan butana |
Suhu penyimpanan | -162°C | Suhu ruangan denga tekanan tinggi |
Tekanan penyimpanan | Tekanan rendah | Tekanan tinggi |
Sumber | Gas alam yang dimurnikan | Produk sampingan kilang minyak |
Penggunaan | Digunakan untuk pembangkit listrik, industri, dan transportasi | Umumnya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga, kendaraan, dan industri |
Keamanan | Tidak mudah meledak di udara karena cepat menguap dan lebih ringan dari udara | Lebih mudah terbakar dan meledak dalam kondisi tertentu |
Kilang yang memproduksi LNG di Indonesia
Indonesia memiliki beberapa kilang LNG yang berperan penting dalam industri gas alam cair, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor. Beberapa perusahaan di Indonesia yang memproduksi LNG, di antaranya:
Sebagai sumber energi yang fleksibel dan efisien, LNG memiliki berbagai manfaat bagi industri dan perekonomian. LNG tidak hanya digunakan sebagai bahan bakar, tetapi juga diperdagangkan secara global. LNG menawarkan berbagai manfaat sebagai sumber energi, di antaranya:
LNG adalah komoditas energi yang dapat diperdagangkan di pasar internasional, dengan Indonesia mengekspornya ke Jepang, Korea Selatan, China, dan negara lainnya melalui kontrak jangka panjang maupun pasar spot. Pemanfaatan LNG di dalam negeri masih terbatas karena kurangnya sosialisasi mengenai manfaatnya sebagai sumber energi. Agar LNG dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar, diperlukan pembangunan infrastruktur yang memadai, termasuk moda transportasi, fasilitas penyimpanan, dan teknologi converter kit untuk memungkinkan penggunaannya pada mesin diesel. Berdasarkan analisis penghematan biaya (cost saving analysis), penggunaan sistem dual fuel (Diesel-LNG) pada mesin diesel dapat menghasilkan penghematan sebesar 20-25% dibandingkan dengan penggunaan solar murni.
Referensi :
Santoso, N. B. 2014. Pemanfaatan LNG sebagai sumber energi di Indonesia. Jurnal Rekayasa Proses, 8(1), pp.33-39.
https://pgnlng.co.id/berita/wawasan/apa-itu-lng dikutip pada Sabtu, 22 Maret 2025 pukul 21.15 WIB.
https://www.candraawiguna.id/2012/12/proses-umum-pembuatan-lng-di-pt-badak.html dikutip pada Minggu, 23 Maret 2025 pukul 09.30 WIB.
https://www.alvindocs.com/blog/perbedaan-mendasar-antara-lng-liquid-natural gas-dan-lpg-liquefied-petroleum-gas dikutip pada Minggu, 23 Maret 2025 pukul 10.23 WIB.
https://databoks.katadata.co.id/energi/statistik/62adf21b505d20a/ini-daftar perusahaan-gas-terbesar-di-indonesia-pada-2021 dikutip pada Minggu, 23 Maret 2025 pukul 10.40 WIB.
https://www.academia.edu/download/95413420/4258.pdf dikutip pada Sabtu, 22 Maret 2025 pukul 21.53 WIB.
https://pgnlng.co.id/berita/wawasan/apa-itu-lng dikutip pada Sabtu, 22 Maret 2025 pukul 21.15 WIB.
https://www.candraawiguna.id/2012/12/proses-umum-pembuatan-lng-di-pt-badak.html dikutip pada Minggu, 23 Maret 2025 pukul 09.30 WIB.
https://www.alvindocs.com/blog/perbedaan-mendasar-antara-lng-liquid-natural gas-dan-lpg-liquefied-petroleum-gas dikutip pada Minggu, 23 Maret 2025 pukul 10.23 WIB.
https://databoks.katadata.co.id/energi/statistik/62adf21b505d20a/ini-daftar perusahaan-gas-terbesar-di-indonesia-pada-2021 dikutip pada Minggu, 23 Maret 2025 pukul 10.40 WIB.
https://www.academia.edu/download/95413420/4258.pdf dikutip pada Sabtu, 22 Maret 2025 pukul 21.53 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.