[PRESS RELEASE] ARTIKEL KULIAH UMUM 2

 BKK PII Goes to Campus: 

Etika Profesi Insinyur Kimia Menghadapi Globalisasi

BKK PII adalah Badan Kejuruan Kimia - Persatuan Insinyur Indonesia, merupakan wadah berhimpunnya Insinyur Kimia Indonesia. BKK PII merupakan organisasi profesi yang berperan sebagai penghubung antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri untuk mendukung pengembangan keinsinyuran kimia di Indonesia. Peranya mencakup menjaga etika profesi, menjamin mutu jasa keinsinyuran, mendorong pengembangan teknologi dan SDM, memperkuat kerjasama kelembagaan, serta mendukung pendidikan di bidang keinsinyuran kimia. Badan ini didirikan pada tanggal 23 Mei 1980 oleh Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo.

Pada hari Kamis, 20 Februari 2025 , BKK PII mengadakan event “BKK PII Goes to School” yang berkolaborasi dengan HMTK FT UNS membawa tema “Etika Profesi Insinyur Kimia Menghadapi Globalisasi” dibawakan oleh pembicara hebat Ir. Arief Koeswanto. Acara Ini dihadiri oleh 86 peserta yang diselenggarakan di Ruang Sidang Utama Gedung 3 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

Susunan acara kuliah tamu pada kali ini yaitu pembukaan oleh Moderator (Aditya Nugraha, mahasiswa S-1 Teknik Kimia angkatan 2023), sambutan dari Kepala Program Studi (Dr. Ir. Joko Waluyo, S.T.,M.T.), penyampaian materi yang disampaikan oleh pembicara (Ir. Arief Koeswanto), sesi tanya jawab, sesi dokumentasi, lalu diakhiri dengan penutup.

Materi yang disampaikan oleh pembicara yaitu tentang sejarah berdirinya PPI (Persatuan Insinyur Indonesia), serta menjelaskan bahwa banyak Sarjana Teknik di Indonesia namun masih sedikit Insinyur. Sehingga diperlukan lebih banyak pelatihan insinyur profesi. Pembicara juga menjelaskan visi dan misi dari organisasi BKK PII. PII memiliki tiga motto utama yaitu sebagai mitra pemerintah, fasilitator dan katalisator, serta bangga menjadi Insinyur Kimia negeri kepulauan. Selanjutnya menjelaskan tentang value menjadi anggota BKK PII yaitu Competence, Collaboration, dan Care. Anggota PII yang aktif sebanyak 23,525 dengan insinyur profesional aktif sebanyak 14,186 dan BKKPII sebanyak 1,584 anggota aktif beserta 726 insinyur profesional. Lalu dijelaskan juga prosedur untuk pendaftaran anggota baru PII, seperti menyiapkan beberapa dokumen KK, KTP, dll.

Terdapat tiga jenjang profesi insinyur yang disampaikan oleh pembicara, yaitu:

    1. Insinyur IPP ( Insinyur Profesional Pratama : Junior Professional Engineer),
    2. Insinyur IPM ( Insinyur Profesional Madya : Senior Professional Engineer),
    3. Insinyur IPU ( Insinyur Profesional Utama : Fellow Professional Engineer).

Pembicara menerangkan tentang Kode Etik Insinyur Indonesia yang dimana setiap insinyur perlu sertifikasi yang bisa dipertanggung jawabkan ke customer nantinya, dan juga punya sense of belonging ( rasa untuk memiliki) , serta dari sisi profesi bisa menjaga sisi profesionalitasnya. Dalam menghadapi era globalisasi, dijelaskan juga ilmu-ilmu dasar yang perlu ditekankan yaitu Teknik Biologi dan Bioproses, produk yang dibutuhkan pada era globalisasi ini dari ilmu teknobiologi adalah obat biotech dan vaksin. Lalu penjelasan tentang life cycle solution keteknik kimiaan untuk mempelajari PFD ( Process Flow Diagram) P&ID( Piping & Instrumentation Diagram) multidisiplin, belajar kontrol, mekanika, dan termodinamika.

Peran teknik kimia dari hulu ke hilir banyak, seperti dalam hilirisasi peran teknik kimia banyak dibutuhkan. Selanjutnya topik tentang green chemistry yaitu kepedulian terhadap lingkungan, mengoptimalkan bahan baku agar lingkungan nyaman. Salah satu contoh tentang green chemistry yang disebutkan pembicara adalah di negara Tiongkok ketika polusi udara tinggi, seluruh pabrik disana berhenti beroperasi untuk mengurangi polusi yang ditimbulkan. Produk green chemistry yang disebutkan pembicara yaitu SAF (Sustainable Aviation Fuel) sebuah bahan bakar alternatif yang terbuat dari bahan baku non-minyak bumi yang digunakan oleh transportasi udara. Prinsip dari green chemistry adalah semua bahan baku teroptimalkan. Nilai-nilai dasar untuk survive di globalisasi adalah tanggung jawab, respect, jujur, dan wajar (menjaga konsistensi).

Dengan berlangsungnya acara ini diharapkan mahasiswa dapat memahami bagaimana etika dari profesi insinyur dan peran teknik kimia dalam menghadapi globalisasi yang terjadi.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Postingan Populer

Arsip Blog