ILMU KIMIA
Walaupun
dinamakan gas, tetapi gas air mata merupakan senyawa aerosol berupa serbuk
halus (padat). Aerosol merupakan zat padat yang terdispersi dalam gas. Senyawa
kimia yang terdapat dalam gas air mata adalah
2-Chlorobenzalmalononitrile atau disingkat CS.
Rumus :
C10H5ClN2
Kepadatan : 1,04 g/cm³
Titik lebur : 93°C
Massa molar : 188,6 g/mol
Titik didih : 310°C
Senyawa ini bersifat asam dan
digolongkan dalam lachrymatory agent yang merangsang keluarnya air mata. Serbuk gas air mata
biasanya dikemas dalam kaleng bertekanan tinggi yang dapat ditembakan ke
kerumunan masa. Saat kaleng kemasan meledak, serbuk akan menyebar di udara
menimbulkan semacam ‘kabut’. Hal ini lah yang menyebabkan senyawa ini disebut
gas walaupun berupa serbuk. Dosis 2-Chlorobenzalmalononitrile sebesar 4mg/m²
sudah cukup untuk membubarkan masa. Senyawa ini mampu berubah menjadi mematikan
apabila dosisnya lebih dari 25mg/m².
SEJARAH
Pada tahun 1920, gas air mata pertama
diciptakan berupa senyawa Chloroacetophenone ( CN ). Namun penggunaanya dinilai
kurang efektif. Tahun 1928, ilmuwan asal Amerika Serikat, Ben Corson dan Roger
Stoughton menemukan senyawa kimia yang memiliki efek jauh lebih kuat. Senyawa
ini adalah 2-Chlorobenzalmalononitrile atau disingkat CS untuk mengenang kedua
penemunya (Corson dan Stoughton). Senyawa ini lah yang masih digunakan sampai
saat ini.
Penggunaan
gas air mata tanpa pandang bulu dinilai dapat merugikan kedua belah pihak. Hal
ini disampaikan Kelsey Davenport
Direktur kebijakan nonproliferasi di Arms Control Association di Washington.
Oleh karena itu pada tahun 1993 penggunaan gas ini dilarang dalam perang. Namun
penggunaannya masih diizinkan hanya untuk mengontrol masa.
DAMPAK DAN
CARA MENGATASI
Efek yang dirasakan :
Di kulit : rasa terbakar.
Di mata : rasa perih, keluar air mata.
Di saluran pernafasan : hidung berair, batuk, rasa tercekik.
Di saluran pencernaan: rasa terbakar
yang parah di tenggorokan, keluar lendir dari tenggorokan,
muntah
Jika serbuk tersebut masuk hingga ke
paru-paru: menyebabkan nafas pendek-pendek, sesak nafas, rasa seperti terbakar
di paru-paru.
Cara penanganan :
lachrymatory agent ini bersifat asam
maka efeknya dapat diminimalisir dan dihilangkan dengan menggunakan anti-asam seperti odol
– Di mata: bilas dengan
air
– Di tenggorokan: berkumur
dengan air beberapa kali hingga rasa serbuk hilang.
– Mual / muntah: minum
obat diare dari jenis adsorben, untuk menyerap racun tsb. Misal: Entrostop, New
Diatabs
– Di saluran pernafasan: pemberian
oksigen dengan oksigen kaleng (Oxycan) akan sangat membantu “membilas” dan
“mengencerkan” kadar serbuk di dalam paru-paru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.