[PRESS RELEASE] HMTK ROOMS 2025

HMTK FT UNS kembali melaksanakan HMTK ROOMS, salah satu progam kerja dari bidang POSDM, pada hari Minggu, 5 Oktober 2025. Acara ini menyusung tema ‘‘Unlock Your Leadership: Tentukan Arah, Wujudkan Langkah’’ yang dibawakan oleh Ahmad Nur Hidayat, selaku pembicara.

HMTK ROOMS 2025

UNLOCK YOUR LEADERSHIP: TENTUKAN ARAH, WUJUDKAN LANGKAH



HMTK FT UNS kembali melaksanakan HMTK ROOMS, salah satu progam kerja dari bidang POSDM, pada hari Minggu, 5 Oktober 2025. Acara ini menyusung tema ‘‘Unlock Your Leadership: Tentukan Arah, Wujudkan Langkah’’ yang dibawakan oleh Ahmad Nur Hidayat, selaku pembicara.

Kepemimpinan didefinisikan sebagai sebuah proses mempengaruhi dan membuat orang lain memahami apa yang harus diselesaikan serta bagaimana cara melakukannya, sekaligus memfasilitasi usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks organisasi, terdapat lima gaya kepemimpinan utama yang dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi tim. Pertama, gaya kepemimpinan otokratik bercirikan pemimpin yang mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan bawahan, cocok digunakan saat situasi darurat yang membutuhkan keputusan cepat. Gaya paternalistik menampilkan pemimpin yang berperan seperti ‘‘bapak’’ yang penuh perhatian dan protektif, ideal untuk tim yang masih baru dan membutuhkan arahan. Gaya kharismatik mengandalkan pengaruh kuat dari wibawa dan pesona pribadi pemimpin untuk membangkitkan semangat dan motivasi tim. Sementara itu, gaya laissez-faire memberikan kebebasan penuh kepada anggota tanpa banyak kontrol, efektif ketika anggota tim sudah ahli dan mandiri. Terakhir, gaya demokratik melibatkan anggota dalam diskusi dan pengambilan keputusan untuk membangun partisipasi serta rasa memiliki bersama.

Menjadi pemimpin yang efektif, seseorang perlu menguasai tiga aspek kepemimpinan utama. Pertama adalah self-leadership, yaitu kemampuan mengenal diri sendiri melalui self-awareness dan mengelola diri melalui self-management untuk mencapai tujuan hidup. Kedua adalah functional leadership yang berfokus pada bagaimana pemimpin berfungsi secara efektif dalam organisasi dengan mengoptimalkan sumber daya, mengelola proses, dan memastikan tujuan tercapai melalui komunikasi efektif dan kolaboratif. Ketiga adalah transformational leadership, gaya kepemimpinan yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan mempengaruhi pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi demi kepentingan bersama. Transformational leadership memiliki empat dimensi penting yang diadaptasi dari filosofi Ki Hajar Dewantara ‘‘Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayan’’. Dimensi pertama adalah idealized influence atau karisma, di mana pemimpin menjadi teladan dengan menunjukkan integritas dan nilai moral tinggi. Dimensi kedua adalah inspirational motivation, yaitu kemampuan mengkomunikasikan visi yang jelas dan inspiratif kepada tim. Dimensi ketiga adalah intellectual stimulation yang menciptakan lingkungan kerja yang mendorong pemikiran kritis dan solusi kreatif. Adapula dimensi individual consideration, di mana pemimpin memperhatikan dan menyesuaikan gaya kepemimpinan berdasarkan kebutuhan unik setiap anggota tim.

Dalam praktiknya, seorang pemimpin perlu mengenali karakteristik anggota timnya yang terbagi dalam empat tipe, yaitu mau dan mampu, mau tapi tidak mampu, mampu tapi tidak mau, serta tidak mau dan tidak mampu. Pemimpin juga perlu memprioritaskan tugas berdasarkan matriks penting dan mendesak. Untuk mengembangkan diri sebagai pemimpin, diperlukan personal development plan yang mencakup identifikasi kelebihan dan kelemahan, nilai-nilai hidup, komitmen mengatasi kelemahan, serta legacy atau warisan yang ingin ditinggalkan untuk tim dan organisasi. Pada akhirnya, kepemimpinan bukan tentang menunggu momen yang sempurna, tetapi tentang mengambil momen tersebut dan menjadikannya sempurna sambil menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, berbuat lebih, dan menjadi lebih baik.

Dengan diadakannya HMTK ROOMS yang bertemakan “Unlock Your Leadership: Tentukan Arah, Wujudkan Langkah”, diharapkan para mahasiswa baru dapat memahami pentingnya peran kepemimpinan dalam kehidupan akademik maupun organisasi. Ke depannya, diharapkan para peserta mampu menerapkan nilai-nilai kepemimpinan yang telah diperoleh, berani menentukan arah tujuan pribadi maupun kelompok, serta mampu mewujudkan langkah-langkah konkret untuk membawa perubahan positif di lingkungan kampus maupun di masyarakat.

Share:

[BUTENA 8] CAHAYA BIRU REAKTOR NUKLIR: Misteri di Balik Pancaran Radiasi Cherenkov

Bila membahas hal-hal tentang Teknik Kimia, pastilah tak jauh dari pembahasan reaktor. Salah satunya adalah reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah sistem yang dirancang untuk mengekstrak energi nuklir yang diperoleh melalui proses fisi nuklir, yaitu pembelahan inti atom berat (seperti uranium-235 atau plutonium-239) menjadi inti-inti yang lebih ringan disertai pelepasan energi besar, neutron, dan partikel bermuatan. Reaktor nuklir menggunakan bahan bakar seperti uranium-235 (U-235) yang ketika menyerap neutron akan membelah menjadi fragmen fisi dan memancarkan beberapa neutron baru. Reaksi berantai ini menghasilkan energi dalam bentuk panas sekaligus partikel bermuatan berenergi tinggi sebagai sumber energi utama di pembangkit listrik tenaga nuklir.

CAHAYA BIRU REAKTOR NUKLIR: Misteri di Balik Pancaran Radiasi Cherenkov

Bila membahas hal-hal tentang Teknik Kimia, pastilah tak jauh dari pembahasan reaktor. Salah satunya adalah reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah sistem yang dirancang untuk mengekstrak energi nuklir yang diperoleh melalui proses fisi nuklir, yaitu pembelahan inti atom berat (seperti uranium-235 atau plutonium-239) menjadi inti-inti yang lebih ringan disertai pelepasan energi besar, neutron, dan partikel bermuatan. Reaktor nuklir menggunakan bahan bakar seperti uranium-235 (U-235) yang ketika menyerap neutron akan membelah menjadi fragmen fisi dan memancarkan beberapa neutron baru. Reaksi berantai ini menghasilkan energi dalam bentuk panas sekaligus partikel bermuatan berenergi tinggi sebagai sumber energi utama di pembangkit listrik tenaga nuklir.

Reaksi fisi nuklir U-235 adalah:

¹n + ²³⁵U → ¹⁴¹Ba + ⁹²Kr + 3¹n + energi 

Keterangan:

¹n: Menandakan satu neutron yang menumbuk inti U-235.

²³⁵U: Menandakan inti uranium-235.

¹⁴¹Ba: Menandakan inti barium-141, salah satu produk fisi.

⁹²Kr: Menandakan inti kripton-92, salah satu produk fisi.

3¹n: Menandakan tiga neutron yang dilepaskan.

Energi: Menandakan energi yang dilepaskan dalam bentuk panas dan radiasi gamma.

Dari reaksi di atas dapat ditarik kesimpulan, uranium-235 yang menyerap sebuah neutron akan membelah menjadi Barium-141 dan Kripton-92. Dilepaskan pula sekitar 3 neutron baru (yang bisa melanjutkan reaksi berantai) serta energi dalam jumlah besar.

Untuk mendinginkan dan memperlambat neutron setelah fisi, reaktor biasanya menggunakan air murni (demineralisasi) yang juga berfungsi sebagai moderator. Air pendingin dialirkan melalui inti reaktor, tempat batang bahan bakar berada, untuk menyerap panas yang dihasilkan dari fisi nuklir. Panas yang terserap air pendingin ini kemudian ditransfer ke sirkuit sekunder untuk menghasilkan uap, yang akan memutar turbin dan menghasilkan listrik. Air murni ini juga berperan sebagai perisai radiasi yang mengurangi paparan bagi pekerja, sekaligus menjaga bahan bakar tetap stabil. Itulah sebabnya batang bahan bakar, baik yang masih aktif maupun yang sudah digunakan, disimpan di kolam air yang dalam.

Nah, di dalam kolam reaktor ini, sering terlihat cahaya biru terang. Mengapa hal ini terjadi? Cahaya biru ini bukan berasal dari pijaran bahan bakar, melainkan dari fenomena radiasi Čerenkov. Radiasi Čerenkov ialah suatu fenomena optik ketika partikel bermuatan hasil fisi (biasanya elektron) bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya di dalam medium bening seperti air. Keadaan ini serupa dengan gelombang kejut suara (sonic boom) pada pesawat supersonik, hanya saja terjadi dalam bentuk cahaya. Tapi mungkin muncul pertanyaan baru di pikiranmu, bagaimana mungkin partikel dapat bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya?

Saat bergerak melalui air, cahaya melambat hingga 75% dari kecepatan normalnya. Ini memungkinkan partikel yang dipancarkan dari bahan bakar nuklir dapat bergerak lebih cepat dari cahaya dalam air. Saat partikel bermuatan ini mengganggu molekul air di jalurnya, partikel cahaya, atau yang dikenal sebagai foton, dilepaskan. Foton adalah jenis radiasi elektromagnetik yang bergerak dalam gelombang. Bentuk gelombang ini ditentukan oleh tinggi dan jarak antar gelombangnya. Partikel-partikel foton ini menciptakan "gelombang kejut" cahaya biru atau ungu yang terlihat.

Mengapa warnanya biru? Foton yang dihasilkan dari radiasi Čerenkov ini memiliki frekuensi tinggi dan panjang gelombang pendek. Ini tampak oleh mata manusia sebagai biru atau ungu pada spektrum elektromagnetik. Karena radiasi lebih kuat pada panjang gelombang pendek, maka cahaya yang terlihat dominan adalah warna biru. Fenomena ini menjadi tanda visual khas dari reaktor nuklir yang sedang beroperasi.




Sumber:

Jelley, J. V. (1958). Čerenkov Radiation and Its Applications. Pergamon Press.

Krane, K. S. (1988). Introductory Nuclear Physics. John Wiley & Sons.

International Atomic Energy Agency (IAEA). Cherenkov Radiation in Nuclear Reactors.

Nero, A. V. J., & California Univ., Berkeley (USA).(1976). Guidebook to nuclear reactors. Lawrence Berkeley Lab.

Share:

Postingan Populer

Arsip Blog