[PRESS RELEASE] SOFTWARE TRAINING SESSION 2

SOFTWARE TRAINING SESSION (STS) 2: ASPEN HYSYS

2025

Kegiatan Software Training Session (STS) Kedua: Aspen Hysys yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) telah sukses digelar. Acara ini dilaksanakan pada Sabtu, 20 September 2025, mulai pukul 09.00 hingga 11.30 WIB yang bertempat di Ruang 1313-1314, Gedung I, FT UNS. Kegiatan dimulai dengan pembukaan yang dibawakan oleh moderator, Rindasya Saraswati Hapsari, Mahasiswa S-1 Teknik Kimia angkatan 2023, dilanjutkan dengan penayangan video safety induction , dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian, memasuki inti yaitu pelatihan software Aspen Hysys yang dipaparkan oleh Novesa Nurgirisia, S.T., M.T. dan diakhiri dengan penyerahan sertifikat pembicara, dokumentasi, dan penutup.

Pada era industri 4.0, penguasaan perangkat lunak simulasi proses menjadi keharusan bagi para insinyur, terutama di bidang petrokimia, minyak dan gas, serta pupuk. Salah satu perangkat lunak yang paling diandalkan adalah Aspen Hysys . Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk pengaplikasian dasar termodinamika, tetapi juga berperan penting dalam perancangan berbagai alat industri, seperti heat exchanger , reaktor , dan menara distilasi. Aspen Hysys secara khusus menekankan pada simulasi proses yang melibatkan fase cair dan gas.

Tahap awal dalam penggunaan Aspen Hysys ialah membuat kasus baru ( create new case ). Pengguna kemudian akan diarahkan untuk memilih komponen-komponen senyawa yang akan disimulasikan dari pustaka ( library ) yang tersedia, contohnya adalah H 2 O. Setelah itu, pemilihan fluid package dilakukan dengan bantuan Methods Assistant guna memastikan paket fluida yang dipilih sesuai dengan karakteristik proses. Untuk perhitungan dasar, Peng-Robinson sering kali menjadi opsi utama. Setelah semua parameter teridentifikasi, lembar kerja digunakan sebagai media untuk simulasi. Berbagai menu dan bilah alat ( basic tools ) menyediakan beragam opsi untuk menambahkan unit operasi seperti mixer, separator , dan reaktor .

Dalam lembar kerja, terdapat dua jenis aliran utama yaitu aliran material (berwarna biru) dan aliran energi (berwarna merah). Aliran material yang belum diisi datanya akan ditandai dengan warna biru muda. Untuk memulai simulasi, pengguna wajib mengisikan data-data seperti laju alir, tekanan, dan suhu pada kolom condition, serta fraksi dan jenis bahan pada kolom composition . Setiap data yang dimasukkan harus memperhatikan satuan yang digunakan, seperti derajat Celsius atau Kelvin. Status pada aliran dan unit operasi ditandai dengan warna yang mempermudah identifikasi, seperti hijau untuk kondisi normal, kuning untuk peringatan, merah untuk kesalahan, dan hitam untuk objek yang tidak aktif. Perubahan warna pada bilah status menjadi hijau menandakan perhitungan berjalan dengan baik, sementara warna kuning dan merah mengindikasikan adanya kondisi yang perlu diperhatikan atau kesalahan yang harus diperbaiki.

Sebagai contoh, simulasi pompa dapat dilakukan dengan menginput laju alir, suhu, tekanan, dan komposisi. Jika terjadi kesalahan, status akan berubah menjadi merah. Pengguna dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan membaca keterangan yang tertera pada rambu-rambu berwarna kuning yang tersedia di bagian status simulasi. Opsi " on hold " memungkinkan perhitungan ditunda, sementara " active " mengizinkan perhitungan untuk dilanjutkan. Apabila ada komponen yang tidak tersedia dalam pustaka, pengguna dapat menambahkannya melalui fitur hypothetical component .

Kegiatan pelatihan Software Training Session (STS) Kedua: Aspen Hysys ini sangatlah krusial dalam membekali para peserta agar dapat berkompetensi di industri saat ini. Penguasaan simulasi proses bukan lagi sekadar pengetahuan teoretis, melainkan sebuah keterampilan fundamental yang esensial bagi para insinyur, khususnya di bidang petrokimia dan energi. Harapannya, ilmu dan keahlian yang diperoleh dari pelatihan ini dapat menjadi bekal berharga bagi para peserta dalam meniti karier di bidang yang lebih profesional.


Share:

[BUTENA 7] Net-Zero Ethane Cracker: Inovasi Ramah Lingkungan dalam Produksi Etilena

BUTENA 7

Net-Zero Ethane Cracker: Inovasi Ramah Lingkungan dalam Produksi Etilena



Etilena (H₂C=CH₂) merupakan salah satu bahan kimia terpenting di dunia karena menjadi bahan baku utama untuk berbagai produk turunan seperti polietilena, polipropilena, serat sintetis, botol plastik, film, dan bahan kimia lainnya. Namun, proses produksi etilena dengan metode steam cracking konvensional membutuhkan energi dalam jumlah sangat besar dan menghasilkan emisi karbon dioksida (CO₂). Hal ini menjadikan industri etilena sebagai salah satu penyumbang besar emisi gas rumah kaca dari sektor kimia global. Oleh karena itu, inovasi dalam teknologi cracker yang lebih efisien dan ramah lingkungan menjadi sangat penting.

Salah satu inovasi terbaru adalah net-zero ethane cracker yang dikembangkan oleh Lummus Technology. Teknologi ini dirancang untuk memproduksi etilena dalam skala besar dengan emisi karbon nol, melalui pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar utama, pemulihan energi panas buang, serta pengurangan konsumsi steam.

Proses produksi etilena dalam net-zero ethane cracker dimulai dengan etana (C₂H₆) sebagai bahan baku utama karena menghasilkan rendemen etilena paling tinggi dengan produk samping paling sedikit. Etana dipanaskan bersama steam pengencer dalam fired heater hingga suhu sangat tinggi (>800 °C) dengan waktu tinggal singkat (150–500 milidetik). Pada kondisi ini terjadi reaksi dehidrogenasi endotermik:

C2​H6C2​H4​+H2

Reaksi ini menghasilkan etilena (C₂H₄) dan hidrogen (H₂) sebagai produk utama. Selain itu, terdapat reaksi samping yang menghasilkan metana (CH₄), propilena (C₃H₆), butadiena (C₄H₆), dan hidrokarbon berat:

C2​H6CH4​+H2

2C2​H6C3​H6​+CH4​+H2

Berbeda dengan teknologi konvensional yang menggunakan fuel gas berbasis karbon sehingga menghasilkan emisi CO₂, net-zero ethane cracker menggunakan hidrogen murni hasil samping dari cracking sebagai bahan bakar heater. Dengan demikian, gas buang hanya mengandung uap air dan nitrogen tanpa emisi karbon dioksida.

Selanjutnya, panas dari gas buang tidak dibuang sia-sia, melainkan dimanfaatkan kembali melalui sistem pemulihan panas. Energi ini digunakan untuk memanaskan ulang umpan etana, menghasilkan steam tekanan tinggi (SHP steam) untuk turbin kompresor, serta memenuhi kebutuhan utilitas pabrik. Gas hasil cracking segera didinginkan dengan transfer line exchanger (TLE) untuk menghentikan reaksi lanjutan yang tidak diinginkan, lalu melalui secondary TLE sebelum memasuki tahap pemisahan kriogenik.

Pada tahap pemisahan, etilena murni (>99,9%) diperoleh, sementara hidrogen dipisahkan dan digunakan ulang sebagai bahan bakar heater. Produk samping seperti metana, propilena, butadiena, dan fraksi berat turut dimanfaatkan untuk keperluan industri lain. Dengan rangkaian ini, seluruh sistem dapat mencapai operasi bebas CO₂ (net-zero).



Gambar 1. Net-Zero Ethane Cracker Process



Inovasi utama dari net-zero ethane cracker terletak pada:

  1. Penggunaan hidrogen murni sebagai bahan bakar fired heater sehingga menggantikan fuel gas karbon dan menghilangkan emisi CO₂.

  2. Pemulihan panas buang, yang mengurangi kebutuhan produksi steam hingga 35–40% dan meningkatkan efisiensi energi.

  3. Air preheat, yaitu pemanasan udara pembakaran hingga >600 °C yang mampu menekan kebutuhan bahan bakar hingga 24%.

  4. Pengendalian emisi NOx dengan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR), yang dapat menurunkan emisi NOx hingga 60%.

  5. Keandalan sistem, karena hidrogen yang dihasilkan cukup untuk kebutuhan internal pabrik, dengan cadangan metana atau gas lain sebagai backup.

Dengan kapasitas produksi 1.800 kiloton etilena per tahun (KTA), teknologi ini dapat diterapkan pada skala industri besar tanpa perubahan signifikan pada unit utama selain sistem pemulihan hidrogen dan pengaturan ulang pemanfaatan panas.

Net-zero ethane cracker merupakan inovasi penting dalam upaya dekarbonisasi industri petrokimia. Teknologi ini mampu menghasilkan etilena dengan emisi CO₂ nol melalui pemanfaatan hidrogen murni sebagai bahan bakar, pemulihan energi panas buang, serta pengurangan konsumsi steam. Selain ramah lingkungan, sistem ini juga terbukti efisien, andal, dan ekonomis karena memanfaatkan teknologi yang sudah teruji.

Dengan demikian, net-zero ethane cracker tidak hanya menjadi solusi produksi etilena yang berkelanjutan, tetapi juga membuka peluang penerapan lebih luas pada cracker berbahan baku lain seperti LPG atau nafta. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu terobosan terbesar dalam transisi energi dan pengurangan emisi industri kimia global.



Share:

[PRESS RELEASE] Wisuda Prodi Periode Agustus 2025

Wisuda Prodi Periode Agustus HMTK FT UNS: Momentum Apresiasi dan Motivasi

Surakarta, 29 Agustus 2025 – Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret menggelar Wisuda Program Studi S-1 Teknik Kimia pada Jumat (29/8) di Ruang Sidang Utama Gedung 3 FT UNS. Acara berlangsung pukul 16.00–17.15 WIB dengan penuh khidmat.

Rangkaian acara diawali pembukaan oleh MC Vanny Indah Permatasari, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HMTK. Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Ketua Umum HMTK, Dimas Nabil Fii Sabilillah, serta Kepala Program Studi S-1 Teknik Kimia, Dr. Ir. Joko Waluyo, S.T., M.T. Dalam pesannya, Bapak Joko Waluyo menekankan bahwa wisuda bukan akhir perjalanan, melainkan awal untuk terus belajar dan berkembang. Beliau juga meyakinkan para wisudawan bahwa lulusan Teknik Kimia memiliki peluang kerja yang luas di berbagai bidang.

Pada periode Agustus ini, terdapat dua wisudawan yang diwisuda, yakni Pratama Vhaliha Shihabuddin, S.T. dan Samantha Yuliana Sanjaya, S.T.. Acara kemudian diisi dengan penyampaian kesan pesan dari perwakilan tiap angkatan, serta ditutup dengan kesan pesan dari perwakilan wisudawan.

     

Sebagai penutup, ditampilkan persembahan duet Sound of Chemica (SOC), kemudian dilanjutkan dengan sesi dokumentasi bersama.

Dengan terselenggaranya Wisuda Prodi Agustus 2025, HMTK UNS berharap acara ini dapat menjadi bentuk apresiasi sekaligus dorongan motivasi bagi para wisudawan untuk terus berkarya dan mewujudkan cita-cita di masa depan.


Share:

Postingan Populer

Arsip Blog