[PRESS RELEASE] Rapat Pleno Akhir

Rapat Pleno Akhir HMTK FT UNS 2025 merupakan kegiatan evaluasi akhir kepengurusan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia. Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan dan mengevaluasi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) seluruh pengurus HMTK dan BSO HMTK sebagai bentuk refleksi atas pelaksanaan program kerja selama satu periode. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Jumat, 28 November 2025 s.d. Sabtu, 29 November 2025 di Ruang Sidang Utama Gedung 3 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Pada pukul 18.00 WIB acara dibuka oleh MC, Elvia Fauziyah, kemudian dilanjutkan dengan registrasi peserta dan pemutaran materi pembuka seperti Safety Induction dan Indonesia Raya. Setelah pembukaan, kegiatan berlanjut ke sesi pemaparan LPJ yang disampaikan secara berurutan oleh Ketua HMTK periode 2025, Dimas Nabil Fii Sabilillah. Kemudian dilanjutkan pemaparan LPJ bidang PSP, Sekretaris, Humas, Bendahara, KWU, dan MEDINFO. Setelah bidang-bidang selesai, pemaparan dilanjutkan oleh BSO AIChE dan ECODAYS. Setiap pemaparan LPJ meliputi pendahuluan kepengurusan, susunan dan pembagian tugas, rangkuman program kerja beserta tujuan dan realisasinya, kendala serta tindak lanjut, kegiatan nonprogram, dan penutup.

Press Release Rapat Pleno Akhir

Rapat Pleno Akhir HMTK FT UNS 2025 merupakan kegiatan evaluasi akhir kepengurusan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia. Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan dan mengevaluasi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) seluruh pengurus HMTK dan BSO HMTK sebagai bentuk refleksi atas pelaksanaan program kerja selama satu periode.

Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Jumat, 28 November 2025 s.d. Sabtu, 29 November 2025 di Ruang Sidang Utama Gedung 3 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Pada pukul 18.00 WIB acara dibuka oleh MC, Elvia Fauziyah, kemudian dilanjutkan dengan registrasi peserta dan pemutaran materi pembuka seperti Safety Induction dan Indonesia Raya. Setelah pembukaan, kegiatan berlanjut ke sesi pemaparan LPJ yang disampaikan secara berurutan oleh Ketua HMTK periode 2025, Dimas Nabil Fii Sabilillah. Kemudian dilanjutkan pemaparan LPJ bidang PSP, Sekretaris, Humas, Bendahara, KWU, dan MEDINFO. Setelah bidang-bidang selesai, pemaparan dilanjutkan oleh BSO AIChE dan ECODAYS. Setiap pemaparan LPJ meliputi pendahuluan kepengurusan, susunan dan pembagian tugas, rangkuman program kerja beserta tujuan dan realisasinya, kendala serta tindak lanjut, kegiatan nonprogram, dan penutup.

Pemaparan LPJ pada hari pertama mencakup beberapa bidang dan BSO, kemudian dilanjutkan pada hari kedua dengan bidang yang tersisa yaitu Bidang PMB dan POSDM. Setelah seluruh LPJ selesai dipaparkan dan dibahas, kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi.

Kegiatan Rapat Pleno Akhir ini diharapkan dapat memberikan evaluasi yang komprehensif, memperjelas capaian program kerja selama satu periode, serta menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi acuan untuk peningkatan kinerja pada periode selanjutnya.


Share:

[PRESS RELEASE] KATALISATOR 2025

Kegiatan Katalisator merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan untuk mempererat kebersamaan, membangun karakter, serta meningkatkan kerja sama antar mahasiswa Teknik Kimia. Program ini dirancang agar peserta tidak hanya memperoleh pengalaman tidak terlupakan, tetapi juga mendapatkan manfaat berupa kedisiplinan, kekompakan, dan rasa memiliki terhadap organisasi. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu, 22 November 2025 hingga Minggu, 23 November 2025.

KATALISATOR 2025

Kegiatan Katalisator merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan untuk mempererat kebersamaan, membangun karakter, serta meningkatkan kerja sama antar mahasiswa Teknik Kimia. Program ini dirancang agar peserta tidak hanya memperoleh pengalaman tidak terlupakan, tetapi juga mendapatkan manfaat berupa kedisiplinan, kekompakan, dan rasa memiliki terhadap organisasi. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu, 22 November 2025 hingga Minggu, 23 November 2025.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana, ketua HMTK, serta pembina HMTK. Setelah sesi sambutan, kegiatan berlanjut dengan penyampaian materi singkat serta permainan interaktif yang dipandu oleh ketua pelaksana. Setelah itu, peserta diarahkan untuk beristirahat dan menikmati makan malam bersama sebagai jeda kegiatan.

Setelah makan malam, peserta mengikuti permainan yang berfungsi sebagai pengantar pembentukan kelompok pentas seni. Setiap kelompok beranggotakan delapan orang dan diberikan konsep penampilan yang harus dikembangkan. Kegiatan pada hari pertama ditutup dengan sesi sharing session, yang menjadi wadah berbagi pengalaman, harapan, dan refleksi. Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan peserta mulai membangun rasa saling mengenal dan saling mendukung dalam kelompok.

Kegiatan hari kedua diawali dengan pembagian snack kepada seluruh peserta. Dilanjutkan senam pagi yang dipandu oleh beberapa peserta. Selanjutnya, dilakukan briefing outbound sekaligus pembagian kelompok menjadi sepuluh tim untuk mengikuti berbagai tantangan. Outbound terdiri dari enam pos kegiatan dengan konsep kerja sama dan strategi. Pos pertama adalah sundul balon, dimana peserta menjaga balon tetap mengambang dengan sundulan kepala sambil bergerak menuju garis akhir. Pos kedua, yaitu estafet nampan, menuntut peserta mengoper gelas berisi air di atas nampan tanpa tumpah. Pos ketiga adalah tes chemistry, di mana tim harus menyusun kata acak menjadi satu kalimat yang sama secara kompak. Pada pos keempat, peserta mengikuti permainan estafet sarung dan lempar sandal, dilakukan dengan bergandengan tangan sambil mengoper sarung hingga peserta terakhir yang bertugas merobohkan susunan sandal. Pos kelima adalah memasukkan pensil dalam botol, yaitu tantangan koordinasi gerakan untuk memasukkan pensil yang diikat tali ke dalam botol. Tantangan terakhir adalah voli sarung, di mana bola harus dilempar dan ditangkap menggunakan sarung dengan kerja sama tim hingga garis tujuan.

Setelah seluruh kegiatan outbound selesai, acara dilanjutkan dengan sarapan bersama. Peserta kemudian diberi waktu untuk beristirahat dan bersih-bersih sebelum memasuki sesi penutupan. Pada sesi terakhir, peserta diberi kesempatan menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan. Acara resmi berakhir dengan sesi foto bersama sambil membawa banner sebagai bentuk dokumentasi dan kenangan.

Melalui kegiatan Katalisator ini, diharapkan peserta dapat memperoleh pengalaman berharga, memperkuat hubungan antar anggota, serta menumbuhkan rasa kebersamaan dalam organisasi. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan belajar dan berorganisasi yang solid, saling mendukung, serta penuh semangat dalam menjalani setiap program HMTK FT UNS ke depan.



Share:

[BUTENA 10] Bensin Dicampur Etanol 10% : Mesin Senang atau Ngambek?

Bioetanol merupakan senyawa alkohol golongan biofuel yang diproduksi melalui fermentasi polisakarida dari tanaman seperti tebu, jagung, atau selulosa. Sebagai bahan bakar, bioetanol dapat digunakan sebagai campuran gasoline (E10, E20, atau E85), atau dalam bentuk murni pada mesin khusus. Rumus kimia bioetanol adalah C2H6O, juga sering ditulis sebagai C2H5OH atau CH3CH2OH. Secara fisik, bioetanol berwujud cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar. Bioetanol memiliki titik didih pada 78,4°C, titik leleh pada -114,1 °C dan titik nyala pada 13°C. Senyawa ini mengandung oksigen sekitar 34,7%, larut sempurna dalam air, dan dapat teroksidasi menjadi asam asetat.

Bensin Dicampur Etanol 10% : Mesin Senang atau Ngambek?

Gambar Bensin Mengandung 10% Etanol

Sumber: https://ekoin.co/presiden-prabowo-setujui-mandatori-10-etanol-untuk-bensin/

Bioetanol merupakan senyawa alkohol golongan biofuel yang diproduksi melalui fermentasi polisakarida dari tanaman seperti tebu, jagung, atau selulosa. Sebagai bahan bakar, bioetanol dapat digunakan sebagai campuran gasoline (E10, E20, atau E85), atau dalam bentuk murni pada mesin khusus. Rumus kimia bioetanol adalah C2H6O, juga sering ditulis sebagai C2H5OH atau CH3CH2OH. Secara fisik, bioetanol berwujud cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar. Bioetanol memiliki titik didih pada 78,4°C, titik leleh pada -114,1 °C dan titik nyala pada 13°C. Senyawa ini mengandung oksigen sekitar 34,7%, larut sempurna dalam air, dan dapat teroksidasi menjadi asam asetat.

Penggunaan gasoline E10 sebagai alternatif bahan bakar fosil ini menawarkan keunggulan teknis dan lingkungan. Secara teknis, angka oktan (AKI) E10 lebih tinggi (86.2) dibanding gasoline (84.4) mengurangi knocking pada mesin kendaraan. Sebuah studi yang menguji mesin SI (Spark Ignition) menemukan bahwa E10 menghasilkan peningkatan tenaga rata-rata sebesar 1,64% dan peningkatan torsi rata-rata sebesar 1,74%. Durasi pembakaran yang lebih singkat (sekitar 2,42% lebih cepat) dan pelepasan panas (Heat Release Rate) yang terjadi lebih awal serta lebih tinggi pada RPM tinggi. Kandungan oksigen pada bioetanol mengurangi emisi Karbon Monoksida (CO), yaitu berkurang sebesar 6% pada E10 dan 5,76% pada E15 Selain itu, penggunaan bioetanol (termasuk E10) sebagai alternatif bahan bakar dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar turunan minyak bumi yang sifatnya terbatas.

Perbandingan torsi dan durasi pembakaran dari data rata-rata untuk bahan bakar E0 dan E10

Namun, penggunaan bioetanol memiliki beberapa dampak negatif. E10 memiliki kandungan energi (LHV) yang lebih rendah (41.282 kJ/kg) dibanding gasoline (43.000 kJ/kg), sehingga SFC (Specific Fuel Consumption) yang sedikit meningkat. Bioetanol juga dapat larut sempurna dengan air. Jika bahan bakar E10 terkontaminasi air campuran tersebut dapat mengalami demixing. Bahan bakar akan terpisah menjadi dua lapisan: lapisan bawah (campuran air/etanol) dan lapisan atas (bensin). Jika ini terjadi, mesin akan menyedot bensin yang telah kehilangan komponen peningkat oktannya, yang dapat merusak mesin secara serius. Selain itu, penambahan 10% bioetanol dapat meningkatkan tekanan uap (RVP) bahan bakar sehingga mempercepat evaporative losses.

Hasil konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) yang diperoleh: (a) secara analitis; (b) pengujian mesin 2 di bawah kondisi stabil (steady-state); dan (c) kendaraan karburator dan fuel-injected di bawah kondisi stabil pada beban penuh pada dinamometer sasis setelah 72.000 km beroperasi

Sumber: https://www.mdpi.com/1996-1073/11/1/221

Di sisi lain, pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar fosil terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan energi rendah emisi. Bioetanol dipandang sebagai biofuel potensial karena beberapa keunggulan utama. Pertama, sebagai bahan bakar terbarukan dari biomassa seperti tebu, jagung, atau limbah pertanian, bioetanol memberikan solusi atas menipisnya cadangan minyak fosil dan mendukung kemandirian energi. Penelitian “Potentiality of Ethanol as a Fuel for Dedicated Engine” menunjukkan biomassa menghasilkan keseimbangan emisi CO₂ lebih baik melalui prinsip well-to-wheel sehingga menurunkan gas rumah kaca kendaraan. Kedua, bioetanol memiliki angka oktan tinggi dan panas laten penguapan besar yang memungkinkan pembakaran lebih sempurna, meminimalkan knocking, serta meningkatkan efisiensi termal dan performa mesin secara signifikan pada dedicated engine. Ketiga, sebagai oksigenator alami, bioetanol membawa kandungan oksigen dalam molekulnya yang membantu atomisasi campuran udara-bahan bakar, menghasilkan pembakaran lebih sempurna dan menekan emisi CO serta HC sebagaimana terbukti dalam berbagai penelitian mesin sepeda motor di Indonesia. Pengembangan bioetanol juga mendukung kemandirian ekonomi lokal negara agraris dengan mengurangi ketergantungan impor minyak melalui pemanfaatan limbah pertanian.

Dibanding gasoline, penambahan bioetanol mempengaruhi karakteristik pembakaran. Meski bensin murni memiliki nilai kalor lebih tinggi, campuran bioetanol mampu meningkatkan intensitas nyala, mempercepat laju pembakaran, dan menggeser puncak pelepasan panas ke posisi yang lebih menguntungkan dalam siklus mesin. Studi Sonawane dkk. menunjukkan bahwa pada E10, pembakaran berlangsung lebih cepat sehingga energi lebih efektif diubah menjadi kerja mekanik, walaupun nilai kalornya lebih rendah. Dampaknya terlihat pada performa mesin. Pada motor 150 cc, campuran 10% etanol 90% pertalite menghasilkan daya dan torsi lebih tinggi daripada bensin murni, khususnya pada putaran menengah hingga tinggi, dengan hasil dynotest mencapai 0,72 kW dan 0,75 Nm di titik optimal. Pada motor 4-tak 125 cc dengan sistem injeksi, campuran E20 tercatat paling efisien, memberikan penghematan bahan bakar hingga 14% serta menurunkan emisi HC, CO, dan CO₂ pada kondisi idle maupun variasi putaran mesin, sejalan dengan efek oksigenasi bioetanol yang meningkatkan kualitas pembakaran.

Dari sisi emisi, seluruh penelitian menunjukkan pola serupa: campuran etanol menghasilkan CO dan HC lebih rendah dibanding bensin murni. Bahkan pada kadar bioetanol 15%, penurunan CO dapat melebihi 25% pada putaran tinggi, menandakan pembakaran semakin mendekati kondisi stoikiometris.

Berdasarkan berbagai keunggulannya, bioetanol menjadi salah satu opsi biofuel yang paling siap diintegrasikan pada kendaraan bermotor masa kini, baik melalui penggunaan campuran rendah (E10–E20) maupun pada mesin yang didedikasikan secara khusus untuk bioetanol. Secara keseluruhan, gasoline masih unggul dalam nilai kalor, tetapi ketika ditinjau dari performa dinamis mesin dan dampak ekologis, campuran bioetanol terbukti memberikan kombinasi paling ideal antara efisiensi, tenaga, dan emisi rendah. Oleh karena itu, integrasi bioetanol dalam bahan bakar kendaraan menjadi strategi transisi energi yang realistis dan berdampak positif.



Daftar Pustaka

Tibaquirá, Juan E., José I. Huertas, Sebastián Ospina, Luis F. Quirama, and José E. Niño. 2018. The Effect of Using Ethanol-Gasoline Blends on the Mechanical, Energy and Environmental Performance of In-Use Vehicles. Energies 11, no. 1: 221.

Sonawane , S. ., Sekhar, R., Warke , A. ., Thipse, S., & Varma, C.(2023. Forecasting of Engine Performance for Gasoline-Ethanol Blends using Machine Learning. Journal of Engineering and Technological Sciences, Vol. 55,No 3 pp. 340-355. Bandung: Insitut Teknologi Bandung.

Suhartoyo. 2021. PENGARUH PENAMBAHAN ETANOL DI BAHAN BAKAR TERHADAP PRESTASI MESIN 4 TAK, Vol. 6, No. 2. Jurnal Kajian Teknik Mesin (JKTM).







Share:

[PRESS RELEASE] WISUDA PRODI PERIODE NOVEMBER 2025

Wisuda Prodi periode November 2025 ini, terdapat 23 wisudawan dengan rata-rata lulus 4 tahun. Acara Wisuda Prodi kali ini dibuka oleh MC yaitu Septia Okta Fiana, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HMTK. Rangkaian acara selanjutnya yaitu sambutan dari Ketua HMTK, Dimas Nabil Fii Sabilillah, serta sambutan dari Kepala Program Studi S-1 Teknik Kimia, Dr. Ir. Joko Waluyo, S.T., M.T. Dalam pesannya, beliau menekankan agar kita tidak mudah menyerah karena selalu ada jalan alternatif yang dapat ditempuh. Beliau juga mengingatkan pentingnya memiliki tujuan serta cita-cita untuk masa depan. Selain itu, beliau menganjurkan agar kita menuliskan cita-cita tersebut dan menjadikannya sebagai acuan dalam melangkah ke depan, sehingga dapat menjadi sugesti positif bagi diri kita. Selain itu, juga dihimbau agar kita tidak membiarkan diri menganggur, tetapi terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan keterampilan yang kita miliki.

WISUDA PRODI PERIODE NOVEMBER 2025

Kegiatan Wisuda Prodi diadakan kembali oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik (HMTK) Universitas Sebelas Maret bertujuan memberikan apresiasi serta sambutan kepada Wisudawan dan Wisudawati Program Studi S-1 Teknik Kimia. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 November 2025 di Ruang Sidang Utama Gedung 3 FT UNS pada pukul 15.00 s.d. 16.57 WIB.

Wisuda Prodi periode November 2025 ini, terdapat 23 wisudawan dengan rata-rata lulus 4 tahun. Acara Wisuda Prodi kali ini dibuka oleh MC yaitu Septia Okta Fiana, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HMTK. Rangkaian acara selanjutnya yaitu sambutan dari Ketua HMTK, Dimas Nabil Fii Sabilillah, serta sambutan dari Kepala Program Studi S-1 Teknik Kimia, Dr. Ir. Joko Waluyo, S.T., M.T. Dalam pesannya, beliau menekankan agar kita tidak mudah menyerah karena selalu ada jalan alternatif yang dapat ditempuh. Beliau juga mengingatkan pentingnya memiliki tujuan serta cita-cita untuk masa depan. Selain itu, beliau menganjurkan agar kita menuliskan cita-cita tersebut dan menjadikannya sebagai acuan dalam melangkah ke depan, sehingga dapat menjadi sugesti positif bagi diri kita. Selain itu, juga dihimbau agar kita tidak membiarkan diri menganggur, tetapi terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan keterampilan yang kita miliki.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Wisudawan, Muhammad Ghozy Izzulhaq, S.T. Setelah itu, acara diisi dengan penyampaian kesan dan pesan dari tiap angkatan, dimulai dari angkatan 2025 yang diwakili oleh Ridwan Fadillah, angkatan 2024 oleh Davyn Darma Andi Lolo, angkatan 2023 oleh Antonius Dari Padua Nathanael Suluh, kemudian angkatan 2022 oleh Muhammad Sadewo Prakoso, serta angkatan 2021 oleh Jungkung Laksito Adi.

Wisuda Prodi periode November kali ini diakhiri dengan persembahan oleh Sound of Chemica (SOC) yang dibawakan oleh Aidil Fitrah Ramadhani dan Khansa Khaulah Fatimah. Lalu, terdapat sesi dokumentasi yang menjadi penutup kegiatan. Dengan terlaksananya Wisuda Prodi November 2025, diharapkan acara ini dapat menjadi apresiasi dan dukungan bagi para wisudawan yang telah menyelesaikan studi di Program Studi S-1 Teknik Kimia UNS agar terus termotivasi untuk berkarya, belajar, dan mewujudkan cita-cita di masa depan.



Share:

Postingan Populer

Arsip Blog